Chapter 2

6.6K 392 5
                                    

Hai hai haii
Gimana kabarnya?
Masih anak baru. Alurnya ngawur. Murni. Banyak typo. Gaje dll.

Don't Like Don't Read

Happy Reading

Hinata memainkan air danau didepannya. Ia sedang ada banyak pikiran. Ada keraguan juga didalam hatinya.
"Ternyata kau ada disini, aku mencarimu dari tadi" kata sasuke
Hinata hanya diam, lalu sasuke mendudukkan dirinya disamping hinata.
"Aku sudah mendengarnya. Semua akan baik baik saja, hime" kats sasuke

"Tapi sasuke-kun jika aku menang aku akan jadi ketua klan, lalu jika aku kalah maka aku akan disegel dan menjadi bunke. Aku tidak mau keduanya" kata hinata

"Kalau begitu menikahlah denganku"kata sasuke.
Hinata hanya diam dia menatap air danau yang tak lagi ia mainkan. Sasuke menatapnya ia melihat keraguan di mata hinata. Sungguh ia sedikit kecewa entah mengapa hatinya sedikit sakit melihat hinata masih ragu padanya.

"Kau yakin sasuke?" Tanya hinata
Sasuke hanya diam saja.

°°°°

Hari hari berlalu dengan cepat. Hubungan hinata dan sasuke sedikit dingin. Mereka jadi jarang bertemu dan berlatih bersama. Hari ini adalah hari duel itu. Hinata sudah memutuskan untuk nasibnya nanti.

Hinata menatap segel ditangannya. Ia berharap ia tak lepas kendali nanti. Jujur saja ia takut melukai adiknya karena ibunya pernah berpesan bahwa ia harus menjaga adiknya. Jadi ia akan mengalah demi adiknya.

"Hinata-sama ini sudah waktunya untuk pergi kehalaman" kata seorang bunke padanya.

Hinata lalu keluar mansion, ia langsung melihat sasuke yang berdiri disamping naruto. Mereka bertatapan cukup lama lalu hinata masuk ke arena. Mereka lalu nemasang kuda kuda untuk bersiap menyerang.
Mereka mulai menyerang dan hinata hanya menghindar saja. Hinata terus menghindar hingga hanabi hampir kelelahan.

Hakke Rokujuuyonshou

Mereka terkejut karena hanabi berani menyerang hinata dengan jurus yang cukup mematikan.

"2 pukulan"
"4 pukulan"
"8 pukulan"
"16 pukulan"
"32 pukulan"

Hinata berhasil menghindar hanya pada saat terakhir. Tidak semua aliran cakranya tertutup.

Hakke Hasangeki

Hinata terpental hingga terbentur tembok, bahkan tembok itu retak. Hinata kembali masuk arena. Hanabi kembali menyerangnya. Ia terus menyerangnya sampai hinata benar terluka parah.

"Hentikan. Kalian harusnya menghentikan semua ini. Dia sudah terluka" teriak naruto. Sementara sasuke terus mengawasi hinata dalam diam. Mereka merasakan bahwa aura yang dikeluarkan hinata sudah berbeda. Sasuke juga merasakannya, ia lalu melihat kearah lengan hinata. Segelnya perlahan menghilang. Kakashi menaikan pelindung kepalanya sehingga menampakkan mata sharingannya.

"Kau tahu.. Aku sudah mengalah demi janjiku pada kaasan, tapi sepertinya kau memang perlu diajari sesuatu. Kaasan maafkan aku jika aku melukai putri kesayanganmu"kata hinata dengan datar dan dingin. Sasuke mulai was was, dia takut jika hinata tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Sensatsu Suishou

Beberapa jarum dari air menyerang hanabi. Dia menghindarinya tapi beberapa tetap mengenai tubuhnya.

Hakke Rokujuuyonshou

Saat hanabi menyerangnya ia tetap diam tak menghindarinya. Darah segar keluar dari mulut dan hidung hinata.

"Kau salah besar jika aku membutuhkan cara untuk mengendalikan air itu" kata hinata

Suiton: syuiryuudan no jutsu

Love You, HyugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang