04 ; hujan dan taehyung

58 14 34
                                    

      "Taehyung aja kedinginan, masa aku enggak. Itu gak adil tahu."
                                     /

16.15

Pulang sekolah.

Disaat orang lain sudah mulai meninggalkan sekolah, Senja masih menunggu kehadiran Taehyung di kantin.

Selagi menunggu, dilihatnya, adik kelas Senja yang belum mengenakan seragam putih abu, masih menggunakan name tag berjalan mengeluari area sekolah.

Mengingatkan Senja dengan kelas 10 dulu.


10 menit Senja menunggu.

Senja memaklumi kalau Taehyung selalu terlambat pulang. Namanya juga ketua OSIS, serba sibuk.

Dikala bosan, Senja sempat memainkan ponselnya sesaat, sebelum Jungkook memanggilnya.

"Ri!" Teriak Jungkook yang menghampiri Senja.

"Eh Jungkook, kok belum pulang?" tanya Senja yang menaruh ponselnya di jaket.

"Tadi main dulu di kelas sama temen."

"Cie yang udah punya temen," goda Senja dengan tangan dilipat di depan dada dan menyenggol-nyenggol pundak Jungkook.

"Temen cowok kok. Cemburuan banget deh Ri." Dengan wajah malu-malu.

"Ih astaga, sok tau. Orang cuman bercanda kok." Memanyukan bibirnya.

"Iya, aku juga bercanda. Lucu banget sih." Mulai tertawa gemas.

"Dasar."

"Yeri gak pulang?" tanya Jungkook yang mulai berhenti tertawa.

"Nungguin Taehyung."

"Gak mau pulang bareng aku?"

"Gak dulu deh Kook, aku udah nungguin Taehyung."

"Bener nih gak mau? Padahal aku bawa motor ninja." Sambil mengeluarkan kunci motornya dari dalam jaket seraya mengayunkan kuncinya ke kanan dan ke kiri.

Menurut Jungkook, wanita biasannya sangat suka apabila lelaki membawa motor ninja.

Agar terlihat keren katanya.

Tapi berbeda dengan Senja.

"Enggak Kook, aku sama Taehyung. Lagian aku juga gak suka motor yang tinggi-tinggi, sukanya yang kayak Taehyung. Motor vespa," ucap Senja terus terang dengan senyum bangga.

Sepertinya, dari lima persen ketertarikan Jungkook pada Senja, berubah menjadi lima belas persen.

Wow sebuah peningkatan.

"Bener?"

"Iya bener, tuh udah ada Taehyung. Duluan ya Kook!" sambil melambai dan berjalan menuju Taehyung.

Dari kejauhan, Jungkook melihat mulut Senja berucap, "Capek ya?"

Lucunya.

Jungkook juga mau kalau kelelahan diberi perhatian seperti itu.

                                   /

"Gimana OSISnya?" tanya Senja membuka topik dalam perjalanan pulang.

"Capek deh Ja. Udah lagi murid MOS ngasih surat yang warna pink ke aku, banyak banget," keluhnya yang masih fokus menyetir.

"Dulu kalau pink, artinya surat cinta ya?

"Iya, sekarang juga masih sama. Udah tugas numpuk pula."

"Namanya juga ketos, wajar aja dong."

"Tapi kan capek Ja," keluhnya kembali.

"Makanya, kalo ada apa-apa cerita aja ke aku. Siapa tahu bisa bantu, ya?" menepuk-nepuk pundak Taehyung.

"Pasti."

Perjalanan kurang lebih 20 menit lagi sampai tujuan.

Di jam segini, biasanya jalan raya di  Kota Bandung menjadi padat.

Dan benar saja, padat.

-

-

Senja sebenarnya sudah mengantuk. Ditambah dengan kemacetan, membuat kantuknya semakin menjadi.

'Tik tik'

Disaat Senja mulai menutup matanya, mendadak Bandung diguyur hujan.

Senja yang matanya sudah terpejam, menjadi membuka matanya dan duduk tegak, melihat langit.

Benar, sedang hujan.

"Taehyung! Gak mau turun? Ini ujan," ucap Senja sedikit berteriak dikarenakan ditutupi oleh suara air yang turun cukup deras.

"Iya bentar-bentar," jawab Taehyung sambil memakirkan motornya di bawah atap kecil.

"Nih pake helm ku." Yang melepaskan helmnya.

"Gak mau, Taehyung aja yang pake. Aku pake jaket," tolaknya.

"Nolak, aku tinggal." Memasangkan helm di kepala Senja.

"Tae, gak mau! Nanti kamu keujanan."

"Enggak kok, gak akan."

"Gak akan gimana, orang jelas-jelas ujan ya kebasahan lah." Menjitak kepala Taehyung.

"Udah pokoknya pake jangan ngeyel." Mulai menyalakan mesin motornya.

"Kamu juga kenapa cuman bawa helm satu, biasanya kan dua." Menggaruk kepalanya.

"Tadi ketinggalan. Kamu tadi pagi kan gak pake helm."

"Yaudah nih, pake jaketku." Tawar Senja.

"Enggak. Jaket, sama helm kamu aja yang pake." Yang sudah duduk di jok motor.

"Taehyung gimana sih, nanti sakit!"

"Berisik ah. Naik."

Taehyung niatnya baik, hanya saja kebaikannya itu malah membawa dampak bagi dirinya.

"Tae! Pake jaket punyaku ih, masa kamu gak pake apapun buat nutupin kepala," ucap Senja tepat di sebelah telinga kiri Taehyung.

"Kamu aja yang pake. Mending aku yang sakit, daripada kamu."

Senja sempat diam sesaat mencoba mencermati kalimat yang dilontarkan Taehyung.

Ah, Senja paham.

Taehyung kebiasaan.

"Ih ngeyel, yaudah," ucap Senja seraya meluruskan kedua tangannya tepat di atas kepala Taehyung.

"Seengaknya, kepala kamu gak terlalu basah." Sambil mencondongkan badannya sedikit ke depan. Agar badan Taehyung sedikit tertutupi oleh air hujan.

Sebenarnya sama saja, kan?

"Ngapain Ja?" Tanya Taehyung yang belum menyadari kelakuan Senja.

"Nutupin badan kamu lah."

"Mana bisa, orang aku tetep kebasahan kok," ucap Taehyung terkekeh kecil.

"Eh masa? Yaudah aku peluk ya."

"Jangan Ja, nanti kamu malah kena air di bajuku, terus kedinginan."

"Taehyung aja kedinginan, masa aku enggak. Itu gak adil tahu." Mulai memeluk Taehyung.

"Senja ngeyel nih."

"Biarin!" Jawab Senja dengan nada tak mau kalah.
                                 -tbc-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senja ft. taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang