Keesokan paginya, Julia terbangun dengan keadaan tubuh yang semakin bertambah parah. Bahkan Ia tidak mampu beranjak dari atas ranjang. Seluruh otot tubuhnya terasa nyeri dan ini baru terjadi selama satu malam, bagaimana jika Darren terus-terusan melakukan hal ini padanya?
Julia menoleh ke arah jam digital yang terletak di atas nakas bagiannya dan melihat jam itu telah menunjukkan pukul delapan pagi. Julia mengerang pelan dan berusaha untuk duduk, tapi Ia terlalu lemas. Seluruh otot tubuhnya begitu kaku dan tidak bisa digerakkan. Lalu beberapa menit kemudian Ia mendengar suara pintu terbuka. Julia langsung menoleh ke arah asal suara dan melihat orang yang memberikan penderitaan ini padanya---Darren. Pria itu masuk dengan penampilan sempurnanya, dan diikuti seorang pelayan yang membawa nampan.
Perut Julia langsung berbunyi ketika mencium aroma makanan, tapi walaupun begitu Ia tidak sedang bernafsu untuk makan. Ia hanya ingin tidur dan tidak diganggu. "hi baby... Selamat pagi" sapa Darren dengan tenang dan ditemani oleh senyuman hangat yang dulu selalu membuat jantung Julia berdegup cepat. Darren mendekatkan wajahnya dan mengecup kening serta bibir Julia seraya melanjutkan, "aku tahu kau tidak bisa bangun, jadi aku membawakanmu sarapan." nadanya terdengar begitu lembut, kontras dengan perlakuannya semalam.
Julia masih ingat bagaimana pria itu menyetubuhi dirinya layaknya seperti binatang. Darren melakukannya dengan begitu kasar dan liar, sama sekali tidak berperasaan dan memikirkan kondisi tubuh Julia. Pria itu melakukannya tanpa henti walaupun Julia sudah memohon untuk berhenti.
Julia bisa menemukan bercak darah di seprai yang Ia tiduri hasil dari perbuatan pria itu pada dirinya dan Julia tidak tahu apakah harus merasa panik atau tidak karena melihatnya. Ia tidak tahu apakah yang dilihat dan dirasakannya wajar, karena ini begitu berbeda dengan apa yang biasa dirasakannya dulu.
Darren membantunya duduk dengan hati-hati dan penuh kelembutan, kemudian mengambil sebuah mangkuk diatas nampan yang dibawa oleh pelayan tersebut. Julia menatap Darren dengan tatapan kosong. Ketika pria itu menyuapkan sarapan kepada Julia, Julia memilih untuk membuang mukanya ke arah lain. Proses itu terus berulang hingga Darren merasa kesal dan berucap penuh nada peringatan, "don't make me punish you Julia," lalu mencoba untuk kembali menyuapi Julia.
"Aku bukan binatang peliharaanmu Darren!" protes Julia marah, tapi Darren hanya mengabaikannya dan mencoba untuk kembali menyuapi Julia. Mulutnya mengatup dengan rapat dan Ia memberikan tatapan tajam pada Darren.
Darren yang melihat itu menggertakkan gigi dan menggeram, "Julia," dan saat itulah Julia meledak. Tangannya terangkat dan menepis tangan Darren. Membuat piring dan sendok yang ada di tangan pria itu jatuh dan pecah. Makanan yang ada di atasnya pun berhamburan dan Julia melotot marah ketika Darren dengan kasarnya mencengkram dagu Julia. "apakah kau ingin membuatku benar-benar marah, Julia?" desis Darren tajam.
"I.. m... sor... ry... " lirih Julia pelan.
Darren menipiskan bibirnya dan memberi sinyal pada pelayan yang berdiri di sudut untuk membersihkan kekacauan yang telah wanita itu buat, sedangkan Julia hanya menatap nanar pecahan piring yang dikumpulkan oleh pelayan tersebut, tapi emosinya sudah memuncak dan Ia tidak bisa menahan diri ingin membuat Darren merasakan hal yang sama seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darren Obsession ✔ [ON KARYAKARSA]
RomanceHANYA TERSEDIA 10 CHAPTER. DAPAT DIBACA FULL DI Karyakarsa. A wattpad dark romance story. Book #2 of the Dark series DON'T PLAGIARISM! I DON'T HAVE ANY RESPECT FOR SOMEONE WHO COPY MY WORK! Inspired by "I am watching you" the movie. The character...