004. Illegal

269 60 19
                                    

Suara dering keras dari alarm ponsel membangunkan Ryuna pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara dering keras dari alarm ponsel membangunkan Ryuna pagi ini. Ia mendudukkan diri seraya bersandar pada papan ranjang, belum berniat turun untuk membasuh muka maupun melakukan kegiatan rutin di kamar mandi selama berjam-jam. Ryuna masih merasa perlu mengumpulkan seluruh nyawa yang semalam mungkin baru melayang seperempatnya.

Gadis tersebut menguap lebar, lantas menggaruki kepala dan membuat rambutnya semakin berantakan. Ia mengambil ponsel, memeriksa apa yang sudah ia lewatkan dini hari tadi di grup chat karena ketiduran. Dua ratus lebih chat dan itu hanya diisi oleh pesan stiker yang dikirim Taehyung serta amukan Kelsi karena pesan-pesan tersebut. Gadis itu tertawa kecil, menyimpan kembali ponselnya, lalu bergerak turun untuk memberesi kamar.

Tanpa berminat ke kamar mandi terlebih dahulu, Ryuna beranjak ke ruang makan. Ruangan tersebut sudah sepi, namun segala macam menu masih tersaji di atas meja. Ia yakin Seokjin dan Mingyu yang sudah memasak semua ini untuknya, dan Ryuna merasa selalu merepotkan mereka. Gadis itu mendesah, namun napasnya tercekat tiba-tiba. Ia menyadari ada seseorang di dalam dapur rumahnya, berdiri di depan lemari pendingin dengan memegang sebuah gelas di sebelah tangan.

Ryuna mendekat, lantas mengembuskan napas lega begitu tahu jika sosok tersebut adalah kekasih kakaknya, Cassie Kim.

"Demi Tuhan, kau sudah seperti pencuri, Cass," omel Ryuna, kemudian duduk di salah satu kursi meja makan.

Cassie meneleng seraya menutup pintu lemari es. Ia terkekeh sejenak sebelum akhirnya turut mendudukkan diri berseberangan dengan posisi Sang Kawan.

"Kau yakin masih gadis? Baru bangun jam segini? Tsk," balas Cassie.

Ryuna mencebik. "Ini gara-gara adikmu, semalaman bikin rusuh di grup chat sampai aku harus mengubah pengaturan ke mode senyap dini hari tadi."

Spontan saja, Cassie terbahak keras saat Ryuna menyinggung tentang adiknya yang memang sudah nyeleneh dari dulu. Tak heran jika dia merusuh sepanjang malam dan membuat anak gadis orang harus begadang semalaman. Kim Taehyung memang seistimewa itu.

"Kupikir dia masih memintamu berkencan dengannya dan mengancam tidak mau tidur sampai besok dan besoknya lagi," ujar Cassie tiba-tiba, membuat Ryuna sedikit gelagapan atas ucapannya. "Kau tahu, dia agak frustasi saat dengar aku berkencan dengan kakakmu, Nay. Apa aku harusnya tidak bersama kakakmu agar kalian bisa bersama?"

"Jangan lakukan hal bodoh seperti itu, Cass, aku memperingatkanmu! Kak Seokjin tidak akan pernah bertemu gadis sepertimu bahkan di kehidupan selanjutnya."

Cassie tertawa, agak getir. "Tetapi, kau juga tahu bahwa aku suka menganiaya Seokjin; suka menendang tulang keringnya, memukul perutnya, menjambak rambutnya―"

"Dan aku juga tahu bahwa kau sangat mencintainya," potong Ryuna cepat, dan Cassie mendadak diam. "Taehyung akan menemukan gadis lain yang lebih baik daripada aku, tapi Kak Seokjin tidak. Tidak ada satupun orang yang bisa mencintainya seperti caramu, meskipun agak ekstrem." Ia berdeham. "Kak Seokjin juga sangat mencintaimu, tahu. Jadi, jangan pernah lakukan hal konyol itu! Aku akan selalu meyakinkan Taehyung soal kami."

ExpiateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang