Selalu ada alasan
mengapa seseorang dipertemukan,
Didekatkan, lalu kemudian
dipisahkan.
Semua hal butuh kepastian.
Entah itu untuk memulai, mempertahankan,
ataupun melepaskan.
Tapi tau apa yang lebih sakit
dari sebuah perpisahan?
Saat hubungan berakhir,
bahkan sebelum
mereka memulainya.Sore itu,
ketika sang mentari mulai perlahan beranjak pada peraduannya,
sehingga meninggalkan goresan tipis berwarna jingga pada tempat singgahnya dikala hari bersinar.
Telah menyuguhkan pemandangan indah nan hangat yang menambah romantisme kami.Tak kalah lagi,
suara angin berhembus,
desiran ombak di pantai,
dan kicauan burung camar
yang terdengar sangat merdu.
Telah semakin menambah romantisme kami
-Liam dan Louise"Ayo tangkap aku!",ajakan Louise menantang sembari terkekeh dan tetap berlari
Liam lantas mengejar untuk kembali menghampiri Louise. Ia lantas menarik Louise kedalam pelukannya.
"Kena kau! Tak ada yang bisa menandingiku soal urusan menangkapmu",ucap Liam sembari terkekeh puas
"Iyadeh percaya hehe",sahut Louise
Liam mengurai pelukan lalu menangkup wajah Louise. Tatapan mata pria tampan itu kini lembut pada Louise, raut wajah yang cemas begitu terpatri disana
"Hmm.. Sayang?"
"Iya?"
"Apa kau yakin untuk melanjutkan hubungan kita selanjutnya dengan jarak jauh?"
"Sebenarnya aku juga keberatan, tetapi ini sudah kewajibanku. Orang tuaku sangat berharap untuk aku melanjutkan studiku ke Perancis kampung halamanku, aku tidak ingin membuat mereka kecewa padaku"
"Aku hanya khawatir kau hidup sendirian disana, karena nenekmu sudah meninggal 5 tahun silam, aku juga khawatir jika kau diusik oleh lelaki gadungan, ataupun lelaki bajingan yang memprovokasimu dan merusak hubungan kita"
"Ssst.. Percayakan semuanya padaku, sayang"
Louise memejamkan matanya dan melampiaskan rasa sesaknya dengan menangis tanpa suara. Liam menarik gadis yang dicintainya itu ke dalam pelukannya, menenangkannya dengan lembut, sampai Louise kembali tenang.
"Sayang, aku masih belum bisa kita berpisah dengan tenang. Ini sangatlah sulit, bagaimana tidak sudah 3 tahun kita melalui segalanya bersama-sama. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, dan seterusnya akan tetap begitu, rasa ini akan tetap sama dan tak akan berubah semenjak pertama kali aku mengenalmu",keluh Louise
"Aku berjanji sayang, aku akan tetap menjaga hati ini untuk tempat hatimu bersinggah, aku akan tetap setia tak peduli apapun yang akan menimpa diriku dan dirimu. Karena aku sangat mencintaimu, aku akan selalu berkorban apapun untukmu, jika kau butuh bantuan disana, jangan segan untuk meneleponku, aku akan datang membantu secepat yang aku bisa, dan juga.....", sahut Liam
Ucapan Liam terhenti karena Louise berjinjit dan tiba-tiba membekap mulutnya dengan bibirnya. Liam melumat bibir ranum gadis itu, dan semakin memperdalam ciumannya.
Tak tanggung-tanggung Liam beralih merengkuh pinggang Louise. Liam melakukannya dengan membuka matanya, ia terus menatap kedua mata coklat Louise yang terpejam itu.
Louise tidak diam, ia membalas ciuman Liam, melingkarkan satu tangannya ke tengkuk Liam,sedangkan satu tangan lainnya mengusap-usap lembut dada Liam.Louise menarik bibirnya, hingga lumatan itu terlepas dan menghentikan elusannya
pada dada bidang Liam, kening mereka saling bersentuhan, kedua mata Liam tertuju pada kedua mata coklat indah yang dimiliki Louise.Liam mengulas senyum sembari menyematkan jari-jari tangannya pada jemari Louise dan mengeratkan genggamannya."Kuncinya saling percaya, dan setia. Maka semuanya akan baik-baik saja OK?",ucap Louise menenangkan
"OK sayangku",sahut Liam sembari mencium buku-buku jari gadis tersebut dengan lembut
***
Yeay chapter 1 udah selesai,
jangan lupa vomentnya ya...
Vote+Comment biar author semakin semangat nulis
chapter selanjutnya...
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Leave
Romance"Cinta tak akan diketahui kedalamannya sampai pada akhirnya merasakan jarak yang memisahkan" -Liam "Bagiku mencintai adalah suatu bentuk pengorbanan, aku akan mengorbankan jiwa dan ragaku untuk memperjuangkanmu, tak peduli sekuat apapun kau menola...