Prolog

5.2K 323 13
                                    

Desah seorang wanita mengalun indah bertarung bersama suara-suara yang tak mau kalah.

Ranjang yang mereka tempati tak ada bedanya dengan kapal pecah yang nyaris karam. Tidak hanya bergerak liar seperti kereta kuda, kain-kain tebal pelapis kasur kini lecek tak berbentuk.

Begitu liar permainan mereka sampai menghancurkan peristirahatan itu.

"Saah... Shhh.... Stoopphh...."

Dia yang mendesah paling kencang dan dia pula yang memohon paling getol. Betapa plin-plannya wanita itu.

Di atasnya ada pria tampan dengan rambut hitam legam selembut sutra yang bergerak in out memasukinya seperti mesin bor.

3 jam sudah mereka bercinta. Suara Sakura bahkan terdengar serak karena telah lama dipaksa menjerit-jerit, terombang ambing antara nikmat dan lelah.

Meski kondisi lawan mainnya hampir sama seperti korban pemerkosaan, tapi Sasuke masih memamerkan keperkasaan. Seolah mengejek Sakura yang kerap menolak dirinya yang maha sempurna.

Bahkan Sasuke sangat yakin Zeus pun iri dengan ketampanan yang ia miliki.

"Hhh Ini... Hukumanmu hh..."

Dengan nafas terengah Sasuke masih sempat-sempatnya memberi seringai mengejek.

Tak mau mendengar bantahan lebih lanjut, Sasuke kembali banting tulang memenuhi kebutuhan biologisnya dengan tempo yang makin tak wajar.

Malam yang indah dengan taburan bintang di kanvas hitam alam. Juga desah saling bersahutan dua anak manusia yang dimabuk nafsu dunia.

Pinggul Sasuke bergerak semakin cepat saat mendekati waktu pelepasannya, ciuman serta hisapan bahkan gigitan ia berikan di tiap bagian tubuh Sakura yang bisa Sasuke jangkau dengan bibir kissablenya.

Di pihak lawan yang hampir kalah telak, Sakura mencengkram kuat bantal di bawahnya. Kuku-kuku panjang itu bahkan sampai merobek hymen si bantal. Itu adalah bentuk pelampiasan dari dasyatnya serangan Sasuke yang ia terima. Sekali lagi, bantal-bantalnya harus kehilangan keperawanan tiap mereka bercinta.

Bibir ranum Sakura yang mengkilap dan membengkak kini terbuka lebar.

Desah panjang penuh kepuasan menjadi tanda bahwa sang wanita sudah terlebih dahulu mencapai benua kenikmatan. Meninggalkan si pejantan yang masih berpacu dengan nafsu.

"Khh!!"

Tak berapa lama setelahnya, lawan main Sakura hampir mendapat pencapaian yang ia inginkan. Selangkah lagi, dan bendera kemerdekaannya pun berkibar.

Dihujamkannya dengan dalam si junior agar sang pria bisa meraup semua kenikmatan itu hingga tak bersisa.

Sasuke boleh berbangga diri dengan ukuran juniornya yang lebih dari cukup untuk membantai para wanita di atas ranjang.

Sayang sekali hanya satu wanita yang ingin Sasuke bantai dengan super "junior" nya ini dan wanita itu akan selalu kalah di tiap pertempuran mereka.

Keperkasaan junior nya memang luar biasa. Sasuke sampai bergidik ngeri dibuatnya.

Nafas keduanya tersengal setelah bermain kuda-kudaan selama berjam jam.

Kedua mata berbeda warna saling bersiborok. Mencoba mengunci lawan dengan jerat pesona masing-masing.

Meski kejantanannya amat perkasa tiada tara, tapi miliknya tak berkuasa jika dibandingkan dua emerald indah wanita itu yang bagaikan oase menyegarkan di tengah teriknya gurun sahara.

Sasuke akan menjadi pihak yang selalu kalah tiap mereka usai bercinta.

Dan pada akhirnya baik Sasuke maupun Sakura kembali terjebak di tempat yang sama.

"Menikahlah denganku."

Sudah berjuta-juta kali dua kata singkat andalannya terlepas dari bibir sexy Sasuke usai mereka berpadu cinta.

Dan dengan segera, lamaran manisnya akan berakhir sama seperti sperma yang selalu Sasuke tumpahkan di dalam ribuan kondomnya.

Terbuang sia-sia.

"Kita tidak bisa menikah."

Harusnya ajakan menikah Sasuke dijawab dengan satu atau dua kata seperti 'Baiklah' atau 'Aku bahagia' akan lebih manis lagi jika ditambahkan namanya dengan suffix kun di akhir kalimat.

Tapi 4 kata jahanam itu selalu menghempaskan Sasuke layaknya bra Sakura yang ia buang tiap mereka akan memulai kegiatan bercinta.

'Sial!'

Runtuknya dalam hati ketika sekali lagi gagal meminang anak orang yang telah sukses mencuri hatinya.

Apa dia kurang lama menghajar wanita itu?

Haruskah dia memulai ronde baru sampai Sakura mengemis di bawah kejantanannya?

Dan dia akan menggunakan kesempatan itu untuk menjerat Sakura dalam ikatan pernikahan.

Jenius!

Di mana dia menyimpan obat kuatnya?

TBC

CAFE OCCULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang