Ayah

7 0 0
                                    

Pagi buta bergegas
Belulang rapuh ngilu meretak
Seiring berdiri sehabis merangkak
Bagi tubuh renta si pejuang anak

Terik surya dingin membekukan
Deras hujan panas menggerahkan
Kerikil tajam sigap menyayat kaki yang beranjak
Memecah telapak berobatkan debu disela retak

Keluh kesah sembunyi tak berani nampak
Di depan pesona diri sang anak
Beban terpikul rapih di pundak
Dengan pening yang setia di otak

Tegar wajah, bemandikan cemas pada jiwa
Acuh tanpa sapa, berbalutkan sejuta doa
Harta dan biaya hanya sepersen dari cinta
Bahkan tak dihutangkan sempurna

Sauh dan peluh bak air surga terasa
Waktu nestapa terbayar kebahagian istimewa
Sesederhana melihat senyum dan tawamu nak

# Salam rindu termanis dari ayah
Penuntun tangan
dikau putri tercinta

Pantaskah??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang