01

1.1K 91 2
                                    

    6 juni 2015
Hari ini tepat hari ulang tahunku hari dimana seharusnya aku merasakan kebahagian melimpah, yah seharusnya.tapi itu semua hanyalah menjadi angan semata karena kesalahanku sendiri.
Seharusnya aku tak melakukannya seharusnya aku tak menginginkannya seharusnya aku tak mengungkapkannya yah seharusnya dan masih banyak seharusnya lainnya yang bahkan tak dapat kuungkapkan, itu semua karena kebodohanku.
Dia yang seharusnya menjadi hadiah terindah untukku malah menjadi duri penyebab jeritan hatiku saat ini, mengapa aku tak sadar bahwa ekspektasi tak selamanya akan sesuai realita?.
Baiklah kuceritakan sedikit tentang sumber kesedihanku ini

#flashback on

Hari ini ulang tahunku dan hari ini aku akan menagih janji sahabatku dia lee jeno sahabatku yang sangat berarti untukku kini berdiri tepat dihadapanku dengan raut wajah bingung lantas menunggu diriku yang tak kunjung mengeluarkan suara dari 10 menit yang lalu sejak kami sampai disini ditaman belakang rumahku, aku sengaja menariknya ke sini untuk menagih janjinya itu hingga akhirnya suaranya menyadarkanku dari lamunanku yang kebingungan mencari kata yang tepat
"Chan-ah kau ingin mengatakan apa?"

"A-ah? O-oh itu...aku mau bilang kalau aku...err a-aku...

"Kau apa chan-ah?"

"Akuinginmenagihjanjimupadaku" ucapku cepat tanpa jeda

"Kau apa? Bicara yang pelan aku tidak mengerti"ujar jeno bingung

"Errr ituu...a-aku, aku ingin menagih janjimu padaku" ucapku terbata dan menundukkan kepalaku, aku sangat malu saat ini

"Hahaha kau ini ada-ada saja,kukira kau kenapa" ucapnya dengan tawa pelan, yang benar saja dia menertawakanku

"Aish jangan tertawa!" Ucapku sedikit membentak dan cemberut

"Ahaha arra arra, jadi kau ingin apa sebagai hadiah ulang tahunmu hm?"

"Kau janji tak akan marah?"

"Eoh? Untuk apa aku marah hm? Kecuali jika kau memintaku membunuh orang maka aku akan marah" ucapnya diakhiri candaan yang sebenarnya garing banget

"Ehehehe...umm ituu..aku ingin..k-kau ehh anu aish gmn bilangnya" aku mengacak rambutku frustasi,aku benar-benar kehilangan kata-kataku yang bahkan sudah kususun dengan begitu baik

"Katakan saja kau ingin apa dariku"

"Eumm...nono-ya aku..a-ku menyukaimu,ah ani aku mencintaimu..a-aku ingin k-kau jadi pacarku..a-apa kau mau?"kataku dengan susah payah dan gugup aku terus menundukkan kepalaku dan memainkan jemariku, aku benar-benar takut sekarang bahkan aku tak berani mengangkat kepalaku sedikitpun untuk menatapnya.
Hening sesaat hingga beberapa menit berlalu

"Tidak. Aku tak mau chan, kau temanku dan selamanya hanya akan menjadi temanku tak lebih dan tak akan pernah lebih arra? Dan satu lagi, aku ingin kau tidak usah menemuiku lagi, aku pergi" ucapnya tenang tanpa emosi berarti, tapi aku tau dia pasti kecewa terhadapku
Hingga saat ia benar-benar meninggalkanku saat itu pula cairan bening itu mengalir dengan deras tanpa seijinku.

"Hiks..hiks..a-ku hanya hiks ingin ini un-tuk terakhir kalinya hiks"monologku dengan terbata lalu berjalan pelan memasuki rumahku dan menuju kekamarku
Tak perlu melihatnya karena aku yakin dia pasti tak kan sudi melihatku lagi.

#flashback off

Dan disinilah aku meratapi kebodohanku yang mengakibatkan persahabatanku pun hancur seketika
Aku terus menangis menumpahkan segala kesedihanku mengacuhkan sudah berapa lama aku seperti ini dan juga mengacuhkan eomma yang terus mengetuk pintu kamarku dan memintaku turun untuk ikut makan malam, maafkan aku eomma aku hanya belum siap menghadapi siapapun dengan wajah menyedihkanku ini.

Forever Love You[Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang