1.

102 16 76
                                    

Kevin dan Vana sedang duduk di kursi taman yang berada bawah pohon, mereka berdua tengah asik melihat ke arah Aira, dia -Aira- sedang bermain bola dengan anak anak kecil dengan.

-bruk!-

Tiba tiba tubuh Aira oleng karena tersandung batu, mengakibatkan luka di bagian lutunya, dia hanya menggunakan celana pendek membuat lututnya langsung bertemu dengan tanah.

"Aira!" Vana yang tadinya hanya melihat ke arah Aira sekarang berlari menghampirinya.

"Kamu gapapa?" Tanya Vana cemas.

Kevin hanya berjalan santai ke arah mereka berdua.

"Nah kan ceroboh lagi" kata Kevin, lalu menarik Aira untuk berdiri.

"Dih bacod lo, kan ini kecekaan, btw gue gapapa kok na sans aja" Kata Aira

Beberapa langkah Aira akan kembali bermain, Kevin segera menarik kembali Aira.

"Udah sore nyet, ayok balik" tangan kiri Kevin juga menggenggam tangan Vana dan tangan kanannya masi menarik Aira.

"Gue masih belum selesai main key, dih jangan tarik tarik bangke" kata Aira mencoba melepaskan tangannya yang di tarik Kevin

"Udah sore ra, besok lagi ya" Vana membujuk Aira dengan tenang.

Dan kalau Vana sudah berkata demikian, mau gak mau Aira akan menurutinya.

Mereka bertiga berjalan beriringan di bawah langit sore, mereka kembali ke kompleks rumah mereka.

Mereka bertiga - Aira, Kevin, Vana- adalah bersahabat sejak kecil, karena rumah mereka yang berdekatan dan jarak usia mereka tidak terpaut jauh.

Mereka bertiga sangat kompak, entah kenapa, padahal berbedaan sifat dan pendapat berbanding terbalik.

Aira yang paling aktif, sosial butterfly, asik, cenderung blak blakan dan kadang kasar juga sarkas.

Sedangkan Vana, dia sangat tenang dalam memikirkan sesuatu, dia sopan kalem, baik, peduli, dan pasti banyak yang akan terpesona dengan dia.

Dan Kevin lah penengah di antara mereka berdua, sifatnya bisa mengendalikan keduanya, karena berada di antar sifat mereka, dia kalem tapi suka blak blakan, dia baik tapi agak sarkas, dia juga peduli, dia sopan tapi hanya kepada yang lebih tua, Kevin selalu melihat situasi dalam bersikap.

"Heh kev, lo tau gak kemarin gue nampol cowok di kantin"

-tak-

Kevin menjitak kepala Aira secara tiba tiba

"Kebiasaan lo, udah gue bilang jangan aneh aneh" marah Kevin.

"Lha yang mulai dia duluan, masa gue lagi antri tiba tiba di desel, pake di dorong lagi, terus ya dia gak mau minta maaf mala nyolot balik, ya udah gue tampol, gak tau aja dia gue karate sabuk hitam" ucap Aira, setelahnya segera berlari menjauh dari Kevin dan Vana

"cih kebiasaan dia, WOI TUNGGU NJING"

"Udah lah vin, biarin dia, gak ada salahnya juga membela diri" ucap vana lembut.

"Y gak dengan nampol orang juga van" kata Kevin.

Aira berhenti dengan tiba tiba, lalu menoleh ke arah kedua temannya yang berada di belakangnya.

"Kev! Na! Beli cilok dulu yok" ajak Aira

"Iyaa ide bagus, beli yuk vin"

"Tuh Vana juga mau, yok lah kev"

"Ya udah, lo yang bayar" kata Kevin ke Aira

"Enak aja, lo lah yang bayar" kata Aira

"Biar aku aja deh yang bayarin" kata vana.

kemudian mereka menghampiri tukang cilok di deoan komplek rumah mereka.

setelah membeli cilok, mereka bertiga berjalan kembali menuju rumah, fyi akhirnya Kevin yang membeli cilok untuk ketiganya tadi.

"Kev punya gue dah habis nih" ucap Aira dengan wajah cemberut.

"Terus?" tanya Kevin datar.

"Dih nyebelin" kata Aira.

Dengan secepat kilat ,Aira merebut bungkus cilok milik Kevin kemudian berlari.

"AIRAAAAAA!! BALIKIN CILOK GUE SETAN!" teriak Kevin lantang.

"Tangkep nih" Aira menyodorkan ciloknya ke atas.

"SINI LO" Kevin berlari cepat untuk mengejar Aira yang beberapa langkah didepanya.

"Haha kebiasaan mereka, tungguu!!" kata Vana yang melihat kedua tingkah sahabatnya, kemudian berlari menyusul.

Setelah aksi kejar kejaran mereka bertiga duduk di kursi depan rumah Vana, rumah Vana ini depan rumah Aira dan kevin.

Kevin dan Aira masih mengatur nafasnya.

"Tuhkan aku bilang jangan lari lari atau kejar kejaran" kata vana membawa 2 botol minum dari rumahnya.

Vana menyodorkan botol itu ke arah kevin dan Aira, yang segera  minum sampai habis.

"Makasih" kata Kevin setelah minum.

"Btw, PR gue buat besok numpuk bangsat!"  umpat Aira tiba tiba.

"Ya dikerjain lah bego" balas Kevin.

"Na, nyontek yaaa ya ya yaa" bujuk Aira pada Vana.

"Gak gak usah contek contek lo kerjain sendiri" Kevin menarik tangan Aira yang tadi di lengan Vana.

"KEVIN NYEBELIN" kata Aira ngegas.

"Udah udah, Aira nanti bakalan aku ajarin deh biar ga perlu nyontek" kata Vana

"Nah kalo gitu boleh" Kevin mengacak rambut Vana.

"Biar nih bocah pinteran dikir" lanjut kevin kemudian menjitak pelan dahi Aira.

Aira hanya tersenyum, kemudian berdiri dan menjitak dahi Kevin dengan keras

"AIRAAAAAA!!!!"

"KEVIINN AIRAAA!!"

TBC.
-----------------------------------

Fisrt story~

Baca aja siapa tau suka

Jangan lupa voment yak

Dan jangan segan beri kritik dan saran karna masi cerita pertama

btw sorry kalo typo atau bahasanya ga jelas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Gesrek dan Si AlimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang