Peanut

6 2 0
                                    

Setelah makan makanan yang Jihoon kasih, perut gue sekarang sakit banget. terpaksa gue harus ke toilet disaat guru lagi ngebahas materi untuk ulangan minggu depan. gue langsung bergegas pergi ke toilet perut gue udah bener-bener sakit. Krystal yang ngeliat gue sempet nampakin muka cemas. dia bilang kalau muka gue udah pucet pasi, gue ngga peduli.

Di toilet bagai kebetulan yang tidak diinginkan, gue ngeliat beberapa kakak kelas cewek yang sebelumnya gue liat di kantin. gue yang hendak masuk ke salah satu bilik langsung di cegat dan didorong ke pojok toilet. salah satu dari mereka menjambak rambut ku ke bawah. Sial!

"Lo tau, lo lagi berurusan sama siapa?" ucap cewek yang berdiri tepat beberapa centi didepan gue. gue menggeleng. gue ngga tau pasti siapa mereka, gue ngga kenal.

"wah nyari masalah nih bocah" kata cewek yang berada disebelah kanannya. gue terduduk sambil bersender ditembok. perut gue yang sakit mengalahkan rasa sakit dari pukulan dan jambakan yang diberikan mereka. lama kelamaan tubuh gue ngga bisa ngerima itu semua. semua terasa gelap dan ..

Gue cuma ngerasa sakit itu hilang sekarang.

[Author Pov.]

Dara terbaring lemah di ranjang rumah sakit. beberapa menit setelah Yoona dan Krystal merasa ada yang aneh saat Dara belum kembali ke kelas, mereka pergi ke toilet dan menemukan Dara yang sudah tak sadarkan diri dilantai. dara ditemukan sendirian karena tidak ada anak siswi yang pergi ke toliet karena jam pelajaran.

Jisung dan Minhyun sudah ada di rumah sakit karena mendapat panggilan dari Yoona, Yoona tidak mungkin memberitahu yang lain karena mereka sedang belajar. Daehwi, Guanlin, dan Baejin juga diminta untuk tidak memberitahu yang lain sebelum pulang sekolah.

Yoona dan Krystal sudah kembali ke sekolah, Jisung sedang mengurus biaya administrasi rumah sakit dan Minhyun yang diam mengawasi adiknya tersebut dari samping ranjang. Mata Dara sedikit demi sedikit terbuka, menampilkan suasana rumah sakit.

Dara: Loh, kok ada ka Minhyun? ini bukan disekolah?

Minhyun: kamu tadi pingsan ditoilet, terus dibawa kesini sama yoona krysal.

Dara: Pingsan? kenapa?

Jisung: Alergi. kamu makan kacang ya?

Jisung menghampiri mereka berdua. beruntung Jisung datang, karena minhyun sendiri tidak tahu kenapa adiknya bisa terbaring diranjang.

Dara: Kacang? oh pas di kan-

Ucapan dara terhenti. jika ia berbicara lebih jelas, mungkin semua kakaknya akan terkena masalah.

Jisung: di kantin. Haha. kamu udah pinter bohong ya, di ajarin siapa?

Dara: Enggak kok bu-bukan di kantin.i itu pas di kelas pas ngapain ya..

suara dara mengecil karena tidak tahu apa yang harus ia katakan saat kedua kakaknya menatap dia.

Dara: tolong jangan marahin mereka kak. aku janji ngga bakal bolos lagi. itu kan karena gurunya lagi pada rapat jadi kita ke kantin. maafin aku kak.

Minhyun: iya udah, yang penting sekarang kamu udah sadar. hyung, jadi dia pulang atau gimana?

Dara: Pulang aja! aku nggak mau disini.

Jisung: yasudah. kita pulang. tapi tunggu suster ngelepas infusannya dulu ya

Dara mengangguk.

••• 

Jisung keluar dari sebuah ruangan tempat Dokter yang menangani dara. wajahnya terlihat lemah. tubuhnya bergetar mengingat kata-kata dari sahabatnya yang telah menjadi dokter tersebut.

"Jantungnya sempat tidak bisa berfungsi saat alergi itu terjadi, dan pukulan yang tepat mengenai dadanya bisa membuat jantungnya semakin melemah. beruntung gadis itu adalah anak yang kuat. jika tidak, mungkin kau hanya bisa melihat jasad gadis itu sekarang."

Jisung tidak bisa mengatakan apa-apa selain memberitahu yang lain bahwa itu hanya Alergi biasa. hanya ia, dokter Kwon, dan amplop berisi riwayat medis Dara lah yang tahu apa yang terjadi pada tubuh adiknya sekarang. Hal terpenting sekarang adalah kesehatan Dara dan seseorang yang berani menyentuh adiknya itu.

Jisung berjalan ke ranjang tempat dara duduk, infusnya sudah dilepas. Dara terlihat sehat dan ceria. senyumnya merekah setelah melihat adiknya kembali seperti sebelumnya. mereka langsung bergegas pergi meninggalkan rumah sakit. tak ada pembicaraan selama di mobil, Dara duduk di belakang yang kelelahan langsung tertidur bersender dipundak jisung dan minhyun hanya fokus menyetir.

Jisung memejamkan mata, tangannya bergetar. terbayang sakit yang akan ia derita jika harus kehilangan gadis yang ia sayang. ia membuka matanya menatap gadis yang bersender dibahu kirinya yang tertidur dengan pulas dan tenang, lalu ia pejamkan kembali matanya. rasa sedikit tenang datang setelah melihat wajah gadis itu bersamaan dengan rasa takut kehilangan.

•••

"Seojeon, Mina, Jessy, Naeyeon" ucap Baejin sambil memejamkan matanya. menyebutkan nama beberapa orang yang ada difikirannya.

"Seriusan!?" kata daehwi sambil akting terkejut. "b aja sih, udah pasti mereka" lanjutnya.

"terus mau kita apain nih?" woojin sudah mengepalkan kedua tangannya kedepan, tapi tangannya diturunkan kebawah oleh daniel yang berada disamping kanannya.

"lo tau apa akibatnya kalau kita balas dendam ke keluarga mereka?" kali ini daehwi benar, tidak mungkin untuk mereka melawan keluarga Seojeon setelah jisung bertemu dengan kepala keluarga seojeong. sebenarnya mereka bisa, jika keluarga Seojeon tidak memiliki kekuasaan yang lebih dari mereka. maka dari itu mereka hanya bisa diam saat keluarga seojeon melakukan hal yang tidak mengenakan ke mereka.

"tapi kalau begini terus caranya, Dara bisa jadi seperti Rose!" tegas seongwoo.

"Rose? siapa rose?"

•••

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle i'm in Love - Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang