Bagian 3 : Kepercayaan

4.1K 177 50
                                    

"Tap....."

"Tap...."

"Tap..."

"Tap.."

"Tap."

"Tap"

Suara langkah kaki yang sedari tadi berjalan kesana-kesini, mondar-mandir, ya, Orang yang sedang berjalan dengan pikiran yang tidak karuan itu, adalah Sarada..
Diruang tamu kediaman BoruSara..
Shikadai yang sedari tadi berpura-pura tertidur di sofa pun akhirnya geram juga melihat tingkah Sarada yang hampir 40 menit hanya untuk berjalan kesana-kesini..

"Hoe, Sarada, tenanglah sedikit..."ucap Shikadai

Sarada berhenti melangkah, ia menatap laki-laki berambut nanas yang sedang berbaring di sofa milik nya

"Bagaimana aku bisa tenang? Boruto dan Himawari saat ini dalam keadaan bahaya!"balas Sarada

Shikadai mengerti perasaan Sarada kepada Boruto, biar bagaimana pun, Shikadai & Mitsuki adalah orang pertama melihat Boruto & Sarada adalah pasangan yang serasi jauh saat mereka masih di akademi..
Sarada akan khawatir pada Boruto, Sarada yang biasanya bersikap dingin dan tenang, jika mengetahui Boruto dalam bahaya, sikap tenang dan dingin nya seolah tidak ada lagi di dalam diri Sarada..
Shikadai masih mengingat jelas berapa kali Sarada yang selalu terlibat dalam tingkah konyol atau aksi kekanak-kanakan Boruto yang bisa membahayakan nyawa nya, aneh nya, kenapa bisa orang seperti Sarada terlibat dalam aksi seperti itu?? Pertanyaan itu sudah berhasil ia jawab sejak lama....
Sarada selalu menaruh simpatik pada Boruto..
Begitu pula sebaliknya..

"Aku tau kau khawatir, aku juga begitu.."ucap Shikadai

"Kalau kau memang khawatir, kenapa kau malah menahan ku disini? Seharusnya kita berdua pergi dari desa untuk menyelamatkan nya"ujar Sarada

"Aku ingin, tapi sayangnya hal itu tidak bisa di lakukan"

Sarada mengernyitkan dahinya, Shikadai biasa nya selalu bersama Boruto, bohong bila Shikadai tidak ingin menyelamatkan sahabat nya itu, pasti ada sesuatu yang membuat nya benar-benar tidak bisa ikut membantu nya, dan lebih memilih menuruti perintah Nanadaime untuk menjaga Sarada agar tidak kabur lagi dari desa..

"Kenapa tidak bisa..??"tanya Sarada

Shikadai bangun dari posisi terbaring nya, kini ia duduk di sofa sambil menatap Sarada yang sebelah alis nya terangkat dengan pertanyaan nya barusan

"Saat ini, posisi kita adalah seorang prajurit"jawab Shikadai

"Apa maksudmu?"tanya Sarada lagi

"Di dalam permainan Shogi, posisi kita adalah seorang prajurit.. jika perintah raja itu mutlak, maka kita tidak bisa membantah nya"jawab Shikadai

"Kenapa kau menyamakan kehidupan kita dengan Shogi?!"

"Aku bukan menyamakan kehidupan kita dengan Shogi, tapi memang seperti itu lah kenyataan nya"
"Lihat ini"Shikadai mencoba mengambil sesuatu dari kantong ninja nya

Sarada mengangkat sebelah alis nya lagi

Shikadai mengambil satu buah Shogi berbentuk segi lima dengan lancip di ujung nya , seperti nya itu adalah buah di dalam permainan Shogi..
Pikir Sarada

"Kau bisa membaca nya?"tanya Shikadai

Sarada membaca tulisan di benda segitiga dengan lancip yang di pegang Shikadai..
Tulisan itu tertulis "Jendral Emas"baca Sarada

Shikadai tersenyum, lalu menaruh sebuah benda segi lima itu di meja kecil yang ada di depan sofa..
Lalu Shikadai mengambil lagi 2 buah dari kantong nya..
Tulisan itu tertulis Raja dan yang satu nya Pion/Prajurit..

This is Our Love ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang