Kala itu, tepat tahun duaribuan, seorang pria hadir dipangkuan. Menangis tersedu seolah memberi tahu semesta untuk siap beradu. Sinar rembulan menyambut hangat sang pangeran, menjadi saksi lahirnya si tampan nan rupawan.
Wanita setengah abad tersenyum bahagia, tak sabar menunjukkan pada dunia bahwa ia memiliki status ganda. Dielusnya pangeran penuh kasih sayang, menyisipkan doa-doa 'tuknya dimasa mendatang.
"nak, jadilah kau pria berpedang diantara kaum terpandang, hilangkan semua kepedihan yang berlinang, tumbuhkanlah rasa kasih dan sayang, jadilah mereka dengan jiwa pejuang.
"meski ibumu tak punya harta untukmu dimasa depan, tak perlu kau merasa putus harapan. doa-doa yang lupa jalan pulang, kan kau tuntun sampai akhirnya mereka berpulang. kau, kuberi nama bhumi,putra ibu tumbuh dengan alami ditanah Jawa kami."
bhumiku, yang kini tumbuh karena peluh bukan keluh. ucapnya sedikit tetapi tak berbelit, tujuannya satu tetapi tak selalu menyatu. berputar frasa, tanpa rasa tanpa klausa. dia biasa dan sedikit perasa.
bhumi mengajakmu sedikit menelisik hidupnya, tapi jangan terlalu berharap, bhumi bisa saja membuatmu tiarap jika terlalu banyak menyerap.
"ketika kalian bersua, semesta tak percaya bahwa bhumi tengah mengungkap rasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
bhumi bersua
Poezie𝙺𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚎𝚜𝚝𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚋𝚑𝚞𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙 𝚛𝚊𝚜𝚊