First

1.1K 78 3
                                    

FF pertama saya, mohon maklum jika masih banyak kesalahan.

Happy reading..

....

Disebuah kamar tampak seorang pemuda yang tengah berkutat dengan dunianya sendiri. Manik matanya terfokus pada lembar demi lembar album foto yang ia perhatikan dengan seksama.

Seulas senyum sesekali menghiasi wajah tampannya.

"Anthony..." Gumamnya sembari menatap lekat foto seorang pemuda mungil yang tengah tersenyum.

Ya foto pemuda yang sangat ia cintai, pemuda yang selama ini tengah mengisi hari-harinya dengan semua kepolosannya, senyum manisnya, bahkan sikap tsunderenya yang menurut Viktor sangat menggemaskan.

Flashback ON

20 Juni 2012

Cuaca pagi ini terasa cerah, tidak terlalu panas namun juga tidak terasa mendung.

Viktor Axelsen, seorang pemuda keturunan Denmark nampak berjalan dengan santai memasuki lingkungan sekolah barunya. Ya, pemuda yang mengenakan seragam SMA itu kini berstatus sebagai siswa baru di sebuah sekolah negeri di Jakarta.

Kedatangan Viktor nampaknya menimbulkan daya tarik tersendiri bagi penghuni sekolah tersebut. Beberapa pasang mata baik dari kaum Adam ataupun Hawa memandangnya dengan tatapan kagum dan terpesona. Maklum saja, sangat jarang siswa pindahan yang langsung di import dari luar negeri seperti Viktor.

Kaki jenjang Viktor kini membawa sang pemilik menyusuri koridor sekolah, beberapa kali manik matanya menatap sekeliling seolah tengah menghafalkan lingkungan sekolah yang ia lewati.

Tanpa sadar dari belakang tubuh Viktor nampak seorang pemuda mungil yang tengah berlari dengan terburu-buru. Lalu...

"brukk.."

Suara tabrakan cukup keras terdengar di lorong koridor itu.

"Ughh.." lenguh Viktor yang merasakan sakit pada tubuhnya yang dipaksa bertubrukan dengan lantai.

"Ma..maaf..." Ucap pemuda mungil yang tadi menabraknya.

Seketika Viktor langsung menoleh, menatap makhluk yang sudah dengan tega menabrak dirinya. Viktor terpaku saat melihat wajah manis dari pemuda mungil yang tak lain adalah tersangka yang menabraknya.

Namun tak berselang lama, pemuda itu langsung berlari menjauh meninggalkan Viktor dalam kebingungan.

"tett.. tett.." bunyi bel sekolah membawa sontak membawa kembali kesadaran Viktor.

"Astaga... Aku bisa terlambat di hari pertamaku" gumam Viktor yang langsung berlari mencari ruang kelas barunya.

.

Disinilah ia sekarang, pria tinggi dengan rambut keemasan yang tengah berdiri dihadapan semua penghuni kelas.

"Perkenalkan, namaku Viktor Axelsen." ucapnya dengan bahasa Indonesia yang terbilang lancar untuk ukuran bule.

Mata Viktor menatap seluruh penghuni kelas barunya itu saat tak sengaja maniknya menangkap sosok seseorang yang tengah memandang keluar jendela. Sosok tersebut tak lain adalah pemuda yang menabraknya tadi pagi, pemuda manis yang secara diam-diam telah menarik perhatian seorang Viktor Axelsen.

When I Was Your ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang