"Kak Mean~~~~"
Can, siswa kelas 1 itu berteriak senang saat melihat Kakak kelas kesukaan nya turun dari mobil yang di parkirkan di pekarangan sekolah.
"Kau sangat tampan seperti biasa, kak! Hatiku sampai deg-deg an begini melihat kakak. Hehe..." Can memuji Mean dengan sangat antusias.
Beberapa sisiwi kemudian mengerumuni Mean, beberapa dari mereka mengeluarkan ponsel nya dan mulai mengambil beberapa foto Mean. Sebagian sisiwi lain hanya berteriak memuji ketampanan Mean.
Mean memang seperti idola di sekolahnya. Dia sangat tampan, tinggi, putih dan senyum nya sangat menawan. Selain itu, dia juga terkenal ramah kepada semua orang. Dia benar-benar tipe idaman semua wanita bahkan pria sekalipun.
Namun untuk soal asmara, Mean sering gonta-ganti wanita, dia tak pernah serius dalam berhubungan. Hanya menganggap wanita-wanita yang ia kencani sebagai selingan disaat bosan.
Akhir-akhir ini, ada bocah mungil dan imut selalu mendekati nya. Ya, bocah kelas satu yang ada di hadapan nya sekarang ini, Can.
Can anak yang baik sebenarnya, hanya saja dia terlalu cerewet untuk ukuran anak laki-laki. Membuat orang sekitar nya lelah selalu mendengar ocehan nya. Can hanya akan tenang saat dia sedang menghisap lolipop kesukaan nya. Ya, Dia terlalu terobsesi dengan permen lollipop hingga dia tidak ingin ada orang lain mengganggu nya saat ia sedang menghabiskan permen nya itu dalam mulutnya.
"Kau menghalangi jalanku." Mean berkata ketus pada Can.
"Kak! Kok bicara nya seperti itu padaku. Aku sengaja datang pagi-pagi begini agar bisa ketemu kak Mean. Aku bahkan harus mendengar ocehan kakak ku karna aku pergi sekolah tanpa memakan sarapan yang sudah ia buat terlebih dahulu. Aku ingin mengajak kak Mean untuk sarapan dengan ku. Aku-"
"Kau ini berisik sekali. Sudah minggir sana." Mean memotong ocehan Can dan beranjak pergi.
Can mengerucutkan bibirnya.
"Kak Mean! Dengar ya, aku akan bersumpah pada semua orang, kau akan menjadi milik ku kak!!" Can yang kesal lalu berteriak kepada Mean.
Para siswi penggemar Mean berbisik membicarakan Can, beberapa juga ada yang menertawakan nya.
Can semakin kesal.
"Hei Can! Sudahlah... lebih baik kau menyerah saja. Idola sekolah itu seperti nya tidak tertarik denganmu. Lagian masih banyak pria lain yang ingin kencan denganmu." Techno, teman sekelas Can yang melihat kejadian barusan dari kejauhan mendekati Can dan memberi nya semangat.
"Techno~~~ Aakkhh kesal kesal kesal!!!! Kenapa dia sombong sekali sih??? Berani sekali dia bersikap ketus padaku. Kau lihat saja Techno. Aku akan memberi nya pelajaran!" Can mengayunkan tangan nya, membuat gerakan seperti baling-baling berharap bisa memukul kakak kelas nya itu. Tapi malah terlihat lucu bagi Techno.
"Kau tidak pantas marah begitu. Sudah, lebih baik kita sarapan di kantin. Aku yang traktir." hibur Techno menahan tawa.
"Huwaaa Techno~~~ bener yaa kamu traktir aku. Kamu memang sahabat aku." Can kembali bersemangat dan memeluk nya girang.
"Kau ini memang gampang di rayu dengan makanan, Can." Techno menggelengkan kepala nya.
*******
Sementara itu, di sekolah Tin.
"Saint, bisa tolong cetak daftar nama siswa dan siswi yang sering datang terlambat?" Tin dengan nada serius memerintah Saint, wakil ketua OSIS, saat mereka berdua sedang berada di ruang rapat OSIS sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Teen FictionTin dan Mean adalah saudara kembar. Dengan kepribadian yang sangat berbeda.