[3] |Terbongkar|

416 53 4
                                    

"Chou Tzu Yu"

•••••••••••••••••••

"Benarkan?" Ucapnya saat Tzuyu menatapnya tak percaya

"Ye-yerim" Tzuyu benar-benar tak percaya "Yerim-sii, bukan kah-"

"Tidak! Liat saja, aku disini" ucap Yeri ketus "Tzuyu-yaa, kenapa kau tidak menggunakan namamu? Hum? Kenapa kau harus menggunakan Juwi? Ahh.. aku tau. Pasti nama Tzuyu terlalu jelek, makanya kau mengganti namamu menjadi, Park Juwi. Benarkan?" Ucap Yeri panjang lebar tak membiarkan Tzuyu menyelah pembicaraannya

"Juwi, namamu... Tzuyu?" Tanya Jihoon tak percaya "Apakah ini sebuah derama?" Tanya Jihoon sambil menatap tajam Tzuyu

"Aniyo! Itu semua tidak benar!!" Bantah Tzuyu sambil sedikit berteriak

"Lalu apa yang benar?" Tanya Jungkook dingin

"I-itu-"

"Itu apa? Tzuyu-ahh, lebih baik kau jujur saja!" Ucap Yeri sambil sesekali mendorong bahu Tzuyu menggunakan tangan kanannya

"Juwi-sii, neo-"

"Ya!! Aku CHOU TZU YU!!" Tzuyu berteriak kesal sambil memegang kepalanya yang pusing dan menutup matanya

"Juwi-ahh, neo gwaenchanayo?" Tanya Woojin sambil memegang bahu Tzuyu

Tzuyu membuka matanya. Semua yang Tzuyu lihat berbayang

Tess...

"Juwi-ahh, hidungmu!" Ucap Chaeyoung khawatir. Semua mata langsung menatap Tzuyu tak percaya

"Mianhae.." lirih Tzuyu lalu..

Brruukk....

"Tzuyu!" Teriak Yeri tak percaya lalu mendekati Tzuyu

"Juwi-ahh!! Bangunlah!!" Ucap Chaeyoung sambil mengguncang tubuh Tzuyu

"Bawa dia ke UKS!" Ucap Yugyeom panik

"Ne!" Woojin langsung menggendong Tzuyu ala bridal style

••••••••••

"Eomma, Tzuyu pingsan" ucap Jihyo khawatir saat ia di beritahu bahwa Tzuyu pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya

"Mwo?! Bagaimana bisa? Apa dia terlalu lelah? Jihyo-ahh, jaga adikmu, dia terlalu lemah. Eomma tidak mau dia kenapa-kenapa" ucap Ny. Park dari sebrang sana

"Ne, eomma. Mianhae. Aku akan lebih berhati-hati. Eomma dan appa cepatlah kembali. Kami merindukanmu" lirih Jihyo

"Ne, ne, chagi. Tunggulah. Kita akan cepat kembali"  ucap  Tn. Park lalu sambungan terputus

Huft...

Jihyo menghembusan nafasnya untuk membuat dirinya lebih tenang

"Jihyo-yaa!!" Teriak  Lisa sambil berlari mendekati Jihyo

"Wae?" Tanya Jihyo heran

"Adikmu, dia sudah sadar" ucap Lisa yang masih sedikit terengah-engah

"Jinjja? Kajja!" Ucap Jihyo menarik tangan Lisa dan membuatnya harus berlari lagi

•••••••

"Jihyo-ahh, adikmu mengalami can-"

"Shhuuttt!" Jihyo menghentikan dokter Han untuk berbicara "Aku tau. Justru karena itu aku harus menjaganya. Nanti aku akan ke runah sakit untuk mengambil obatnya. Han sajangnim, kau bisa menemaniku, kan?" Tanya Jihyo

"Ne. Aku bisa. Kita ke rumah sakitku saja" ucap Dokter Han menyetuji "Tapi, kenapa Juwi harus bersekolah? Kenapa dia tidak sekolah dirumah saja? Itu akan lebih baik" ucap Dokter Han memberi saran

"Dia tidak mau. Dia tetap bersikeras untuk bersekolah di sekolah yang sama denganku" ucap Jihyo datar

"Hmm... susah juga. Sudahlah! Kau sana kembali ke kelasmu! Ini sudah jam pelajaran. Biar aku yang menjaga adikmu" ucap Dokter Han

"Ahh.. aku tidak jadi membolos" gumam Jihyo yang samar terdengar oleh Dokter Han

"Kau bilang apa tadi? Mem-"

"Ahh.. tidak!! Aku pergi!!" Ucap Jihyo lalu berlari keluar menuju ke kelasnya

"Ada-ada saja anak satu itu" ucap Dokter Han sambil menggelengkan kepalanya

••••••••

Teett.. teett..

Bel tanda jam pelajaran telah berakhir. Semua murid SOPA berhamburan keluar kelasnya menuju gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar

"Jihyo-ahh!!" Teriak Dahyun sambil berlari mengejar Jihyo yang berjalan sangat cepat menuju UKS

"Ne?" Jihyo berhenti dan menatap heran Dahyun

"Ahh... kau mau kemana?" Tanya Dahyun heran

"UKS" jawab Jihyo singkat

"Kau ingin apa ke sana?" Tanya Dahyun lagi

"Bukan urusanmu. Sudah sana!! Khaa!!" Ucap Jihyo kesal sambil mendorong tubuh Dahyun untuk pergi

"Ahh.. arra, arra, aku bisa sendiri" ucap Dahyun melepas tangan Jihyo dari pundaknya "Naega kha, ne? Pai!" Ucap Dahyun sambil melambaikan tangannya dan pergi dari hadapan Jihyo

"Huft.." Jihyo menghela nafasnya lega lalu kembali berjalan menuju UKS


"Han Sajangnim!" Teriak Jihyo saat membuka pintu UKS

"Jihyo-yaa, jangan berteriak" ucap Dokter Han lalu menggendong Tzuyu yang masih belum juga sadar

Dokter Han membawa Tzuyu kedalam mobilnya dan Jihyo ikut masuk didalam sana

"Eotte?" Tanya Jihyo sambil memangku kepala Tzuyu

"Mwo?" Tanya Dokter Han lalu menjalankan mobilnya menuju Rumah Sakit tempat ia berkerja

"Keadaan adikku" jawab Jihyo malas

"Kondisinya semakin memburuk. Sebaiknya dia bersekolah di rumah saja" ucap Dokter Han yang tetap fokus kedepan

"Huft.. aku ingin dia sembuh. Apa itu bisa terjadi?" Tanya Jihyo sambil menatap sedih Tzuyu

"Mungkin saja. Jika Tuhan berkehendak, maka dia akan sembuh, berdo'a lah" ucap Dokter Han yang mengakhiri pembicaraan

Keadaan kembali hening. Jihyo hanya mengusap rambut Tzuyu pelan sambil mebatap Tzuyu penuh harapan

"Aku berharap kau dapat sembuh. Aku menyayangimu, Tzuyu-ahh"- batin Jihyo memohon penuh harap

>>Setibanya di rumah sakit..

"Tebus obatnya. Adikmu akan di rawat disini. Aku akan menjaganya" ucap Dikter Han sambil menberi lembar kertas yang bertuliskan obat yang harus Jihyo tebus

"Arra" ucap Jihyo lalu pergi untuk menebus obat tersebut

Jihyo kembali ke ruangan Tzuyu, Dokter Han sedang memeriksa adiknya

"Bagaimana kondisinya?" Tanya Jihyo cemas sambil menaruh obat di meja kecil sebelah ranjang Tzuyu

"Masih sama" ucap Dokter Han yang sudah selesai memeriksa adiknya "Kita makan dulu? Adikmu akan baik baik saja" ucap Dokter Han  yang melihat raut wajah Jihyo berubah menjadi cemas

"Jinjja?" Tanya Jihyo tidak yakin

"Ne. Mau tidak?" Tawar Dokter Han

"Ne. Kajja!" Ucap Jihyo lalu berjalan menuju pintu keluar di ikuti Dokter Han

•••••••••••

"Aku mendengar semua pembicaraan kalian. Dan sekarang aku tahu. Kalian selalu melarangku karena aku memiliki penyakit yang sulit di sembuhkan. Jadi itu sebabnya aku selalu lemas dan darah keluar dari hidungku(?), lalu seketika pengelihatanku kabur dan seketika itu juga aku tumbang? Jadi itu. Mengapa kalian tidak bilang padaku? Mengapa kalian menyembunyikannya dariku? Aku tersiksa selalu meminum obat yang awalnya aku tidak tahu obat apa itu. Dan sekarang aku tahu. Seharusnya aku menyadari hal ini. Aku memang bodoh"

Tess...

-TBC-

DON'T STOP!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang