Chapter 4

16 4 0
                                    

4 bulan berlalu...

Dan di hari ini Nasya sedang berada di sekolah yang masih sangat sepi.

Hari ini adalah hari Sabtu, yang membuat Nasya malas dengan ekskul yang di wajibkan sekolahnya yaitu pramuka.

Mengapa Nasya malas dengan ekskul pramuka? Pasti pikiran anda tertuju karena Nasya tak mau hitam.

Dan pikiran anda salah besarr, Nasya tak seperti itu orangnya, Nasya tak ingin mengikuti pramuka karena Nasya tak ingin di perhatikan oleh seluruh siswa, dan sejak hari pertama sekolahpun Nasya sudah di perhatikan seisi sekolah.

Dan sekarang Nasya sedang berdiri di depan kelas 7A, dimana kelas itu bersebelahan dengan kelas Nasya.

Nasya di sana sedang melihat gunung yang sedikit berembun karena jam menunjukkan masi pukul 06.00, dan pasti kalian bertanya-tanya mengapa Nasya sangat pagi biasanya Nasya pergi jam 06.30? Dan inilah yang membuat Nasya sebal, karena kakaknya Vinkan tak mengantarnya dikarenakan pacarnya yang ingin di jemput katanya pacarnya itu ngak ada yang mengantarnya dan membuat Vinkan langsung menuju rumah pacarnya dan meninggalkan Nasya yang baru saja keluar dari kamarnya.

Saat itulah Nasya memutuskan untuk bejalan kaki sampai gerbang perumahan dan menunggu angkot, dan untungnya Nasya bertemu dengan Ayya saudara dekatnya yang di antar oleh supirnya.

🐾🐾🐾

'Flashback'

Setelah rutinitas biasa Nasya keluar kamar untuk menuju kamarnya karena sekarang sudah menunjukkan pukul 05.20.

Saat keluar Nasya berpas-pasan dengan kakaknya yang sudah siap.

"Tumben lo udah siap jam segini," ucap Nasya yang keheranan melihat kakaknya sudah siap dengan seragamnya yang rapih.

"Iya dong gue kan mau jemput pacar gue," ucap Vinkan.

"Lah terus gue ntar sama siapa?" tanya Nasya.

"Naik angkot kek atau ngak naik taksi kan bisa," ucap Vinkan.

"Gila lo, gue harus jalan ke depan gerbang gitu," ucap Nasya.

"Iyalah, oh iya gue juga mau ngasih tau sama lo ntar gue ngak akan jemput lo karna gue mau malmingan sama pacar gue," ucap Vinkan.

"Lah anjir gila lo, gue pokoknya kagak mau," ucap Nasya kesal, masa iya Nasya harus jalan dari rumahnya ke gerbang perumahan kan itu sangat jauh 80m.

"Ngak ada penolakkan adikku, ya udah gue berangkat dulu ya byee," ucap Vinkan lalu pergi berlalu lalang dari hadapan Nasya.

Dan Nasya yang sangat kesal terhadap kakaknya cepat-cepat ke bawah lalu menuju dapur yang tak ada siapapun.

"Oh iya gue baru inget kan mamah sama papah keluar kota dua hari yang lalu," ucap Nasya.

"Pantes dia kagak mau nganter gue, dasar lo Vinkan setan," ucap Nasya sangat kesal, setelahnya Nasya bergegas untuk cepat keluar dan berlari untuk cepat sampai gerbang.

Sesampainya di gerbang Nasya menunggu angkot tetapi tiba-tiba ada klakson mobil yang membuat Nasya menoleh melihat siap yang berada di dalam mobil tersebut.

Dan muncullah Ayya saudara Nasya.

"Hei nas kok kamu sendirian?" tanya Ayya dalam mobil tersebut.

"Iya gue lagi nunggu angkot," ucap Nasya.

"Ya udah bareng gue aja kan sekolah kita sebelahan nas," tawar Ayya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terlalu Rumit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang