05. Hope (1)

69 6 0
                                    

Dia.Hwang Sinbi. Gadis yang baru saja merasakan rasanya jatuh cinta. Seorang gadis yang hanya bisa menatapnya dari kejauhan, karena keinginan untuk menyapanya terlebih dahulu sepertinya telah dikalahkan oleh sifat gengsi yang sudah tinggi melebihi namsan tower.

Sinbi menolehkan kepalanya saat temannya, Jang Hyewon, menepuk pelan lengan Sinbi.

"Kau sedang curi pandang lagi?" Tanyanya sambil terus mencatat hal penting yang dosen jelaskan namun hanya dibalas dengan gumaman singkat oleh Sinbi.

"Sudahlah kalian itu sama" Ucap Hyewon lagi.

"Sama apanya?" Tanya Sinbi sambil berbisik, takut mengganggu mahasiswa lain dan bonusnya takut dimarahi oleh dosen.

Hyewon menghentika aktivitas menulisnya. Ia menempatkan seluruh perhatiannya pada Sinbi sekarang " Sifat. Kau dan dia itu sama. Hanya berbeda tingkatan iri saja"

"Apa maksudmu? Katakan dengan jelas!"

"Maksudku cuekmu masih di level satu, sedangkan dia..jangankan level satu, level sepuluh pun bisa" jelas Hyewon sambil membentuk angka sepuluh dengan kedua tangannya.

Sinbi hanya mengendikkan bahu "aku tahu itu. Tapi aku menyukainya sejak lama dan tentu saja aku tidak bisa memaksakan untuk menghilangkan rasa suka ini. Sepertinya itu mustahil"

"Terserah kau saja. Namun kusarankan jangan terlalu jatuh cinta jika tidak mau merasakan patah hati yang terlalu sakit dan sulit dilupakan nantinya" Hyewon kembali dengan aktivitasnya, membiarkan otak Sinbi yang nampak memikirkan sesuatu.

-o0o-

Sinbi mengacak rambutnya frustasi. Matanya menatap setumpukan kertas yang masih kosong belum terkena coretan tinta berwarna apapun.

Sepertinya malam ini Ia akan berkencan dengan setumpukan kertas itu. Menghela napasnya adalah salah satu cara Sinbi pasrah dengan keadaan.

Sinbi berjengit saat nada dering ponsel menembus gendang telinganya.

Keningnya berkerut saat menatap deretan nomor yang tak dikenalinya. Ia mengambil ponselnya dan membuka sebuah pesan yang dikirim oleh nomor tersebut.


Annyeong!!!


Lantas jemari Sinbi mengetik balasannya. Isi kepala Sinbi mulai menebak-nebak siapa sang pengirim pesan tersebut.

Hwang Sinbi
siapa?

Tak butuh waktu lama pesan Sinbi terkirim lalu mendapatkan balasan dari si pengirim pesan dengan cepat.

Byun YooChan:
Byun YooChan.


Sinbi memekik kaget. Benarkah?. Byun YooChan si kulkas berjalan itu?. Ya, Sinbi memberi julukan YooChan sebagai kulkas berjalan. Kalian ingin tahu kenapa?. Karena YooChan sedingin kulkas, maksudnya bukan suhu tubuhnya, tapi sifatnya. Jika kau mengajaknya bicara mungkin Ia akan membalas dengan gumaman atau hanya menaikkan satu alisnya tanda Ia tak mengerti apa yang dibicarakan sang pembicara. Sangat singkat dan padat. Bahkan Sinbi tak pernah mendengar YooChan berbicara panjang. Ingin rasanya Sinbi mengajak YooChan berbicara jika itu tak sukses mungkin Sinbi akan mengganggunya, tapi lupakan itu hanya keinginan semata. Sinbi tak akan pernah melakukan hal bodoh tersebut karena gengsi Sinbi lebih penting dari segalanya.

Byun YooChan
Kau sedang apa?

Sinbi membelalakkan matanya. Jarinya mengetikkan sebuah balasan lagi.

For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang