PART. 1 *ME*

10 2 14
                                    

Mina P. O. V
06:00
Suara jam weker itu sangat nyaring sehingga memaksaku untuk bangun. Aku mengulurkan tangan lemas dan menekan tombol di jam sialan itu agar bunyi nyaringnya berhenti lalu diam beberapa saat.

Aku mencoba mengumpulkan kesadaranku dan menatap langit-langit. Setiap hari, rasanya aku selalu tidak ingin menghadapi sesuatu di depan sana. Aku tidak mau ke sekolah, aku tidak mau masuk ke kelas. Tapi, kewajiban menuntutku untuk memenuhinya. Ah, kalian tahu alasanku malas sekali berangkat ke sekolah.

Semenjak pertengahan semester pertama, aku mulai mengisolasi diriku sendiri dari teman-teman sekelasku. Alasannya mungkin spele, aku merasa mereka tidak bisa menerima keadaanku. Yah, aku kekanakan, banyak yang bilang juga hatiku terlalu lemah. Saat dikelas aku selalu merasa sendirian, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa.

Aku memiliki hobi baru saat pertama kali aku masuk SMA. Hobi baruku adalah menulis, sudah banyak cerita yang kutulis namun kebanyakan gagal dan tidak bisa kulanjutkan. Jadi, aku selalu datang sepagi mungkin ke sekolah dan menulis sebuah cerita dikelas.

Hei, percayalah, menulis cerita disaat keadaan kelas kosong benar-benar menyenangkan. Suasana tenangnya akan membuat ide kalian mengalir, setidaknya itulah yang kurasakan, mungkin kalian bisa mencobanya.

Baiklah, setelah beberapa menit aku bersiap-siap, akhirnya aku berseragam dengan rapih dengan rambut yang ku ikat satu karena cuacanya cukup panas akhir-akhir ini.

"Eomma, aku berangkat!! " seruku sembari mengenakan sepatu yang sudah tersedia didepan pintu. "Tugas lagi? " tanya ibu tiba-tiba membuatku berhenti. Itulah alasan yang selalu kuucapkan ketika aku berangkat ke sekolah sepagi mungkin, aku tidak mau ibu khawatir.

"I-iya. " jawabku seadaanya dan kembali memakai sepatu. "Kalau begitu setidaknya kau bawa ini, biar bagaimanapun kau tidak boleh melewatkan sarapan. " kata-kata yang sangat lembut dan menenangkan, terkadang perhatian ibu membuat hatiku tersentuh. Hei, jangan salah, ibuku wanita yang sangat menakutkan apa lagi saat dia marah. Rasanya seperti sedang berhadapan  dengan banteng tahu.

Tapi saat dia memberikan perhatian kecil seperti ini saja, itu benar-benar membuatnya tampak seperti malaikat paling lembut diseluruh jagat raya. Hatiku selalu bergetar ketika merasakan kelembutannya.

"Nde, eomma, gomawoyo. Aku berangkat! " aku berdiri dan mengambil bekal yang sudah disiapkan dengan sangat rapih dari tangan eomma dan berjalan pergi. Aku tersenyum dan melambaikan tangan membalas senyuman super lembut ibu. Senyuman itu membuatku semakin takut untuk mengatakan bagaimana kesulitannya diriku disekolah. Tak apa, aku bisa melewatinya, pasti bisa.

⭐⭐⭐

Kusematkan earphone ke telingaku dan mulai menyalakan musik dari ponselku. Lagu yang dipopulerkan oleh Blackpink ini sungguh menenangkan dan membuat hatiku damai, judul lagu ini adalah Stay. Saat pertama kali mendengarnya, perasaan tenang muncul dalam hatiku dan itu membuatku sangat nyaman, jadi aku sering memutarnya.

Sekarang aku berada didalam bis yang akan mengantarku ke sekolah, aku duduk didekat jendela dan kulihat pemandangan kota Seoul yang sedang bus ini lewati. Pagi ini benar-benar indah, kulihat semua orang memulai aktifitas mereka dengan semangat, itu saja sudah cukup memberiku energi positif. Jika mereka bisa se-semangat itu, kenapa aku tidak? 

Setelah sampai, aku turun dari bus dan berjalan melewati gerbang sekolah. Udara yang sejuk, alunan lagu yang menenangkan, sudah cukup buatku bisa mendapatkan semua itu pagi ini. Aku mulai bersemangat ketika sebuah ide muncul dikepalaku, jadi aku mengambil langkah cepat agar aku segera sampai dikelas dan lekas menulis sebelum ideku hilang.

Bruk!!

"Akh! " tiba-tiba saja seseorang menubrukku dari belakang dan membuat ponsel yang ku genggam jatuh ke tanah. Untunglah bukan aku yang terjatuh, tapi ponsel berhargakuuuu😭 hei ayolah, ibuku bisa marah besar kalau ponselku sampai rusak.

NUNA! SARANGHAE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang