NATHAN-2

35 1 0
                                    

Say hallo buat aku dong, eak! aku up lagi ya, makasih yang udah mau mampir dan baca❤ jangan lupa vote nya ya biar aku makin semangat:)


Nathan saat ini tengah duduk di bangku yang terletak di kantin sekolah. Bersama ketiga sahabatnya yang tidak lain adalah Gara, Mahen, dan Reno.
Mereka seperti satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana ada Nathan pasti di situ ada para sahabatnya.

Mereka juga memiliki sifat yang sangat berbeda beda, namun saling melengkapi.

Gara dengan sifat keep calm and cool nya dan yang paling penting dia cowok  ternormal diantara sahabatnya setelah Nathan. Orang bilang Nathan dan Gara itu kembar...

Sedangkan Reno dengan sifat supel dan friendly, tetapi jika sudah berurusan dengan wanita dia akan menjadi Reno Picisan yang gombal sana sini baperin anak orang.

Dan yang terakhir adalah Mahen cowok keturunan sunda asli, yang gaje nya nggak ketulungan.
Dia orang terganteng se Ciamis ( katanya ) yang memiliki predikat jomblo akut dari lahir, dan yang paling penting Mahen memiliki otak di bawah rata-rata normal yang bikin orang pengen nenggelemin Mahen ke perut ibunya, eh nggak jadi deng dosa.
Maksutnya nenggelemin Mahen ke samudera Hindia biar di makan paus, kalau ada.
( sumpah garing ) -__-

"Nath, lo tau nggak? Ada anak IPA 1 yang cantiknya naudzubillah! Bahan rebutan anak Cakrawala, apalagi senyumnya aduhh bikin ngiler banget".
Seru Reno semangat saat menceritakan idolanya. Sedangkan Nathan hanya mendengar tanpa minat dan fokus pada hp nya.

"eh iya, gue juga pernah denger selain cantik katanya dia baik banget ya sama orang, calon masa depan abang Mahen deh kalo gitu" celetuk mahen yang mendapat lemparan kulit kacang dari Reno dan Gara.
Sedangkan Nathan, seperti biasa hanya diam dan mendengarkan ocehan tidak penting sahabatnya itu.

"Gar, katanya lo pernah ya satu sekolahan sama bidadari gue?" tanya Reno antusias. Gara mengernyitnya dahi "bidadari?" , "elahh bocah, iya bidadari Keysa calon masa depan akoh!" jawab Mahen santai dan Reno memasang muka muntahnya.

Gara terdiam sebentar, "iya pernah" jawab Gara sekenanya.

"lo tau? nggak cuma mukanya aja yang polos ternyata sifatnya juga beda banget, nggak kayak cewek sekarang cabe semua!" cibir Reno kesal sambil melihat kumpulan geng rumpi yang asik nguping dari tadi, sedangkan yang disindir pun sadar lalu bangkit berdiri dan melangkah tergesa karena malu.

"HAHAHA anjir tu mulut kalo ngomong pedes juga kayak cabe rawit sekilo" canda Mahen yang membuat Reno menonyor kepalanya.

Pusing dengan omong kosong kedua teman-idiotnya, Nathan mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin dan mata elangnya menangkap sosok gadis mungil berambut coklat sebahu sedang berjalan ke arah kantin.

Merasa diperhatikan Keysa mengedarkan pandangannya dan jatuh kepada sepasang mata elang tajam yang menatapnya dari tadi, lalu dia menundukkan kepala berusaha memutuskan kontak mata dengan Nathan.

"itu Keysa!" ucap Mahen sambil menepuk-nepuk paha Nathan dan Reno.
"woahh, bidadari aja kalah cantiknya sama Keysa, kapan ya Keysa jadian sama gue".

"oyy Nath jangan lupa kedip tuh mata, entar pedes lagi kayak cabe" celetuk Mahen asal yang membuat Nathan mengerjapkan mata dan menatap Mahen kesal.
Sedangkan yang di tatap hanya nyengir dengan tampang tidak bersalah.

Gara yang sedari tadi diam pun angkat biacara, "lo tertarik sama dia?" tatapan Nathan beralih ke arah Gara "biasa aja"
"beneran Nath? Padahal gue iklas kok kalau dedek emes nya buat lo" tawar Mahen sambil menaik turunkan alisnya.
"nggak tertarik" ucap Nathan dingin sambil berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi menuju rooftop untuk menyalurkan hasratnya, apalagi kalau bukan rokok.

"sensitif amat itu temen lo" ucap Reno yang membuat Mahen mengangguk setuju. "kasih sensodyne aja biar nggak sensitif, eke juga pake lo sist" ucap Mahen sambil tangannya bergerak-gerak ala ibu ibu yang sedang di endorse.

"anjir!" pekik Reno jijik melihat sahabatnya.

"lo kenapa men dari tadi diem aja,kebanyakan dikasih formalin ya?" canda Reno, Gara hanya menatap sebentar lalu berdiri dan mulai melangkah pergi.

"elahh dugong mah si Gara, dikit dikit main tinggal aja, sakit hati adek bang" ucap Mahen mendramadisir yang mendapat jitakan dari Reno "sakit dodol!" teriak Mahen sambil mencebikkan bibirnya kesal yang sialnya bikin tuh muka pengen di tabok

"mau kemana oyy?" Gara menengok ke arah Mahen "rooftop"
Reno dan Mahen pun bangkit mengikuti Gara. "Gara sama Nathan tu kembar yang mukanya beda ya? Mirip banget sifatnya" gerutu Mahen sedangkan Reno hanya mengangguk-anggukan kepalanya "semenjak putus dari mantannya sikap Gara berubah total" batin Reno.

***

Nathan menghembuskan nafas lelah, memikirkan bagaimana hidupnya setelah ini. Raganya disini tapi tidak dengan pikirannya yang kosong entah kemana.

Dia tersadar dari lamunannya saat ada seseorang yang menepuk bahunya pelan "bokap lo nelpon gue katanya hp lo dihubungin nggak aktif" Nathan hanya diam dan mulai menghisap dalam-dalam rokoknya lalu dihembuskan kembali saat di rasa asap itu telah memenuhi mulut nya.

"bokap lo minta ke gue supaya malem ini lo balik ke rumah, ada hal penting yang mau di bicarain" sambung Gara lagi saat tidak mendapat reaksi dari Nathan.

Gara sebenarnya sangat lelah mengurusi sahabatnya yang sangat keras kepala ini, namun hanya dia lah yang berani menasehati Nathan.
"gue harap lo berubah Nath, nggak kayak anak kecil gini yang bisanya kalau nggak ngehindar ya pura pura nggak denger!" ucap Gara benar-benar capek.
"gue nggak punya bokap" balas Nathan dingin.

Tiba tiba Gara mencengkeram kerah Nathan kuat "lo punya otak nggak sih buat mikir! seharusnya lo bersyukur masih punya bokap! Liat orang diluar sana yang nggak pernah ngerasain kasih sayang dari keluarga, gue pun nggak pernah tau gimana wajah bokap gue, gue bahkan belum pernah ngerasain gimana hebatnya cerita ke temen-temen tentang bokap gue,  gue bahkan sering di olok-olok anak haram yang nggak punya bokap!" teriak Gara emosi dengan nafas yang memburu.

Sedangkan kedua temannya yang semula diam kini tengah sibuk memisahkan Nathan dan Gara sebelum terjadi baku hantam yang tidak di inginkan "sabar Gar, tahan emosi lo" ucap Reno memegangi bahu Gara dan Mahen juga memegangi bahu Nathan. Gara melepaskan cengkraman nya kasar lalu beranjak pergi meninggalkan rooftop, sebelum menuruni tangga Gara menghentikan langkahnya "Gue harap lo mau nemuin bokap lo,sebelum lo nyesel!" ucap Gara lalu melanjutkan langkahnya keluar rooftop.

"gue harap lo dengerin ucapan Gara" ucap Reno dan Mahen menepuk bahu Nathan pelan.
Setelah itu Reno dan Mahen pergi menyusul gara yang sedang emosi.

****

Jam sudah menunjukkan pukul 12.50, seharusnya sekarang para murid masih mengikuti waktu pembelajaran. Tetapi Nathan dan teman-temannya memilih bolos jam terakhir.

Mereka berjalan santai menuju ke parkiran, sambil menyesap rokok masing-masing lalu mengepulkannya secara perlahan seakan sangat menikmati setiap hisapan dirokok tersebut kecuali Gara yang sedari tadi terdiam. Bahkan mereka tidak takut jika ada guru yang melihat.

Lalu, mata Nathan secara tidak sengaja melihat seseorang yang tidak asing baginya. Orang itu adalah Keysa yang tengah memunguti buku yang terjatuh di lantai "ceroboh" gumam Nathan pelan "siapa yang ceroboh Nath?" tanya Reno,sebab tidak ada yang aneh menurut dirinya "bukan siapa-siapa"

Dan tak lama seorang cowok datang membantu Keysa untuk memunguti buku tersebut. sedangkan wanita itu berterimakasih sambil tersenyum ramah. Yang sialnya sangat manis di mata Nathan.

"pencitraan" batin Nathan tersadar, karena menurutnya gadis polos itu benar-benar tidak ada di dunia nyata kecuali seseorang dimasa lalunya. Setelah lama memandangi interaksi kedua orang tersebut, Nathan melanjutkan langkahnya menuju mobil Fortuner hitamnya dan malaju pergi meninggalkan parkiran sekolah.


Gimana guys udah lebih panjang kan? Konfliknya jg masih ringan dan jangan lupa votement nya😽
See you next part:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NATHAN & KEYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang