🌼 Fool 🌼

3K 303 62
                                    



Haiiii I'm back😗
Lama ya saya gak nulis. Jadi saya gak heran banyak yang ninggalin book ini. Saya gak papa kok😄


Itu hak kalian. Saya gak maksa. Kalopun voment nya dikit juga saya fine aja.



Gak usah banyak bacot, baca aja ff gaje saya ini.


Tapi ingat!



Abis baca jangan lupa Vote & Komen nya ya ^^



Salam,



Bini Kris🌸
Bucin Wooseok💞





.
.
.
.
.

Hunkai fic


Fool


Typos. Bl. Au. Lokal sayang💖



Tag HaruhiLarasFujioka jirajung14

.
.
.
.
.
.



Mungkin ini kutukan atau bagaimana orang menyebutnya. Oh Sehun terus berada disekitarnya. Bahkan ketika Jongin memintanya sekalipun. Sosok cowok itu selalu ada disetiap Jongin berada. Entah bagaimana cerintanya.

Jongin muak sebenarnya. Benar benar muak. Sehun selalu menempelinya bagai seekor lintah. Menghisap kehidupan tentramnya. Membuatnya menjadi incaran musuhnya. Membuat Jongin harus babak belur karena menolong Sehun.

Jongin benci Sehun,

Sangat benci,

Tapi Jongin bahkan tidak mampu melakukan tindakan kekerasan seberapa Jongin ingin menendang alat kelamin Sehun. Agar cowok itu jera dan berhenti mengusik kehidupan tentramnya.

"Yak! Kalau tidak mau mengobati bilang. Kau menekan lukanya sialan!"

Jongin sudah mengeluarkan kalimat umpatan yang ke 78 kali dalam sehari. Dan malamnya Jongin akan membayar 2 kali lipat dari kalimat umpatannya di gereja bersama ayahnya. Dan dalang dari semua kalimat mutiara itu adalah sosok Oh Sehun.

"Aku kan sudah pelan pelan." Sehun menatapnya dengan wajah datar andalannya. Dan Jongin semakin membulatkan tekadnya untuk meninju alat kelamin Sehun.

"Menekan itu kau bilang pelan pelan? Orang gila juga tahu itu kekerasan bodoh!" Jongin mengacak rambutnya kemudian mendengus. Memalingkan wajahnya kearah lain.

"Lagian kau itu seme ku, kenapa aku harus melindungimu. Membelamu. Bahkan menolongmu dari Bang Yongguk sunbae yang ingin memperkosamu...." Jongin berucap lirih menatap sepatunya yang kucel terkena kubangan lumpur.

"Kau bilang sesuatu Jongin?" Sehun memajukan wajahnya keceruk leher Jongin yang mematung karena kaget. Sehun begitu tiba tiba. Tiba tiba membuat kinerja jantung Jongin berpacu bak Vallentino Rossi.

"Tidak. Ayo obati lagi lukaku. Kau tau wajahku itu berharga."

"Memang berapa harga wajahmu? 1juta won? 100 juta won?"

Benar benar sialan. Jongin bersumpah akan menendang alat kelamin Sehun suatu saat nanti. Mungkin saat malam pertama mereka nanti.

"Kenapa menatapku begitu? aku tau aku tampan Jongin." Jongin nyaris terbahak keras. Sehun memang tampan. Rupanya seperti dewa. Kulitnya putih bak putri salju. Otaknya encer. Tinggi dan anak orang kaya. Tapi bagi Jongin Sehun itu lebih.

"Aku jadi yakin dengan ucapan Baekhyun kalau kau itu uke. Jadi aku akan menikahi uke. Uke dan uke menikah." Jongin berakting terharu. Dan Sehun hanya menatapnya datar.

"Aku seme!"

"Seme mana yang selalu berlindung dibelakang uke nya? Seme mana yang selalu dilecehkan senior nya? Kau itu uke berkedok seme, yakan?" Tatapan mata Jongin menajam. Nada suaranya tiba tiba berubah serius. Kali ini Jongin harus serius. Jongin menginginkan seorang seme. Bukan uke. Jongin ingin dilindungi, bukan melindungi. Jongin ingin disayangi bukan menyanyangi.

Dan Jongin tidak mendapatkan itu pada Sehun.

Sungguh, Sehun membuat migren Jongin selalu kumat.

"Kalau aku seperti yang selama ini kau pikirkan, Jongin. Maka kau salah besar."

Sehun tiba tiba berdiri. Tatapan matanya yang selalu tajam kini menyendu. Jongin mempunyai firasat buruk sekarang. Oh Tuhan, semoga tidak terjadi sesuatu.

"Aku memang seme. Dan aku punya caraku sendiri untuk melindungimu. Menjagamu. Dan mencintaimu. Jika kau tahu siapa orang yang setiap hari menolongmu dari bullyan Nayeon. Menyiapkan pelajaranmu. Mengirim bunga diloker. Mencegah Bang Yongguk sunbae tidak melakukan pelecehan padamu. Dan rela menggantikan hukumanmu karena kau cidera kaki. Kau akan tahu seberapa besar cintaku."

Tuhan....

Firasat buruk tidak pernah salah.

Jongin hanya mampu menunduk. Tidak sanggup menatap wajah kecewa Sehun.

"Jika bagimu status seme dan uke itu penting. Maaf aku tidak bisa memenuhi kreteria itu. Aku pamit pulang, Jongin. Hati hati di jalan."

Ah,

Sialan.

Kenapa penyesalan itu selalu datang diakhir. Jongin jelas tidak menginginkan perpisahan seperti ini. Jongin baru sadar. Jika pemikirannya tentang status siapa seme uke itu salah. Dalam hubungan percintaan tidak ada status seperti itu.

Cinta itu ada untuk saling menguatkan. Mempercayai. Pembuktian. Dan ketulusan.

Dan Jongin baru sadar selama ini dirinya begitu egois telah memaksa kehendaknya pada Sehun.

"Sehun... Mianhae..." airmata bodoh itu jatuh menetas dipipi Jongin menatap kepergian Sehun yang mungkin kini kecewa besar pada dirinya.

Tidak semua seme harus selalu terlihat seperi pahlawan super hero yang selalu ada untuk kekasihnya. Tidak semua uke harus bersikap lemah lembut. Seorang seme punya caranya sendiri untuk melindungi uke nya.







.
.
.
.
.
.




End



Sign




5 Oktober 2018
Zfjwfj28

Love Story° *Hunkai* [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang