-01: Sienna Violeta Nasution

253 42 8
                                    

Siang itu tidak berbeda dari siang-siang yang sebelumnya di SMA Nusa, tetap ada jam istirahat kedua yang selalu ditunggu-tunggu, waktu yang tepat untuk tidur maksudnya. Namun sepertinya tidak semua murid akan tidur begitu saja apalagi mereka-mereka yang sudah berada di tahun terakhir, Sienna contohnya.

Sienna akhir-akhir ini suka menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan walau hanya untuk sekedar mengerjakan buku wangsit ataupun melahap habis soal-soal percobaan sbmptn. Sienna merasa harus menyiapkan betul-betul tahun terakhirnya.

Walaupun gadis yang ada didepannya, Jihan Putri Deniesa, yang merangkap sebagai sahabatnya itu sedari tadi cemberut tidak suka karena ia memang sedikit benci belajar. Tidak seperti Gilang dan Sienna, Jihan lebih mirip Dewa Seto Akbar, biang rumpi basis IPA.

Sementara Sienna fokus dengan buku tebalnya, Jihan malah menidurkan wajahnya diatas buku wangsit tebal yang dibuka dan memainkan ponselnya, men-scroll sosial media serta sekali-sekali ia mengetikkan balasan chat entah untuk siapa itu. Perlahan, mata Jihan membulat dan ia tegak dalam duduknya yang membuat Sienna yang ada dari didepannya cukup tersentak kaget.

“Kenapa sih, Han?” bisik Sienna pelan kepada Jihan yang masih terlihat shock.

“Bawa handphone gak? Buruan buka line!” balas Jihan berbisik namun tetap menggebu-gebu.

Sienna menggeleng pelan dan tidak mengalihkan pandangan dari Jihan, “Gue nggak mau bawa handphone kalau lagi di perpustakaan, emangnya kenapa sih? Sini gue liat di handphone lo aja.”

Jihan pun langsung menyerahkan ponselnya yang telah terbuka ruang obrolannya dengan Dewa, yang barusan dibilang sebagai biang rumpi basis IPA.

Tak lama, Sienna juga menunjukkan wajah kagetnya, ia ternganga begitu saja, “INI SUMPAH MEREKA JADIAN?”

Oh tidak, Sienna berteriak. Di perpustakaan.

Tak menunggu waktu lama, seluruh siswa yang ada di perpustakaan langsung menoleh ke arah mereka berdua. Sienna masih tidak sadar, namun Jihan sudah malu setengah mati.

“Sen, ini perpustakaan! Pelan-pelan aja!” omel Jihan sambil berbisik membuat Sienna tersadar lalu menepuk kepalanya pelan, merasa bodoh.

“Eh ini beneran jadian mereka?” Sienna memaksa mereka kembali ke topik pembicaraan.

Jihan mengangguk, “Ya itu Dewa sendiri yang bilang. Emang lo bisa nggak percaya sama dia?”

“Ya tapi... Gue nggak nyangka aja kok mereka bisa jadian, kapan sih deketnya?”

Jihan terlihat sedikit berpikir, “Mungkin deketnya waktu jaman-jaman si Alfi masih sama lo, main belakang gitu deh. Gak beda jauh kan kayak lo yang main belakang sama kak Raka waktu itu?”

“Bangsat. Diungkit lagi.”

Jihan terkekeh, lucu rasanya menggoda Sienna yang sekarang mungkin sedikit tidak beraturan moodnya?

Iya, mereka membicarakan Alfi, adik kelas yang juga mantan kekasih dari Sienna yang konon baru jadian dengan Hanin, teman sekelas Alfi yang juga ketua klub cheers yang baru saja menggantikan Sienna.

Sienna dan Alfi sendiri sudah putus hampir setahun yang lalu, tepatnya saat Alfi baru masuk SMA, dan mereka juga tidak memiliki rasa masing-masing karena mereka putus dengan jalan yang baik-baik saat itu.

Sah-sah saja jika Alfi memiliki kekasih baru, toh Sienna juga sudah memiliki tambatan hati yang tidak lain tidak bukan adalah sahabatnya sendiri, Gilang. Namun yang diherankan, Alfi dan Hanin itu ibarat tom and jerry, mereka musuh bebuyutan jadi sedikit lucu kalau mereka benar-benar memiliki hubungan khusus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Nusa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang