"Oi teme."
Kepala sasuke menoleh ke kanan saat melihat sepucuk amplop berwarna putih tersodorkan tepat di depan hidungnya.
Raut penuh tanda tanya terbaca begitu jelas di wajah sasuke, meski begitu tetap saja tangannya meraih benda panjang yang terlihat mewah itu.
"3 hari lagi?"
Tadinya naruto berharap reaksi yang lebih wah datang dari sasuke. Secara pria jabrik itu tahu betapa ngebetnya sasuke untuk segera menikah. Bisa mendahului sahabat menyebalkannya ini jelas menjadi suatu kebanggaan bagi Naruto.
Tapi yang ia dapatkan justru sebaliknya. Hanya reaksi ala kadar seolah sasuke sudah menduga semua akan terjadi.
Meski nyatanya memang sasuke sudah menduga dari jauh hari. Salahkan pria tan itu yang selalu menggebu-gebu membicarakan rencana pernikahan dirinya dan sang calon istri.
Jadi ketika hari dimana naruto memberi sepucuk undangan pernikahan padanya, sasuke kehilangan hasrat untuk terkejut.
"Iya dong. Kapan nyusul? Betah amat ngejomblo."
Alis Sasuke berkedut-kedut mendengar sindiran halus si kampret uzumaki. Serasa ingim ia bogem tapi mengingat sebentar lagi naruto akan menikah, rasanya kurang pantas memberikan "kiss" mark di pipi pria itu.
'cih... Tunggu saja sampai cutimu kelar, dobe' batin sasuke.
"Benar, kapan kau berencana menyusul kami? Tidak bosan bermain solo? Adik kecil mu pasti bosan hanya bermain denganmu saja." Kali ini Shikamaru yang menyerangnya setelah sejak tadi duduk anteng di meja yang tepat bersebelahan dengan meja sasuke.
Sasuke benci bagaimana senyum mesum plus mengejek naruto dan shikamaru tergodok menjadi satu di wajah mereka.
"Apa salahnya bermain solo?"
Sasuke memilih menutup rapat telinganya dari segala kejahilan laknat sahabat-sahabatnya. Sampai kesabaran sasuke semakin terkikis dan pria itu menyerah dengan keisengan shikamaru dan naruto yang terus menyebutnya solo player.
Dengan sombongnya Sasuke menunjukkan wallpaper polselnya kearah Naruto.
Hanya butuh waktu 0,3 detik sampai kedua iris biru naruto membulat saat melihat wanita yang ada di foto wallpaper sasuke.
Karena rasa penasaran yang tak tertahankan, Shikamaru pun bangkit dan ikut mengintip siapa perempuan yang mampu membuat naruto terperangah.
Sasuke jarang sekali berinteraksi dengan perempuan. Jika ada yang mampu menarik perhatian pria itu, sudah dipastikan levelnya di atas manusia biasa. Maka tak heran kalau naruto terlebih shikamaru penasaran akan kecantikan si wanita yang wajahnya menjadi wallpaper hp sasuke.
Harus Shikamaru dan naruto akui, pesona sakura memang luar biasa memikat.
Emerald indah berpadukan dengan wajah cantik rupawan, terlebih warna rambutnya yang tak biasa.
Shikamaru berani bertaruh banyak pria yang sudah terjerat pesona dewi yang terpancar dalam diri perempuan itu.
"Kau ke dukun mana saja Sasuke? Kenalkan 1 padaku." tanpa sadar shikamaru meloloskan pertanyaan disertai rasa tak percaya.
Di kotanya yang kecil dan damai, bisa melihat wanita secantik sakura... siapa yang akan percaya?
"Apa dia benar-benar manusia?" tambah naruto yang masih terkagum-kagum.
Sasuke merasa batang hidungnya memanjang layaknya pinoccio. Ia cukup berbangga diri dengan prestasinya.
Pria itu merasa satu tingkat lebih tinggi di atas mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAFE OCCULT
RomantikBerkisah tentang Sakura, penerus toko Mochi yang tak percaya dengan yang namanya cinta. Dan Sasuke, dosen tampan yang kebelet nikah dan ingin segera memiliki keturunan. Permainan takdir membawa Sasuke bertemu dengan Sakura. Di toko dengan aroma man...