Warn for typo;)
~***~
"Oppa udah makan?"
"Dah."
"Oppa tau gak?"
"Ga."
"Ish! Aku kan belum bilang."
"Hm."
Huft, ya itu kekasihku. 3 tahun bersamanya hanya itu pembicaraan kami, dan aku sudah terbiasa dengan itu walaupun pada awalnya aku hampir setiap hari menangis karena sifatnya ini. Tapi jika kami bertemu langsung, ugh~ jangan dikatakan, pembicaraan kami terlalu panas.
"Jangan panggil aku oppa."
"Aih, kenapaa?" rengekku dengan nada manja.
"Mau apa?"
Hehe, kekasihku ini. Memang paling tau jika aku ingin sesuatu.
"Malam ini ada festival kembang api...."
"Nanti kujemput."
Yas, hari ini dia tidak sibuk, ah akhirnya. Akhir-akhir ini dia selalu menyibukkan diri aku jadi sulit mengajaknya jalan. Tapi syukurlah hari ini dia tidak sibuk, uuhh aku benar-benar merindukannya.
Setelah memutus sambungan telepon, aku langsung bangkit. Mandi secepat mungkin, memoleskan make up tipis, menggunakan baju bagus, dan menyemprotkan parfum dengan aroma favorit Yoongi. Nama kekasihku, Min Yoongi. Setelah semua dirasa cukup aku langsung berjalan ke pintu keluar dan memasang sepatuku, dapat ku dengar diluar sana ada seseorang yang menekan kode pintuku, siapa lagi kalau bukan Yoongi. Hanya dia yang tau kode pintuku selain diriku tentu saja.
"Oppaaa~" sapaku sambil bergelayut dilengannya.
"Jangan panggil oppa." ucapnya lalu menarik tanganku keluar menuju parkiran.
Yoongi tak suka kupanggil oppa, dia bilang itu menggelikan. Huh, padahal kan biasa memanggil kekasih yang lebih tua menggunakan oppa terdengar manis. Jadi aku selalu menggodanya dengan memanggilnya oppa.
Ah, pernah suatu hari. Saat aku, uhukk.... Sedang bercinta dengannya, dan tak sengaja memanggilnya oppa, umm~ dia langsung menghukumku waktu itu dan menyuruhku untuk memanggilnya 'daddy'. Dia bilang lebih baik dia dipanggil daddy daripada oppa. Ish, memang pervert!
Di mobil hanya aku yang paling berisik, dia hanya diam dan sesekali menanggapi omonganku dengan gumaman. Menyebalkan memang, tapi aku sudah terbiasa dengan itu semua, mungkin jika kalian berada di posisiku kalian pasti akan sedih, sama seperti awal-awal aku berpacaran dengan Yoongi.
"Yoongi tumben gak sibuk hari ini, biasanya juga dihari libur kamu tetap di studio." kataku dengan nada sedih yang dibuat-buat.
"Aku kangen."
"Ha? kangen apa?"
"Seks sama kamu."
Ah, aku tersentak saat dia mengatakan itu, sungguh vulgar sekali! Memang paling bisa sekali si Yoongi. Sudah ku bilangkan, jika berbicara langsung dia berkali-kali lipat panas dibanding api.
Aku bisa melihat keramaian orang di seberang jalan. Nah, itu festivalnya, festival kembang api. Biasanya jika duduk di pinggiran sungai Han akan ada orang-orang yang membagikan balon atau bunga untuk sepasang kekasih. Ahh, membayangkannya saja sudah membuatku melting. Apalagi jika aku menjalaninya bedua dengan Yoongi.
"Yoongi, ituu.... ituu!" tunjukku ke arah festivalnya diadakan. Dia langsung membelokkan mobilnya dan mencari tempat parkiran.
Setelah mobilnya terpakir, aku langsung keluar dan menatap langit. Ah, beberapa kembang api kecil sudah dinyalakan, tinggal menunggu kembang api yang paling besar dan paling indah, bersama Yoongi, ehe.
"Jihyun."
"Yoongi ayooo kesanaaa~" aku langsung menarik tangan Yoongi menuju festivalnya.
Aku sangat bahagia hari ini, kekasihku meluangkan waktunya untukku, di tempat romantis ini. Sekarang kami sudah duduk dipinggir sungai Han, menunggu kembang apinya. Bisa kulihat orang yang mengatur kembang apinya. Dengan tiga tangkai bunga dan sebuah balon serta es krim, sambil bergelayut di lengan Yoongi. Aku sungguh senang sekali hari ini. Ku tolehan pandanganku ke Yoongi dan bisa kulihat dia tengah memantikkan rokoknya. Yoongi merokok adalah hal yang paling tidak ku suka.
"Yoongi~" cicitku. Yoongi menoleh setelah menghembuskan asap rokoknya. Ah, tampan sekali kekasihku, dengan alis tebalnya yang menukik, bibir tipisnya yang kemerahan, dan juga wajah pucatnya, posisi Yoongi tengah membelakangi cahaya, jadi aku bisa melihat siluet dari wajahnya yang tampan. Astaga.
Eh, aku kan tadi mau menegurnya karena merokok di depanku, kenapa jadi mengagguminya. Aku langsung tersadar dari lamunanku yang sedang mengaggumi sosoknya lalu menatap ke arah rokok yang ia apit di kedua jari kanannya. Lalu berganti menatap lagi ke matanya.
"Apa?" tanyanya seolah-olah tak tahu apa-apa dan tak bersalah. Ku sentil rokok yang berada diapitan jarinya. Bisa kulihat Yoongi ingin protes.
"Kamu ngerokok di depanku!"
"Ga, aku di sampingmu."
Duh, Yoongi. Minta dicium saja.
"Daripada rokok lebih baik kamu makan es krim nih." Langsung ku sodorkan es krim yang tadi ku makan ke arah mulutnya, ia sedikit tersentak lalu memegang es krim yang ku berikan tadi dan memakannya.
"Lihat, lihat! Kembang apinya udah mau dinyalakan!"
"Hm."
Lalu kembang api itu meluncur dengan sangat indah di atas langit. Aku sampai ternganga karenanya, sungguh cantik. Saat aku sibuk menatap kembang api itu, dapat ku rasakan telapak tanganku di genggam oleh tangan yang lebih besar. Aku menoleh ke Yoongi dan hal pertama yang ku lihat adalah sisa es krim yang ada di dekat bibirnya. Aku terkekeh lalu mendekatkan wajahku ke arahnya. Menjilat sisa es krim itu lalu terakhir mengecup bibirnya. Setelah menjauhkan wajahku, aku tersenyum manis ke arahnya yang hanya terdiam menatapku. Tapi beberapa detik kami saling menatap Yoongi mendekatkan wajahnya dan bisa ku rasakan bibir tipisnya menyentuh bibirku, lalu melumatnya.
Ah, aku tak bisa. Aku selalu terhanyut ke dalam ciuman Yoongi. Bahkan kini aku sudah memejamkan mataku lalu memeluk lehernya. Balon yang terbang dan bunga yang jatuh tak ku hiraukan lagi. Samar ku dengar orang-orang bertepuk tangan dan bersorak, tidak tau bersorak karena aku dan Yoongi atau kembang apinya tapi aku tak bisa peduli lagi.
Sungguh ini adalah hari paling bahagia ku selama 3 tahun bersama Yoongi.
~***~
Vote aja saya dah bersyukur gais;)
YOU ARE READING
Boyfriend BTS Series : Yoongi Oppa
Diversos"Yoongii~" "Hm." "Kamu sibuk?" "Ya." "Jangan terlalu capek T.T kamu gak lupa buat makan kan? Udah makan blom?" "Sdh" "O-oke'-'" Yoongi, OC Romance, comedy, etc!