Chapter 3

216 41 2
                                    

DESENSITIZATION


Pupilnya sedikit bergetar -panik, Kang Rena memutar pandangannya ke sekeliling.

Tidak ada.

Ia bergegas masuk ke dalam toilet, memeriksa setiap sudut ruangan, lalu melangkah lagi keluar.

Nihil, benda besar yang berat itu tidak ada.

"a-aku tadi menyimpannya disini!"

"Haha, jangan bercanda- kau tidak menyembunyikannya kan?"

"tidak! Tadi aku menyimpannya disini," tunjuknya disamping pintu keluar toilet.

"ini tidak lucu, Rena,"

Keduanya masih mencari benda itu, bahkan mengelilingi toilet umum itu- sampai sekitar taman.

"Sumpah! Minkyung, aku menyimpannya tadi disana-"

Mengusak rambutnya kasar, "sial- Kang Rena! Dimana tasku?!" bentaknya.

Ya tuhan, apalagi ini. Dicuri?

"serius! Aku menyimpannya di-"

"kenapa kau meninggalkannya diluar- ya ampun! Ponsel, dompet, semua barangku disana! Bagaimana ini.."

Kedua lututnya lemas, Minkyung terduduk ditanah, menutup wajah dengan kedua tangannya. Sementara Rena yang tentu tidak tau harus berbuat apa- hanya bisa berjongkok dihadapan Minkyung.

"m-maaf," hanya itu yang keluar dari bibirnya.

Menepis tangan Rena dari pundaknya, "kata maafmu tidak berguna- kembalikan tasku! Cari sampai ketemu!" ucap minkyung terisak.

Dan, oh.

Rintik hujan satu persatu jatuh ke tanah. Perlahan, namun semakin deras. Membasahi rambut dan pakaian yang mereka kenakan.

"hey.. ayo berteduh- jangan duduk disini-," mengulurkan tangannya, Rena menarik lengan si gadis pelan.

"tidak! Pergi sana!"




×××





Air dari langit, mengenai seng, turun mengalir semakin deras. Diamati oleh dua anak ini, duduk termenung di emperan toko yang tutup -yang satu sudah berhenti menangis, yang satu lagi mengusap luka keunguan dipundak, tentu saja dari balik pakaiannya.

"sekarang, bagaimana?" pelan, ucap si gadis Kang, memecah suara hujan.

Dia masih diam saja..

Rena menghela napas kasar, "-kan aku sudah minta maaf.." sambungnya, "aku juga sudah berusaha mencarinya, tetap tidak ada,"

Memandangi Minkyung, yang masih saja tidak mau mengucap sepatah kata apapun.

"Kim Minkyung.."

Satu kali, Rena menepuk pundak si gadis disebelahnya.

"hey, aku minta ma-"

"-belikan aku makanan, baru akan kumaafkan,"

Hah?

Ingat pertemuan pertama mereka berebut satu sen?

Dan sekarang ia meminta makanan?

"kau tau aku tidak punya uang,"

"aku tidak mau tau, kau sudah menghilangkan tasku- ganti itu!"

Stranger in a Dream | Minkyebin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang