songfic •lokal

i'm a mess

Marvin

•

Langit yang sekarang sudah gelap ditambah hujan yang sangat deras menggambarkan isi hati seorang Kevin sanjaya.

Otaknya sedang mengingat lagi kejadian kemarin.

Disaat Marcus gideon menolak dengan halus pengakuannya.

•

"ko sebenernya gue suka sama lo"

"iya gue tau vin, tapi sori vin gue masih straight"

Deg

"btw gue udah ditunggui cewek gue tuh, duluan ya vin" ujar marcus sambil melambaikan tangannya ke arah kevin masih dengan senyum mataharinya.

Kevin hanya diam mematung.

ia tidak habis pikir bagaimana bisa marcus masih bisa tersenyum kepadanya, sedangkan ia sendiri tiba tiba merasa jijik kepada dirinya sendiri.

•

Rian yang kebetulan sudah masuk ke kamarnya dan melihat Kevin sedang bergalau ria di depan jendela, langsung menghampiri roomatenya.

"kenapa lagi dah lu vin? " tanya Rian sambil mengusap bahu kevin yg sedikit bergetar.

'mungkin lagi nahan nangis' pikir Rian

"gue gapapa kok"

"udahlah vin lupain masalah lu yang kemarin, gue kangen kevin yang tengil nih jadinya"

Rian sedikit mencairkan suasana agar suasana tidak terlalu

ya,

sedih.

"ih apaansih ian, gue gak tengil ya sorry" ujar Kevin sambil mencebikkan bibirnya lucu.

"nah gini dong balik lagi sifat uwu nya hehe" Rian cengengesan sambil mencubiti pipi  roomatenya itu.

"tapi ian apakah hidup gue bakal baik baik aja kalo gaada ko Sinyo? " tanya Kevin dengan muka sedihnya lagi.

"tenang aja vin, semua bakal baik baik aja dan masih bisa jadi kehidupan yang baik kok buat lu lagian ko sinyo juga masih sama lu kok bukan gaada" jawab Rian, memberikan kata kata penyemangat.

Dan hanya itu yg bisa ia lakukan.

"hmmm okedah, ian malem ini kasih gue waktu buat keluar ya"

"iyadeh ko, tapi jangan malem malem. Bahaya" ujar Rian mengingatkan. Ia sebenarnya khawatir kalo keluar yang dimaksud Kevin adalah ke Bar.

Kevin pun langsung keluar membawa jaketnya  karena udara malam ini lebih dingin daripada sebelumnya.

'tumben' pikirnya

Dan ya kekhawatiran Rian pun menjadi nyata.

Tempat yang dituju Kevin adalah Bar langganannya, biasanya ia hanya curcol-curcol dan meminum lattenya saja dengan seorang bartender yang kebetulan adalah teman dekatnya jika ia sedang stress atau bertengkar dengan Marcus-