01

4 2 0
                                    

09.30 WIB

Malam membawa hembusan angin beraromakan semerbak bunga-bunga taman. Bagi mereka itu akan membawa rasa keromantisan tersendiri. Namun itu tidak berlalu bagi dirinya. Ia berdiri kaku dengan deraian air Mata yang terus mengalir melewati pipinya. Ia yang harus kelihangan orang yang sangat berarti baginya. Itu seperti kamu kehilangan Asa.

Bagi mereka yang merasakan kehilangan pasti harum bunga mawarpun akan terasa lebih menyakitkan karena ia yang memberikan mu bunga itu adalah orang yang telah meninggalkanmu serta semua janji kini hanya menjadi buih yang tiada berarti.

Laki-laki itu berdiri tepat didepan perempuan yang kini masih membawa rangkain bunga. Ia hanya mampu merasakan belaian tangan laki-laki itu yang masih mengusap sisa-sisa air Mata dipipi kanan.

" Kamu, tidak akan kehilanganku, aku akan tetap Ada dan aku akan pulang untuk mu. Sukma ku" bersama dengan satu kecupan lama di kepala perempuan berambut hitam yang di gerai.

Ia masih saja tidak bisa berhenti menangis karena apa yang sedang ia rasakan ia berkata " aku merasa ini adalah perpisahan antara kamu dan aku"

Malam itu menjadi malam yang panjang bagi dia perempuan tinggi, berkulit putih serta pembawaan yang kalem.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 06, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unpredictable Where stories live. Discover now