Dia#2

7 3 0
                                    


Gue coba mendekati pintu kelas.
Gue pegang gagang pintu itu.
Gue mulai dorong pintunya..
perlahan lahan....

Dann gue mulai masuk dengan watados...

"Alllammakkkk" kaget setengah mati gue

Ternyata dikelas udah ada pak rahman, guru matematika. Gue sempet bingung rasanya bukan sekarang deh pelajaran matematika. Bukannya nanti abis istirahat dehh?

Waduhh gue jadi bingung....

"Heyy kamu,, watados banget sih"

"Udah kesiangan. Ucap salam kek, gmana kek. Maen nyelonong masuk aja"tegur pak rahman

"Iya pak, hehehe. Assalamu'alaikum" jawab gue

"Waalaikumsalam"ucap teman sekelas gue

"Telat." Tegas pak rahman

"Mau apa kamu kesini?, jam saya udah masuk dari tadi"tanya pak rahman

"La, saya mau sekolah pak"jawabku

"Jam berapa ini hah?"tanya pak rahman

"Lah paling habis nyabun dulu tuh si Andi"boby nyeletuk

"Hahaha, wooooo" temen sekelas gue ngeledek

"Apaan sih lo Bob?" Tanya gue sedikit marah

"Dari mana kamu, jam segini baru masuk? Niat sekolah gak sih?" Tanya pak Rahman

"Maaf pak saya terlambat, saya...."

"Lah biasanya juga berangkat jam segini Andimah pak"Joni nyeletuk

"Iya tuh pak, hooooooo"temen sekelas

"Ya pak, saya sebenarnya udah berangkat dari tadi. Tapi saya disuruh bersihin toilet dulu sama pak satpam"jelas gue

"Emang kamu punya masalah apa sama pak satpam?"tanya pak rahman

"Ngaak ada sih pak, cuma saya...."ucap gue

"Kesiangan terus pak.. Andi kan 'The King Of Kabeurangan', hahaha.." Boby nyeletuk lagi

"Iya tuhh, huhhhhh"sekelas pada sorak

"Kamu niat sekolah gak sih?"tanya pak rahman

"Niat lah pak, kalo saya gak niat saya gak akan ada disini pak"ucap gue

"Jam berapa sekarang Andi?"tanya pak rahman

"Jam 8:30 pak hehehe...(watados)" ucap gue

"Masuk sekolah jam berapa hah?" Tanya pak rahman

"Jam 7 pak hehehe (watados)"jawab gue

"Kamu tau apa konsekkuensinya jika telat di jam bapak?"tanya pak rahman

"Lah Bapak kenapa masuk kelas ini? Bukannya pelajaran bapak nanti setelah istirahat?"tanya gue

"Lah suka-suka bapak dong"ucap pak rahman

"Lah bapak ngapain masuk kelas seenaknya?, terus kenapa saya masuk kelas dicegah sama bapak? Ini kan kelas saya, kelas XI IPA 2... Apa itu yang disebut 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Imdonesia' " Ucap gue

"Kamu melawan? Kalo kamu mau seperti bapak jadi guru dulu sanah. Anak baru kemaren aja mau ngalawan sama saya"

"Udah kamu gak usah ikut pelajaran saya, tunggu aja diluar" bentak pak rahman

Kelas menjadi sepi. Yang biasanya rame mendadak sepi seperti dikuburan. Semua kepala tertunduk kebawah, tak satupun yang berani menatap pak rahman.

"Kenapa kamu masih disini, cepat keluar!!" Bentak pak rahman

"Saya akan tetap disini pak, karna ini adalah hak saya untuk mendapat pelajaran"ucap gue

"Ya udah, berdiri tuh dipojok sampai pelajaran saya selesai" bentak pak rahman

Gue berjalan perlahan ke arah pojok kelas. Teman sekelas gue hanya bisa melongo dan terdiam semua.

"Baik anak anak, kenapa saya masuk kelas ini. Padahal ini bukan jamnya.." ucap pak rahman mencairkan suasana

"Mungkin bapak ngelindur" ucap gue

"Diam kamu udah kesiangan. Masih aja berani ngomong.
Baik bapak lanjut, bapak masuk sekarang karena kelas ini ketinggalan satu bab yaitu bab peluang. Dan kebetulan Bu Yusi gak bisa masuk jadi saya mengisi jam kosong ini." Ucap pak rahman

"Terus nanti jam bapak siapa yang ngisi?"tanya Winda

"Ya bapak lagi lah, kan itu jam bapak" ucap pak rahman

"Waw seharian dong belajar matematika"ucap Boby

"Butek butek nih otak" ucap Joni

"Yesss, matematika" ucap winda

Winda emang sangat suka sama matematika. Dia juga murid terpinter dikelas gue. Winda juga merupakan peserta olimpiade matematika tingkat sma. Dia juga pernah jadi juara olimpiade matematika sekota gue.

"Oke anak anak kita mulai pembelajarannya" ucap pak rahman

Lama pak rahman mengajar. Membuat gue ngantuk. Ditambah lagi dengan pelajaran matematika yang gue gak ngerti.

Nggak sadar gue mulai memejamkan mata. Gue mulai nyender ke tembok dan mulai tertidur.

Gue mulai memimpikan dia lagi. Dia yang semalam hadir dimimpi gue. Dan sekarang dia hadir lagii. Dia hadir dimimpi gue lagi.

Hari sudah senja, terlihat dia sedang menikmati senja itu. Terlihat dia sedang berdiri menikmati senja itu. Dia terlihat sendirian. Tak ada siapa pun.

Pantai yang tenang, melengkapi pemandangan yang indah itu.

Tatapanku tertuju padanya. Hanya dia yang ada disana. Hanya dia yang berdiri disana. Ya, hanya dia. Dan gue pun disini sendirian tak ada Joni ataupun Boby. Dan tak ada yang ngerecokin gue.

Dia terlihat begitu indah. Dengan matahari tepat berada disebelah kanannya. Terlihat begitu indah dilihat. Mungkin jika ada Boby dan Joni, mereka akan nyosor duluan, hahahaha....

Gue coba mendekat. Gue coba melangkah mendekat. Tapi langkah gue terhenti, karena terdengar suara teriakan. Teriakan itu semakin lama semakin keras. Namun dia tak merespon teriakan itu. Dia tetap berdiri sendiri tak bergerak sedikitpun.

Teriakan itu semakin keras. Terdengar "Bangun hey, jangan tidur terus."

Gue coba tak menghiraukan teriakan itu. Gue tetap fokus menatap dia.

sampai terdengar suara gemuruh. Langit yang cerah berubah menjadi mendung seketika. Angin yang sejuk berubah menjadi menggelebuk. air yang tenang berubah seperti sebuah amarah yang sedang maluap.

Gue coba berteriak..

"Hey kamu, ayo lari. Jangan diam saja berdiri disitu"ucap gue padanya

Tapi dia tak menghiraukan teriakan gue yang keras itu. Dia hanya berdiri menikmati senja yang berubah menjadi sebuah bencana.

" Heyy, ayo cepat lariii"ucap gue

Gue berlari mendekatinya. Untuk mencoba menyelamatkannnya. Namun dia tak merespon dan dia tetap berdiri diasana.

Air laut mulai menjauh dari bibir pantai, seolah mengambil ancang-ancang untuk menabrak dia yang sedang berdiri dengan indahnya.

Perlahan air laut yang surut kembali kedaratan dengan cepatnya. Namun dia tak beranjak dari tempatnya. Dan tetap pada pendiriannya.

Gue coba berlari untuk menyelamatkannya...

"Hey, cepat ayo larriii"ucapku

Dia hanya diam tak bergeming.

Air laut mulai menerjang dia dengan keras. Dia pun terpental jauh dan hilang begitu saja. Gue coba berlari menjauhi pantai. Tapi air laut terlalu cepat dan gue pun terhempas. Gue terombang-ambing ditengah air laut yang ganas. Gue terhempas jauh dari dia.

Ternyata itu hanya mimpi, gue ternyata ketiduran pas lagi dihukum pak rahman. Waallahh..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang