Genere : NC-17+
Author : Park Ji ah (박지아)Jangan Nyontek ya…!!!
WARNING!!!! TYPO
COMEN YAAAAAAAAAku mengerjapkan mataku dan mulai membukanya tersadar dari alam Mimpi yang indah, sinar matahari memasuki tempattidurku membuat kesejukan sendiri untuk diriku aku melihat sekelilingku melihat disebelah ranjangku telah kosong dan rasanya dingin. Itu berarti orang yang telah tidur disebelahku sudah lama pergi. Entah pergi kemana dijam 6 pagi seperti ini. Semalam juga aku mengingat bahwa aku tidur dikamar anak- ku tapi sekarang telah berpindah tempat. Aku tersenyum merasakan bahagia jika benar yang memindahkan tubuhku adalah orang yang selama ini penting dalam hidupku sama seperti anak-ku. Aku berjalan kekamar mandi untuk sedikit membasuh wajahku. Lalu akan membuat sarapan setelah itu baru mandi, aku mencari keberadaan dua orang yang sangat berharga di hidupku. Aku menuruni anak tangga dengan tanganku yang sibuk mengikat rambut panjangku. Menuruni tangga lalu melihat bibi Han yang sedang membersihkan ruang tamu.
“Ahjumma…” panggilku menghampirinya dan wanita setengah baya itu tersenyum
lembut padaku. “Aku tidak melihat Minho dikamar, apa Minho berangkat kerja?” tanyaku pada bibi Han. Karna aku juga mengkhawatirkan suamiku itu. sepagi-paginya Minho berangkat ia akan meninggalkan secarik kertas didekat nakas kamar agar aku mudah melihatnya dan tidak membuatku Khawatir – mungkin. Minho juga memang selalu pulang malam dan berangkat pagi hari terkadang aku melihat ia Nampak letih dengan pekerjaanya, aku ingin membantunya jika aku bisa, bahkan bicara saja denganya hanya seperlunya saja.Aku sudah menikah, dan memiliki seorang Putra berumu 5 tahun, aku sangat bahagia, walau aku tahu Minho tidak sebahagia itu, ia tidak pernah menunjukan ekspresinya apakah ia bahagaia atau tidak, hanya seorang yang membuatnya bisa meleleh putraku Choi Yoogeum, sedingin apapun sikapnya ia akan luluh hanya dengan Putra kami. Ia pun Namja yang sangat bertangung jawab, ia selalu mengatakan apa yang ia lakukan, walau hanya secarik kertas, aku harus bangga akan itu ia perduli dengan keluarganya, dan itu sangat membebaniku
“Tuan Choi sedang berolahraga dihalaman bersama YooGeumi Nyonya,” Bibi han memberitahuku
Aku mengernyit bingung serta bahagia. Sepagi ini mereka sudah bersama dan itu membuatku tersenyum bahagia merasakannya. Bagaimana-pun Minho menyayangi anak kami dan selalu peduli pada YooGeum. Aku mengangguk Han Ahjumma dan meninggalkanya untuk
menghapiri para jagoanku dihalaman belakang, aku hanya mampu tersenyum melihat mereka, sungguh ini membahagiakan melihat mereka bercanda gurau. Aku bisa melihat bagaimana ayah dan anak sedang bermain sambil beekejar-kejaran untuk merebut Bola, Minho nampaknya mengajak Yooguem untuk bermain sepak bola, Yooguem Nampak kesusahan untuk mengimbangi langkah ayahnya, aku bahagia sekarang walau ada perasaan khawatirSesibuk apapun Namja itu akan selalu memiliki waktu untuk putranya entah itu pagi hari atau sore hari saat ia pulang membuat YooGeum tak begitu kekurangan kasih sayang dari ayahnya.
“Omma…” teriakan YooGeum melambaikan tanganya padaku membuakku tersadar dan membalas lambaian tangan “Omma kemarikan bolanya…” aku tersadar dengan apa yang sedang mereka tatap kearahku, aku melihat Bola yang tidak jauh dari tempatku mengamati mereka, dan mengambil bola tersebut, berniat untuk menghampiri mereka namun Minho menggendong YooGeum terlebih dahulu dan menyudahi acara olahraga pagi mereka, aku hanya tersenyum dan mengusap peluh didahi Yoogeum saat mereka berada di sekitarku
“YooGeum sudah bangun tampa membangunkan eomma hmm??” tanyaku
“YooGeum bangun tadi pagi, ia kekamar dan berniat membangunkanmu, tapi aku terbangun lebih dahulu dan mengajaknya untuk bermain” jelas Minho padaku, aku hanya menganguk mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT
FanfictionIni kumpulan One shoot aku di Watty, sengaja di jadiin satu