5. Boneka Mampang

84 15 7
                                    

"Selamat Pagi". Sapaan itu sukses membuat seluruh Murid Kelas X-IPA 2, sontak menutup Mulut mereka.

Ya, sekarang sudah berdiri didepan yaitu Bu Restiana, calon wali Kelas X-IPA 2. Dengan tatapan tajam memandang seisi kelas IPA-2. Dimana kelas tersebut adalah, tempat bernaung Nathan dan Nawwa sampai 3 tahun kedepan.

Nathan yang sedari tadi mengoceh dengan Teman-temannya lalu terdiam, dan mengalihkan pandangannya kepada Bu Resti.

"Pagi Bu.." Ucap seisi Kelas X-IPA 2 secara serentak.

hening.

Bu Resti tidak mengangguk, apalagi memulai pembicaraan-nya. Ia hanya menyorot pandangannya kepada seisi Kelas IPA-2.

"Nath, kok gue deg-degan ya?" Bisik Rama, tanpa melihat Nathan, pandangannya masih tetap kepada Bu Resti.

Nathan hanya memandang Rama sekilas, tak menjawab sepatah kata apapun dari Rama.

"Saya lihat, kalian adalah calon-calon anak anak bandel." Ucap bu Resti mengejutkan seluruh penjuru kelas.

hening. Kecanggungan antara Wali Kelas dan Muridnya sudah meng-atmosfer di Kelas IPA-2 ini.

"Kenapa diam? Sebelum saya masuk kalian ribut. Kenapa setelah saya masuk kalian Diam?" Ucapnya sedikit tersentak.

Suasana Kelas X-IPA 2 seketika sedikit Riuh pun. Sontak, membuat Bu Resti menepuk-nepukkan tangannya.

"Bagus, pandai sekali kalian ber-akting didepan saya. Saya berikan satu jempol untuk kalian semua." Ucapnya seraya mengangkat satu Jempolnya kepada Kelas IPA-2.

Seketika Hening.

"Anjir, kok gue ngakak sih, liat nih guru" Ucap Nawwa kepada Yuri teman sebangkunya.

"Sarap kali, yaudah dengerin aja nanti kalau gini lagi. Senyum-senyum aja, kalo nggak pun ngakak juga boleh." Ucap Yuri terkekeh. Nawwa yang mendengar itupun sontak tertawa kecil.

"Yasudah, saya hanya bercanda. Kalian Jangan tegang, saya termasuk guru yang santai. Kecuali, kalian mengerjakan tugas secara santai. Saya akan bertindak tidak santai kepada kalian!" Tekas bu Hesti.

"Bu, permisi. Saya mau nanya!" Ucap Rama yang mengalihkan seluruh sorot mata Kelas X-IPA 2 kepadanya.

"Ya, ada apa?"

"Ee-eem.. hehe gak jadi bu"

"Heh, Goblok!" Nathan pun sontak menoyor kepala Rama.

Goblok. Satu kata itu yang bisa mewakilkan seluruh celotehan dari Umat X-IPA 2.

Bermain-main dengan Bu Resti, kalau tidak berakhir di keluarkan dari kelas, ya di diliburkan, eh. Maksudnya di skors.

"Hey! Kamu! Siapa Nama kamu?!" Tanyanya garang. Emosi Bu Resti pasti sudah naik terpancing, karena Rama.

Sontak seluruh isi kelas X-IPA 2 terkejut bukan main, yang lalu memandang Rama.

"Mampus lo Ram!" Sahut Nathan yang duduk disebelah Rama. Rama hanya memasang muka sedih dan memelasnya.

Tidak ada jawaban dari Rama. Rama hanya diam memandang Bu Resti dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

Tiba-tiba, Bu Resti melemparkan Penghapus Papan Tulis milik Kelas kearah Rama yang sontak membuat seisi kelas heboh.

"Guru Bangsat!" Ucap Nathasya dari belakang.

"Anjir!" Ucap Nawwa terkejut.

Nathan hanya bisa terdiam, lalu tersenyum kecil menertawakan Rama.

Broke HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang