011. Found You

259 53 27
                                    

Langkah kaki kecil yang semula diseret dengan berat, kini berhenti pada lobi rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki kecil yang semula diseret dengan berat, kini berhenti pada lobi rumah sakit. Wajah Ryuna masih tampak syok berat usai mendengar permintaan Yoongi beberapa waktu lalu. Cassie yang sejak tadi mengomel tanpa jeda, turut berhenti, kontan memandangnya cemas. Kedua tangan gadis itu terletak refleks pada bahu Ryuna, mengguncangnya pendek, memaksa agar adik iparnya tersebut tetap fokus pula segera memecah ekspresi ngerinya.

"Nay, kau masih bersamaku? Apa kau mendengarku?" Cassie tetap mengguncang bahunya, kali ini cukup kuat. Sesekali, ia menempelkan jemari pada pipi si gadis.

Ryuna tersenyum. "Tidak apa-apa, ini aku," katanya tenang, lantas menggigit kecil bibir bawahnya. "Cass, kembalilah ke dalam," lanjutnya takut-takut.

Cassie membelalak, mulutnya hendak menyumpah, tapi buru-buru dibekap oleh Ryuna. Sedang banyak orang di sini, gadis itu sebaiknya tidak mengundang perhatian lagi. Jemari Cassie lalu mencekal pergelangan adik iparnya, membawanya ke luar menuju pelataran rumah sakit. "Dia sudah sedikit sinting, bagaimana mungkin dia memerlakukan wanita seperti itu? Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi!" ujarnya ketus.

Ryuna membuang napas berat. "Ini benar-benar salahku, dan aku tidak berharap kalian memiliki hubungan yang seperti ini gara-gara aku."

"Tapi, Nay―"

"Cass, jika ini bukan demi Yoongi, setidaknya kembalilah demi Yuno. Dia butuh seorang perempuan untuk merawatnya setelah operasi selesai. Aku akan menuruti keinginan Yoongi; aku akan menjauh dari kehidupan mereka, benar-benar tidak akan menemui mereka lagi. Dan tolong sampaikan maafku untuk Yuno. Aku sungguh menyesal."

Cassie mendecak, ia menatap Ryuna dengan pandangan sulit. Semua ini bukan salah Ryuna, Cassie-lah yang meminta gadis tersebut masuk ke kehidupan mereka. Cassie bahkan tidak memersiapkan antisipasi jitu. Ia tidak mengira jika Yoongi akan jadi semarah tadi dan meminta suatu hal konyol yang menyakiti harga diri gadis ini. Dipikirkan berapa kali pun, Cassie tetap merasa bersalah, namun justru Ryuna yang mendapat masalah.

"Nay, aku benar-benar minta maaf," kata Cassie lirih, menggenggam lembut jemari Sang Adik Ipar.

"Hei, hei, bukan salahmu. Aku yang ceroboh hingga membuat Yuno terkena radang usus buntu." Ryuna menukas cepat, membagi satu ekspresi penyesalan.

"Biar kuantar sampai halte, hm?" Cassie berkata lagi, sepasang atensinya mengedip gusar serta tak tega.

Namun, Ryuna menggeleng cepat. Meyakinkan Cassie melalui ekspresi bahwa ia akan baik-baik saja. "Halte cukup jauh dari sini, aku akan pergi sendiri, sementara kau kembalilah ke dalam."

Cassie tak diberikan kesempatan untuk membalas ketika Ryuna mulai membuat jarak. Gadis itu melambai kecil padanya, kemudian menghilang dengan cepat di sekitar lahan parkir. Cassie termangu sejenak, tangannya merogoh-rogoh tas mungil yang disandangnya, lantas mengeluarkan ponsel. Jika dirinya tidak bisa memberi perlindungan pada Ryuna, maka adik lelakinya pasti bisa. Si aneh itu tidak akan menolak jika ini berkaitan dengan Kim Ryuna.

ExpiateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang