3

6K 1.1K 717
                                    

Votement yang banyak iaaaa~ kalian manusia kan? Ayo sama-sama memanusia kan manusia~ saya juga pengen dikasih tanggapan :(

Note: lagunya bisa di puter di pertengahan biar feelnya kerasa--mereun ketang etage.

🍏

"ANJENG!" suara umpatan Pimcha menggelegar di ruang tamu kosan Bapak Jaehwan. Cewek itu mengacak-acak rambutnya, terlalu frustasi. "KENAPA INI GA SELESAI-SELESAI SIH ANJENG?!"

Yang lain juga sama, menghela saja rasanya berat saking frustasinya. Tugas untuk hari esok tak kunjung selesai, padahal sekarang udah jam 11 malam.

Gila emang para panitia itu, tugas buat hari terakhir ga nangung hardnya.

Udah mah tugas kelompoknya disuruh bikin permainan edukatif digital dan bikin poster tentang asian games, tugas individunya: disuruh nulis esai tentang peran mahasiswa di abad 21 di kertas polio bergaris 4 lembar dengan tulisan tegak bersambung, nulis surat an-naba' dan ngapalin surat itu soalnya besok di tes, nulis surat cinta buat mentor, terus juga ngegambar denah UI di kertas A4.

Gila! Banget!!

"Anjir cape tangan gua nulis!" keluh Hyojin lalu mengipas-ngipaskan tangannya. Sumpah, dia yang biasa jadi babu guru karena dulu posisinya adalah sekretaris aja ngedumel. Tulisan tegak sambung itu susah, mana sekarang matanya berat banget pengen bobo. "alah ini aing nulis apaan coba."

"Semua gara-gara evalitbank sialan itu," celetuk Shira tiba-tiba sehingga anak-anak sektor 8 c yang semula mengerjakan tugas masing-masing menoleh padanya dan mengangguk setuju. "mereka beneran ga memanusiakan manusia anjir! Sumpah ini semua tugasnya ga manusiawi banget!"

Hyunjin yang tadi menulis esai sembari tengkurap disamping Jeno itu lalu menggulingkan badannya. "Pengel anying!" dia ikutan mengumpat. "bener ini mah ospek ga memanusiakan manusia, asu tenan!"
Kalo udah kesel dia gitu, pasti cursingnya keluar, ditambah aksen jawa medok pula.

"Yang jancok itu evalitnya," tambah Jisung, dia membanting pulpennya. Tapi malah kena Jaemin, untung Jaemin ga lagi mode emosi, jadi dia cuman diem. "pen gua santet aja mereka."

"Iya sumpah itu evalitbank ngeselin amat!" Hyora yang semula bersabar sembari mengerjakan essai kini kesabarannya runtuh. Pertahanannya runtuh, Hyora juga masih manusia yang suka mengeluh. "capek anjay. Saha (siapa) sih nu bikin kita kena tugas ginian? Colok yeuh boolna (tojos nih bokongnya) ku aing make tusuk cilok."

Felix menggelengkan kepalanya. "Ga tau anjir, gua pas evalitbank ngevaluasi aja hampir ketiduran."

Yah sebenernya bukan salah Felix juga, orang kemarin dia ga tidur pisan karena harus ngerjain tugas buat mos. Ya alhasil selama kegiatan ospek dia hampir--tidur mulu.

Mari berdoa buat Felix, semoga besok muka absurdnya pas tidur ga terpampang di video buatan tim dokumentasi besok.

"Kalo ga salah mah si Kak Chandra," Daehwi menjawab pertanyaan Hyora. "yang ngusulin kita dikasih punishment yang segini banyaknya."

Hyora noleh ke Daehwi."Eh, kak Chandra yang mana?"

"Itu loh yang marahin gua pas ga pake name tag." Hana yang lagi nulis menyahuti ucapan Hyora. Hana mengangkat kepalanya, sebenarnya agak sebel dia tuh kalo inget evalitbank yang bikin dia malu setengah modar pas didepan. Hana kan orangnya ga suka diliatin banyak orang.

Hyora tampaknya masih berpikir, memgingat wajah evalit bernama Chandra itu. Tapi sayangnya otak Hyora sedang mengalami kendala jaringan. "Yang mana sih?"

"Itu loh yang putih banget kek mayat idup, sama idungnya gede," Hana menjelaskan. "yang mukanya tuh judes banget, matanya sipit kek Ahoq."

"Han." Jeno menarik lengan baju Hana pelan, suara sang ketua sektor 8 C ini sedikit bergetar, dia sebenarnya ingin memberitahu bahaya yang akan menghampiri Hana sesaat lagi.

LDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang