-You Deserve Better-
Warning : OOC, Typos, Mature, etc.
Disclaimer :
Naruto belong to Masashi Kishimoto
Story based on K-Drama (Wok of Love)
18 Februari 2017
Suara wajan dan sudip menggema disebuah dapur yang luas. Bara api beradu dengan punggung wajan sehingga membuat sayuran yang ada diatasnya menjadi sedikit terbakar. Naruto tidak berhenti menggoyangkan wajan tersebut dengan wajahnya yang sumringah. Ia menambahkan sejumput garam dan lada ke dalam masakannya. Bibirnya sedikit mengembang ketika Daging Asam Manis terasa pas dilidahnya. Naruto mengambil kotak makan persegi panjang dan memasukkan daging asam manis itu kedalamnya. Ia mengemas makanan tersebut dan menempelkan sebuah catatan kecil diatasnya dengan tulisan -semoga harimu menyenangkan-.
Naruto bergegas merapihkan dirinya dan menuju ke halaman parkir sambil membawa tas yang berisi kotak makan. Ia mengemudikan mobil SUV Hitam miliknya dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08.00 pagi. Setelah sampai disebuah halaman Konoha Hospital ia langsung menuju lantai 3. Pintu lift terbuka, lorong di lantai ini tampak sepi. Naruto berhenti di depan sebuah pintu yang bertuliskan –Dokter Bedah-, melalui celah jendela ia tak menemukan siapapun.
Seorang perawat menepuk pundaknya, "Permisi tuan, para dokter sedang mengadakan rapat di lantai 4 dan akan ada operasi bedah setelah itu. Mungkin akan berjalan dalam waktu lama, sebaiknya anda kembali lagi saat jam makan siang". Naruto menghela nafasnya, "Terima kasih, bisakah aku menitipkan ini? Tolong berikan tas ini kepada Dr. Sakura." katanya sambil menunjukkan tas yang dibawanya. "Baik tuan, setelah ini akan saya letakkan di meja Dr. Sakura". Perawat itu membungkuk untuk berpamitan dengan Naruto. Ia merasa sedikit kecewa karena tidak dapat bertemu dengan tunangannya.
Uzumaki Naruto adalah seorang Chef yang bekerja di sebuah hotel mewah berbintang 5 di Konoha. Saat ini ia bertunangan dengan seorang dokter bedah terkenal bernama Haruno Sakura. Naruto dan Sakura merupakan sahabat sejak kecil. Orang tua mereka juga sangat akrab sehingga berniat menjodohkan keduanya ketika mereka sudah besar. Sayang sekali saat umur 10 tahun orang tua Naruto meninggal karena kecelakaan mobil. Naruto akhirnya dibesarkan oleh keluarga Sakura hingga ia sukses menjadi seorang Chef. Keluarga Sakura bukanlah termasuk orang kaya, mereka memiliki bisnis kedai ramen yang sederhana. Mereka memiliki impian yang berbeda. Sakura ingin menjadi seorang dokter, sedangkan Naruto ingin menjadi Chef karena ingin mengembangkan bisnis kedai ramen yang dimiliki oleh ayah Sakura. Naruto merasa berhutang budi kepada keluarga Sakura karena sudah membesarkannya. Namun hal ini sangat dibenci oleh Sakura. Ia tidak ingin lagi hidup sebagai penjual ramen. Niat baik Naruto justru menjadi hal yang dibencinya, bahkan ia enggan untuk menikah dengan Naruto.
-Pukul 12.00-
Sakura melihat jam tangannya, 'Waktunya makan siang' batinnya. "Baiklah, sepertinya sudah cukup rapat untuk operasi bedah besok pagi. Ku harap kalian dapat bekerja sama dengan baik dan jangan lupa persiapkan semuanya". "Baik dokter" setelah itu beberapa asisten dokter dan perawat lainnya keluar ruangan.
Ketika kembali ke ruangan kerjanya, Sakura melihat ada tas yang berisi kotak makan siang. Ia jelas tahu siapa yang mengirim kotak tersebut. "Dokter Sakura, apakah anda akan makan siang? Di seberang jalan ada restaurant baru. Bagaimana jika anda ikut dengan kami?" ajak beberapa dokter yang akan pergi makan siang. Sakura berpikir sejenak sambil melirik kantong makanan dari Naruto, "Baiklah aku akan ikut dengan kalian".
~
Naruto sibuk dengan pekerjaannya. Saat makan siang seperti ini justru ia dibanjiri dengan pelanggan yang berdatangan ke Last Touch restaurant yang ada di hotel Konoha. "Chouji! Jangan lupa potong daging sapi untuk pesanan meja 11". "Ya, Chef!" teriak Chouji. "Kiba, kau tidak lupa sayuran untuk menu di meja 13 kan?" tangannya menunjuk keranjang sayuran yang masih kosong. "Astaga. Ya Chef! Maafkan aku" Kiba langsung berlari ke arah lemari es untuk mempersiapkan sayuran. Naruto kembali menggoreng masakannya. Bara api semakin besar saat ia menggoyangkan wajan. "Yosh! Ayame meja no 10 sudah siap". "Baik Chef", Ayame membawa nampan dan memberikan makanannya kepada pelanggan meja 10.

YOU ARE READING
We Deserve Better
Roman d'amourHinata bertemu dengan Naruto disebuah salon. Saat itu mereka akan melangsungkan pernikahan. Hinata dikejutkan dengan kesan pertama yang ia terima dari perilaku Naruto. Ia melihat Naruto sebagai sosok pria yang sabar dan baik, meskipun terkesan sedik...