Yes or Yes

279 42 59
                                    

.

.

.

"seob, kamu tahu bahwa aku menyayangimu kan?"

Hyeongseob terdiam sejenak, kemudian menjawab singkat dengan "ya, aku tahu".

"sayang yang ku maksud disini lebih dari sekedar yang kau fikirkan seob, kau tahu itu kan?"

Hyeongseob melirik sekilas ke arah woojin, kemudian arah pandangnya kembali ke depan, menatap pemandangan malam dari balkon kamar woojin.
ia tak membalas perkataan woojin...
namun dengan sedikit ragu ia menganggukkan kepala nya.

Woojin menghela nafas nya dengan kasar, ia paham hyeongseob tak akan menjawab dengan gamblang pertanyaannya tadi.

"seob, aku serius", ucap woojin






Haaaaaaaaaaaaaaaaah....

Kali ini hyeongseob yang menghela nafasnya dengan kasar..
ia menoleh ke arah woojin dan berkata:

"jin, yakinkan dulu hatimu.. benarkah rasa sayang itu seperti yang kamu fikirkan? Atau itu hanya sebuah rasa iba atau hanya sebuah rasa empati yang kamu salah artikan menjadi rasa sayang seperti rasa cinta,....."

Hyeongseob menjeda kalimatnya....

"..... dan kalau benar rasamu itu padaku, kenapa dulu kau menolakku? Jangan Tanya rasaku padamu kini. Hal itu sama sekali tak terfikirkan olehku jin. Aku pulang......"

Hyeongseob berbalik dan keluar dari kamar woojin.

Woojin menatap kepergian hyeongseob sembari mencerna setiap kata yang hyeongseob lontarkan padanya. Ia pejamkan matanya sebentar dan meresapi perkataan hyeongseob barusan. Itu menimbulkan sedikit rasa nyeri pada jantungnya.

.

.

.

.

Krieeet~~

Hyeongseob membuka pintu kamar woojin. Dan ia agak di kejutkan dengan seseorang dibalik pintu yang tengah memegang gelas berisi susu coklat.

"kak hyeongseob sudah akan pulang?", Tanya sesosok gadis kecil itu

Hyeongseob tersenyum dan menjawab : "sudah sayang, ini sudah masuk jam tidurmu... lusa kak sobie akan kesini lagi ya seperti biasa kita belajar menulis, membaca dan berhitung , dan ini susu untuk siapa? Kamu membuatnya sendiri?", Tanya hyeongseob pada si gadis kecil.

"eum, aku membuatkan susu ini untuk kak sobie", kata gadis itu seraya menyerahkan gelas berisi susu coklat hangat pada hyeongseob

Hyeongseob menerimanya dan meneguknya perlahan hingga habis. Untung saja si gadis kecil membuatnya hanya setengah gelas dan airnya hangat, hyeongseob tak perlu kerepotan menghabiskannya.

Woojin menghampiri kedua nya, dan berkata pada si gadis kecil

"Hey, park... sudah sana tidur, ini sudah larut, sudah masuk waktu tidurmu, jangan ganggu kak hyeongseob.. biarkan dia pulang dan beristirahat"

"huhhh...aku kan hanya memberikan segelas susu ini pada kak sobie kak, dan lagian yang mengganggu kak sobie itu kak woojin, kenapa sih kak woojin ini malah mencegah kak sobie pulang tadi? Dan malah menahannya di kamar kakak?, jadi yang mengganggu itu kak woojin. Aku kan juga tadi belum selesai bercerita pada kak sobie, tapi kak woojin menyuruhku untuk berhenti bercerita dan turun kebawah untuk meminum susu kemudian tidur.. huhh", jawab si gadis kecil tak mau kalah sambil mempoutkan bibirnya.

Heartstrings (JinSeob)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang