Eden Riku
©All Rights Reservedyunjae
....
Matahari mulai menampakkan wujudnya pertanda setiap orang harus mulai melakukan aktifitas kesehariannya. Para pedagang menuju pasar. Pekerja menuju kantor. Dokter menuju rumah sakit dan lain sebagainya. Termasuk para pelajar yang berjalan ramai-ramai menuju tempatnya menimba ilmu.
"Aish.. Aku tidak mau pergi sekolah! Pak tua itu pasti akan menghukumku lagi." Gerutu seorang remaja cantik bername tag Kim Jaejoong pada remaja yang lebih tinggi di sebelahnya.
Yunho -remaja tinggi itu- menoleh pada Jaejoong. "Haruskah kita tidak pergi?"
"Huh?"
"Ayo bolos sekolah dan pergi ke suatu tempat yang bagus."
.
.
."pfftt.."
Yunho melirik kearah Jaejoong yang mencoba menahan tawanya.
"Pffttt.. HAHAHAHA!"
"Hei anak muda! Diamlah didalam cafe buku komik!"
Ya, disinilah mereka berada.
Sekali lagi Yunho melirik kearah Jaejoong. Senyum singkat terbit dibibir hatinya melihat Jaejoong mencebilkan bibirnya.
"Hah.. Bagaimana bisa waktu cepat berlalu disini saat waktu berlalu amat lambat di sekolah?" Ucap Jaejoong dengan menghela nafas panjang.
"Karena kau tidak tertarik sama sekali dengan belajar."
"Hehehe habisnya kalau sering-sering belajar nanti rambutku botak seperti mr.lee kan aku tidak jadi tampan lagi. Kalau tidak tampan lagi habis dong fansku. Kalau fansku habis band sekolah tidak laku lagi terus tiket festival sekolah tidak habis terjual juga. Lalu nene tidak mau jalan-jalan lagi denganku yang botak dan tidak tampan.ohh.. big no. Lagian buat apa banyak-banyak belajar jika nanti juga tidak akan digunakan semua. Benarkan? Eh yun, kau tidak lapar?"
"Diamlah disini."
"Kau sedang punya banyak uang yah? Tumben mau bayarin apa pun seharian ini. Mulai besok jangan pelit- pelit lagi ya. Kata mr. Nam pelit itu tindakan tidak terpuji. Nanti dicubit Tuhan. Eh, padahal mr. Nam sendiri juga pelit memberi nilai. Berarti mr. Nam sering dicubit Tuhan ya? Hmm..."
Tsche
Tanpa memperdulikan Jaejoong yang masih berkicau Yunho segera melenggang pergi membeli makan.
"Loh? Kok pergi, aku kan belum selesai bicara."
"Dasar kutu buku."
"Kaku."
"Tsundere."
"Muka triplek."
"Masih jomblo lagi."
.
.
."Woaa.. Kenapa kau membeli banyak makanan?"
"Supaya kau bisa cepat tinggi."
"Tsche! Tidak lucu. Setidaknya aku lebih tinggi dari Junchan. Wah makanan pedas! Kemarikan aku sudah lapar."
"Kau bilang makanan pedas membantumu mengurangi stres." Ucap Yunho sambil membuka botol air dan menuangkannya dalam gelas.
"KAU MENGINGATNYA!"
"Hmm." Yunho hanya bergumam dan meletakkan gelas itu dihadapan Jaejoong.