Stuyvesant HighSchool

72 51 54
                                    

Ban mobil berdecit.

Orang-orang langsung bergerak menuruni bis.

Tujuan kami sudah didepan mata, Stuyvesant High School.

Aku menarik napas dalam-dalam untuk menghilangi rasa gugup.

Kejadian waktu itu masih selalu terbayang olehku setiap malam. That was an accident.

Tapi seperti yang selalu di ucapkan sahabatku, positive thinking. Dan itu yang akan kulakukan sekarang, Berpikir positif akan ke depan.

Aku berjalan dengan penuh percaya diri memasuki gedung sekolah.

Kuyakin tidak ada orang yang tidak gugup dihari pertamanya.

Kakiku berjalan menyusuri koridor.

Yang paling pertama kucari adalah lokerku.

Beberapa pasang mata mulai menyadari kehadiranku.

tunggu, aku benar kan? Ini benar koridor kelas 10 kan? Semoga aku tidak salah koridor seperti dulu.

Salah satu anak perempuan yang memperhatikanku tampak menyampariku.

"lu anak kelas mana?"

"gua?" tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri.

"iyalah siapa lagi."

"ohhhhh, gua kelas 10. Apakah benar ini koridor kelas 10."

Anak itu nampak terkejut lalu membungkuk hormat kepadaku sedetik. "maafkan aku ka, maaf karena aku tidak sopan, kukira kaka kelas 8."

Hahahhahah sudah kuduga. Aku benar benar salah jalan.

"thats okay, but can you tell me where the right path is, to go to class 10."

Dia kemudian menengok kanan kiri.

"cause i'm new in here." lanjutku agar lebih spesifik. Dia kemudian mengangguk ngangguk.

"kesitu ka. Lurus aja terus belok kiri kemudian belok kanan." jelas dia dengan tangannya yang ikut menjelaskan.

"i get it. Thanks, your so helping."

"iya ka."

Aku mengikuti arahan yang telah gadis itu berikan kepadaku.

Sungguh, adek kelas yang tadi sangatlah baik. Mungkin dia mengira aku seangkatan dengan dia. Tapi setelah dia tau kalau aku kaka kelasnya dia langsung membungkuk untuk minta maaf. Padahal dia tidak salah apa apa.

Entah kenapa aku tiba tiba bersemangat untuk berkenalan dengan teman-temanku nanti.

Kaki kecilku terus melangkah hingga ke koridor yang disebut gadis itu.

Kaki kecilku terus melangkah hingga ke koridor yang disebut gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah ini benar? Yea, i thing this is the right way.

Jariku bergerak menyentuh bahu seorang perempuan. "maaf, apakah ini koridor kelas 10?"

Feelin' So HighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang