dilemma.

18 1 1
                                    

Setelah itu Selvin merasa canggung ketemu gadis itu karena tingkahnya yang semakin hari semakin dingin. Dia hanya berusaha tanya lewat orang terdekatnya Devi yaitu sahabat sahabatnya.

"Ehh. Nel Neli Nel. " panggil Selvin

"Iya ada apa Vin.tumben banget Lo?"

" hmmb. Gue mau tanya sesuatu. Boleh nggak?"

"Tanya aja." Jawab Neli acuh tak acuh.

"Devi kenapa sih kok kayak berubah drastis itu sikapnya terlebih sama gue. Lo tau nggak??" Tanya Selvin langsung to the poin.
"Emang Lo peduli sama temen gue.? Baru ngerasa kan Lo, kalo Devi itu cewek baik dan tulus sama Lo" jawab Neli sok mojokin Selvin. Karena mengingat janjinya kepada sahabatnya(*Devi).

Mendengar hal itu Selvin merasa dirinya telah salah besar mensia-siakan gadis yang sangat baik dan tulus padanya.

"Thank's ya. Informasi nya."

Selvin pun berlalu dari hadapan Neli menuju kelasnya.
******
******
Sampai di kelasnya dia menemukan sosok gadis yang ia pertanyakan penyebab perubahannya.

Tetapi dia memilih untuk berlalu begitu saja karena Selvin tau bahwa gadisnya sedang butuh waktu untuk sendiri tanpanya.

" kenapa gue merasa kehilangan ya.. padahal gue kan gak pernah suka ataupun sayang sama dia . paling paling perhatian gue hanya sebatas rekan sekelas." Batin Selvin

Kringggggg...

Bel tanda masuk pun berbunyi...

"Assalamu'alaikum" ucap bu Retno, guru PAI

"Wa'alaikumsalam bu." Jawab murid serempak.

Bu Retno memulai pelajarannya yaitu tentang qiroatil qur'an dan menanyakan tentang ulangan hariannya

"Kemaren siapa saja yang tidak ikut UH ayo nyusul sebentar lagi." Ujar bu Retno.

"Saya bu. Soalnya saya sakit pas ulangan bu" jawab salah seorang siswi.

"Ayo sini duduk didepan disebelah saya. Tapi yang qiroatil tetep jalan ya." Perintah bu Retno.

"Iya bu."

"Selanjutnya Selvin Rizky Nurrohman" panggil bu Retno.

Selvin pun maju dan duduk disebelah siswi ulangan susulan tersebut. Hingga jantung kedua nya berdetak tidak normal. Ya siswi itu tak lain dan tak bukan Devi Yulia Agustin
Si gadis cupu.

Devi mulai mengerjakan soal soal dari bu Retno. Sedangkan Selvin masih berada dalam kegugupannya.

"Selvin ayo baca tunggu apalagi" tegur bu Retno.

"I..I..iya...buu"

Selvin pun mulai membaca al-Qur'an. Dengan suara yang sangat merdu dan fasih dalam membaca. Sekarang giliran Devi yang dibuat gugup sekaligus terkagum kagum dengan pria disampingnya.

Akhirnya keduanyapun selesai..

"Lo kenapa ? Kagum sama suara gue ya. Biasa aja kali. Udah banyak yang bilang gitu kok." Lirih Selvin dengan sangat percaya dirinya.

"Biasa aja."

"Trus kenapa dari tadi loe liatin gue terus?"

"Kenapa dia bisa tau" batin Devi.

"Siapa anda harus saya perhatiin" ucap Devi dengan datar.

"Loe kenapa sih. Gue kangen Devi yang dulu" tanya Selvin karena merasa sangat jengkel.

"Ehh.ehem...cepat duduk. Atau keluar" tegur bu Retno.

"M..ma..maaf bu.."

Mereka melanjutkan mengikuti pelajaran seoerti biasanya.
-------------------------------------------------------------

Akhirnya semua pelajaran hari itupun selesai, tentunya dengan PR (Pekerjaan Rumah) yang tak sedikit.

"Gue pulang dulu ya Dev. Maaf gak bisa nganterin kamu. Gpp kan?" Ujar Sintia yang paginya berangkat bareng.

"Gpp kok. Devi bisa minta jemput ayah aja. Hati-hati ya guys" jawab gadis itu dengan lembutnya.

"Yaudah gue duluan."
"Assalamu'alaikum" teriak mereka serempak.

"Wa'alaikumsalam"

Devi menjawab salam sambil menatap kepergian teman-temannya. Tetapi tiba-tiba ada sesuatu mengenai kepalanya sehingga membuat gadis itu dihampiri kegelapan.

Ya benar sekali. Gadis itu pingsan.

Cintaku DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang