I fine Thank you Love you

Prolog

Bulatan matahari yang menguning telur dan semburat jingga saat senja mulai datang, senja adalah waktu yang terindah yang berbatasan langsung dengan nestapa. Senja dimulai setelah matahari tenggelam saat cahaya masih terlihat di langit hingga datangnya waktu malam saat cahaya merah benar-benar hilang

Ditempat lain di sebuah pantai, dua orang anak remaja sedang menikmati senja, seorang remaja laki-laki melihat senja sambil menggengam gadis perempuan yang ada di sampingnya, gadis yang tangannya tengah digengampun mempererat genggamannya dan menyenderkan kepalanya dipundak sang kekasih.

"Kenapa kamu sangat menyukai senja, Za"
"Kamu salah Ta, aku lebih menyukaimu dibandingkan senja, senja ada hanya setiap sore saja tapi beda denganmu yang selalu ada tiap saat untukku. Aku sangat mencintaimu Ta." Kalimat itulah yang selalu Mita dengar setiap harinya yang membuat wajah cantik Mita memerah seperti kepiting rebus dan Eza pun tertawa dalam hati dia sangat senang melihat gadisnya yang sangat cantik itu pipinya memerah karenanya.

Mereka berdua tidak tahu kapan semesta akan mengembalikan kebahagiannya seperti dulu lagi, tidak tahu sampai kapan senyum indah di bibir Mita akan kembali terukir kembali. Dalam hati Mita dia selalu berfikir "Bagaimana bisa dia berdoa meminta kepada tuhannya agar semua seperti dulu lagi sedangkan dia dengan Eza berbeda tuhan" tapi bukankah tuhan itu hanya satu, semua itu hanya membuat pikiran dan hati Mita sedih. Di lain sisi kehidupan Eza sangat hampa karena dia telah kehilangan cahaya senjanya

"Manusia bukanlah tuhan yang selalu bisa menepati janjinya, Ta. begitupun dengan Eza, dia bukan tuhan yang selalu bisa menepati semua janjinya" itulah kalimat yang selalu Mita dengar dari sahabat-sahabatnya.