We Are Sibling?

24 4 1
                                    

          Hoammm aku mengerjap ngerjapkan mataku mengingat apa yang telah terjadi dan mulai melihat sekitar, ada perbedaan disini. Suasana rumah yang tampak tua dan di sebelah tempat tidurku ada nakas yang cukup tua juga menurutku.

Oh ya aku melupakan kejadian kemarin, makhluk aneh itu yang membawa ku ke sini

Tok tok tok

Ketukan pintu itu mengagetkanku, aku yakin itu dia

"Apa kau sudah bangun?" ucapnya dari luar sana

"Sudah" balasku dan kemudian membukakan pintu dan melihat manusia yang tengah berdiri sambil membawakan nampan yang berisikan nasi serta lauk pauk.

Aku sedikit mengernyitkan dahi ku tanda bertanya kepadanya. Tampaknya ia mengerti dan langsung mengatakan

"Ini makanan untukmu gadis manis, aku yang memasaknya tadi pagi, khusus sekali untukmu" dia mengucapkannya dengan seutas senyum dibibirnya, aku masih belum mengerti tentang beberapa kejadian yang baru saja aku alami. Hmm entahlah aduh aku melupakan manusia yang berada di depanku ini.

"Iya terimakasih" ucapkan segera menutup pintu agar tak ada kejadian berbicara berkepanjangan dengannya. Bukannya tak mau tapi aku malas saja, mengingat orang itu hampir saja membunuh kedua orang tua ku.

Makanan ini? Kenapa dia bisa tau makanan kesukaanku. Coba sajalah hmmm rasanya enak persis buatan bunda. Ahh tidak lebih lezat apa ini?.

Baru saja aku selesai menghabiskan makanan yang ia berikan tadi tiba tiba.

Tok tok tok

"Vill apa kau sudah menyelesaikan makan mu?" aku terkaget mendengarnya, bukan kaget karna suaranya tetapi nama yang disebutnya memangnya aku setan apa dipanggil seperti itu yaa memang namaku adalah Devilla Grizelda White, tapi panggilan rumahku itu Grizel atauDevila. Yah hampir lupa lagi

"Sudah" ucapku kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya, aku mengernyitkan dahiku dan kemudian bertanya padanya

"Apa maksud panggilan namamu tadi? Dan darimana kau tau namaku?" kulihat dia sedikit tersenyum kemudian mendorongku masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya. Aku agak terkejut atas perlakuannya dan sempat berpikir macam macam takut saja karna dia lelaki dan aku perempuan dan juga tak ada siapa siapa selain kami disini.

"Apa kau lupa denganku  Devilla Grizelda white? "

"Lupa? Emangnya kau siapa? Kenapa kau tau nama panjang ku? Apa maksud mu membawaku ke sini? Kenapa kau tau makanan kesukaanku? Dan bola matamu itu?" ah tidak aku baru saja menatapnya dan baru kusadari dia memiliki warna hijau di lingkaran matanya sungguh indah bila dari dekat seperti ini. Kenapa baru sekarang aku sadar ckck.

"Bisa kah kau bertanya satu satu? Kau membuatku bingung saja huft" ucapnya kemudian berjalan mundur menuju ranjang tidur dan merebahkan dirinya disana.

"Pertama aku adalah Demmonichloe Zeustha Blackiers orang memanggil ku Demmon.  aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayahku namanya Dammian Symons dan Bundaku bernama Samantha Claviers Oh ya mau tau adikku? Dia namanya Devilla Grizelda white.  kami sudah berpisah sejak umur 5 tahun, aku masih mengenalnya entah bagaimana dengannya. Mungkin ini cukup, bagaimana? Puas? Sudah tau semua tentangku kan?". ucapnya berbicara panjang lebar sampai aku kebingungan. Sangat sangat kebingungan. Kulihat wajahnya kemudian murung menunduk, tangan nya menangkup wajahnya entahlah dari yang kupikir dia sedang frustasi.

"Kak Demmon?, kakakku? Tapi kata bunda kau sudah meninggal saat berumur 5 tahun, bagaimana mungkin kau bisa hidup kembali?"

"Kau tak perlu tau hal itu, yang kau perlu tau aku adalah kakakmu dan jangan takut denganku. Kau juga harus tau keseharian ku dan harus mengikutinya" setelah mengucapkan kata kata itu dia langsung pergi dari kamarku






Hai readers 👋🏻 jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca okay 👌🏻😉

Salam Author

Salam Demmonichloe Zeustha Blackiers

Salam Devilla Grizellda White

Kings Demmon and Queens DevillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang