BAB 1. Kembalinya Sang Mantan

8.7K 1K 15
                                    

Cowok ganteng yang lagi dilantik jadi Ketua OSIS itu adalah mantan pacar Aleeya waktu SMP. Namanya Arsenio Pramudya. Panggilannya Arsen. Tapi Aleeya lebih suka panggil dia Kenio karena kesannya lebih imut. Kenio juga enggak keberatan. Malahan, semua teman yang dekat sama mereka ikut-ikutan manggil dengan sebutan Kenio.

Aleeya baru pindah ke sekolah ini seminggu lalu, tapi apa yang dia dengar soal Kenio beneran diluar nalar makhluk bumi. Kata mereka, Kenio itu anaknya ramah, baik hati, cool dan karismatik. Dia dapat julukan prince charming yang kehadirannya cuma muncul satu abad sekali. Ada pula yang bilang kalau Kenio kayak tokoh utama yang keluar dari komik.

Sumpah, deh. Mereka lebay banget. Pasti mereka cuma lihat Kenio dari penampilan luarnya aja. Bungkus emang suka nipu.

Kenio yang Aleeya kenal itu cowok random yang suka ngupil sembarangan. Ada aja tingkahnya yang kocak dan kekanakan. Hobinya kayak kera, pula. Suka nangkring di pohon mangga siang hari. Katanya sih, karena adem dan bisa liatin orang lewat. Mana bisa sambil cemilin mangga sekalian. Bonusnya badan gatel-gatel karena digigit semut rang-rang. Belum lagi bulu ulet jompo.

Oh iya. Hampir lupa. Julukan Kenio waktu SMP itu Spongebob. Semua gara-gara Kenio masih bawa kotak pensil jaman TK bergambar Spongebob, yang terbuat dari besi. Ada roda dan tingkat tiga, pula. Katanya sayang kalau dibuang karena masih bisa dipakai. Selain itu, Kenio juga suka banget sama es krim Spongebob.

Kalau mau nyuruh Kenio, tawarin aja es krim kuning itu sebagai bayaran. Dia pasti langsung semangat empat lima.

Kenio yang lagi pidato di atas podium hari ini, terlihat berbeda 180 derajat. Dia begitu berwibawa, tegas dan kharismatik. Mana suka tebar senyum ramah kaya caleg lagi nyari suara, pula.

Entah dia emang udah berubah jadi kalem, atau itu cuma branding dia sebagai Ketua OSIS?

Tapi, harusnya orang nggak gampang berubah, kan?

"Kyaaa. Beneran idaman banget Kak Arsen." Lili bertepuk tangan sekali. Matanya berbinar-binar kayak bayi. "Udah ganteng, peringkat satu paralel, terus sekarang jadi ketua OSIS, pula. Perfect combo banget kayak cowok komik. Jarang banget ada makhluk bumi yang ngeborong semuanya sekaligus."

Aleeya memutar bola mata. "Akting kayak gitu lo percaya."

"Hah? Lo tadi ngomong apa?" Lili menoleh dengan kening berkerut.

Aleeya menunjuk Kenio yang lagi kasih sambutan sambil dadah-dadah kayak idol. "Kenio. Dia itu bukan cowok yang suka tebar pesona senyum sana sini. Mana cara berdirinya anggun banget kayak Miss Universe, lagi. Biasanya juga ngangkang."

Lili mengerjapkan mata beberapa kali. "Gue tahu kalau lo emang nyebelin, tapi, kali ini lo keterlaluan." Lili pasang muka galak. Enggak cocok sama mukanya yang kecil dan bulat kayak bola bekel. "Jangan asal ngatain Kak Arsen, ya! Nanti kalau kedengaran sama para fansnya, lo bisa dirujak."

Sebelah alis Aleeya terangkat naik. "Oh, dia punya banyak fans juga? Emangnya good looking aja cukup?"

"Lo ngomong seolah-olah kenal lama sama Kak Arsen." Lili cemberut sambil melipat kedua tangan. "Padahal lo kan baru masuk sekolah seminggu. Mana lo ngambis banget sampe jarang ke kantin. Isi kepala lo pasti rumus matematika semua. Ya, kan?"

Aleeya menggaruk tengkuk.

Sebenarnya, Aleeya nggak punya teman selain Lili. Itupun karena Lili dulu teman SD Aleeya.

Waktu lagi ke toilet kemarin, Aleeya nggak sengaja dengar omongan teman-teman sekelasnya yang bilang kalau Aleeya punya aura gerhana. Suram banget. Katanya, Aleeya terlalu ngambis, cuek, dan pendiem. Tapi sekalinya ngomong langsung nyelekit dan bikin sakit hati.

ARSENIO : Our Beloved MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang