Cahpter 2.

7 2 0
                                    

1 minggu kemudian...

Nasya terbebaskan oleh MOS yang telah ia ikuti, dan sekarang Nasya telah memakai seragam SMP nya.

Dan Nasya sekarang sedang mengikuti upacara yang biasa di lakukan hari senin.

"Huff dia lagi deh yang tausyiahnya, males banget gue," ucap Agustin yang berada di belakang Nasya.

"Iya bener tin gue setuju sama lo," ucap Gabriel yang berada di pinggir Agustin.

"Kalian itu ngeluh terus sih," ucap Gita teman sekelasnya Gabriel.

"Gak ngeluh gimana liat udah 30 menit dia ngebacot, tapi tetep aja kagak berhenti," ucap Gabriel.

"Ntar juga bakalan udahan ril," ucap Nasya yang sedari tadi menyimak.

"Tapi Nas, ini panas banget," ucap Agustin.

"Iya sih lama kelamaan gue juga panas," ucap Gita.

"Heuh kalian itu sama aja," ucap Nasya.

"Biarin," ucap mereka bertiga.

Dan setelah itu mereka tak lagi berbicara karena Nasya yang mendiamkan mereka.

🐾🐾🐾

Setelah selesai upacara semuapun bubar dan bersalaman dengan guru-guru di sana.

Sesampainya Nasya dan Agustin ke kelas, kelas sangat ricuh dan membuat Nasya pusing dengan mereka semua.

"Ada apaan sih Nas?" tanya Agustin yang keheranan kelasnya sangat ricuh.

"Ntahlah gue pusing," ucap Nasya lalu duduk di bangkunya.

Agustin yang kepo menanyakan ke teman yang berada di depannya, dan saat setelah menanyakan Agustinpun sama seperti kawan-kawannya yang lain.

"Nas tau ngak?" ucap Agustin.

"Ngak," ucap Nasya lempeng sambil meronggoh tasnya dan mengeluarkan buku tulis beserta penanya.

"Si Alfin jadian sama si Cindi yang sok kecantikan itu," ucap Agustin yang tak suka kepada Cindi.

"Oh," ucap Nasya.

"Ih lo mah gak asik, orang lain mh ricuh sama hubungan mereka, ini mah malah singkat, apa jangan-jangan lo cemburu," ucap Agustin yang perotes karna Nasya yang menjawab dengan sangat singkat.

"Idihh najis, biarin lah lagian gak ada untungnya tuh dengerin kek gitu, apalagi info unfaedah," ucap Nasya, setelahnya guru Matematika memasuki ruangannya.

2jam berlalu

Guru matematika yang bernama Yusdin mengundurkan diri dan di ganti oleh guru pelajaran Sbk.

"Pagi anak-anak," ucap pak guru yang bernama Toto.

"Pagi pak," ucap semua murid.

"Siapa sekertaris kalian?" tanya Pak Toto.

"Nasya pak," ucap Bagas.

"Nasya kemari," ucap Pak Toto, lalu Nasya menghampiri pak Toto.

"Ada apa pak?" tanya Nasya yang sudah sampai di hadapan pak Toto.

"Karena bapak ada urusan mendadak kamu tolong tuliskan ini sampai sini ya," ucap Pak Toto sambil menunjukkan buku dan halaman mana yang akan di tulis.

"Oh iya deh pak," ucap Nasya.

"Anak-anak tolong dengarkan bapak dulu," intruksi Pak Toto, lalu semua murid di kelas memperhatikan Pak Toto.

Terlalu Rumit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang