Di pagi hari, terlihat dua anak kecil berusia 7th yang sedang bermain di halaman rumah bercat putih. Mereka adalah park jisoo dan kim mino, mereka telah menjadi sahabat sejak masih dalam kandungan, mungkin.
Mereka selalu bersama karena rumah mereka bersebelahan, dan juga kedua orang tua mereka yang bersahabat sejak masih muda."Mino oppa, kembalikan boneka barbie ku?" pinta sang gadis kecil berkucir dua itu. "Ambillah jisoo-ya, jika kau bisa", jawab anak lelaki itu sambil berlari membawa boneka barbie. Gadis kecil itu pun berlari mengejar sahabatnya yang nakal itu. Karena kurang berhati-hati sang gadis kecilpun terjatuh. "Aw" ringis sang gadis. Anak lelaki yang mendengar ringisan sahabatnya pun berhenti berlari dan langsung menghampiri si gadis. "Kau tak apa, maafkan aku " sesalnya. Si gadis tetap terdiam. "Ayo, aku bantu jalan biar di obati oleh ibuku" ajak anak laki-laki itu. Akhirnya si gadis kecil pun mengangukkan kepala disusul dengan senyum manis anak laki-laki itu.
"Ibu, lutut jisoo terluka, tolong obati ya bu? " teriak anak laki-laki itu. "Huss, jangan teriak-teriak oppa, bibi pasti dengar" omel sang gadis. "Sebentar ibu matikan kompor dulu" balas ibu si anak laki-laki. Tak berselang lama datanglah ibu sambil membawa kotak p3k. "Kenapa lututmu bisa terluka jisoo sayang?" tanya kim dara ibu anak laki-laki itu sambil mengobati luka dilutut jisoo. "Aku tadi mengejar oppa bi, karena oppa mengambil boneka barbieku karena aku tak memperhatikan jalanku aku terjatuh" jawab si gadis. "Mino, kau tidak boleh seperti itu, jisoo itu sudah seperti adik untukmu, jadi kau harus menjaganya, mengerti?" ucap kim dara. "Mengerti ibu, maafkan aku ibu, maafkan aku juga jisoo"ucap anak laki-laki itu dengan tulus. "Aku sudah memaafkanmu oppa" jawab si gadis dengan senyum manisnya. "Terimakasih jisoo aku menyayangimu" balas anak laki-laki itu. Dara yang mendengarnya pun tersenyum dengan kepolosan dua anak ini. "Sudah selesai jisoo, kalau begitu mari kita makan siang dulu, setelah itu mino kau antar jisoo pulang ya?" ucap Dara. "Baik ibu" jawab mino.
Setelah makan siang mino pun mengantar pulang jisoo, walaupun rumah mereka bersebelahan dan jisoo sudah bisa berjalan sendiri, mino tetap mengantarnya pulang.
"Oppa terimakasih sudah mengantarku pulang" ucap jisoo. "Sama-sama" jawab mino. Setelah keduanya duduk disofa ruang tamu rumah jisoo. "Kalau begitu aku pulang ya jisoo, sebaiknya kau beristirahat" ucap mino. "Baik oppa" balas jisoo. "Bibi, aku pamit pulang" ucap mino saat park chae rin ibu jisoo datang membawa minum dan beberapa snack kesukaan kedua bocah itu. "Kau baru saja duduk sudah mau pulang mino, kenapa terburu-buru?" jawab chae rin. "Ibu menyuruhku untuk tidur siang bi, dan jisoo juga butuh istirahat, jadi aku mau pulang saja" jawab mino. "Ya sudah kalau begitu" ucap chae rin. "Aku permisi bi, da dah jisoo" ucap mino. "Dadah oppa, nanti sore kita main lagi ya" ucap jisoo. "Baiklah, cepat sembuh" balas mino. Setelah mino pulang, jisoo dan ibunya naik ke lantai 2 untuk tidur.Sore harinya, jisoo lutut jisoo sudah sembuh dan bisa bermain lagi dengan mino. Saat ini mereka masih bersekolah dasar kelas 2, mereka bersekolah di tempat yang sama dan di kelas yang sama juga.
Jisoo adalah anak tunggal dari pasangan park ji yong dan park chae rin, ayah jisoo adalah seorang komposer lagu yang bekerja di salah satu agensi ternama di kota seoul dan ibunya dulu adalah seorang model terkenal tetapi memutuskan untuk berhenti demi mengurus anak dan rumah tangganya. Sedangkan mino adalah anak kedua dari pasangan kim seung hyun dan kim sandara dan memiliki kakak laki-laki bernama kim taeyang, ayahnya merupakan seorang ceo perusahaan keluarga yang bergerak dibidang transportasi dan perhotelan, sedangkan ibunya seorang chef dan dia memiliki beberapa restoran. Dan kakaknya masih bersekolah di salah satu sekolah ternama khusus menjadi artis.
"Oppa, jika kita sudah besar kau ingin menjadi apa?" tanya jisoo, mereka berdua sedang duduk di atas rumput hijau di halaman rumah jisoo."Aku ingin menjadi seorang artis terkenal, aku ingin bersekolah di tempat taeyang hyung, kalau kau mau menjadi apa? " jawab mino dengan semangat. "Aku ingin menjadi seorang guru oppa, aku ingin seperti bu minzy dia sangat baik dan sabar mengajari kita, suatu saat nanti aku pasti menjadi guru yang hebat" balas jisoo disertai senyum manisnya. "Baiklah, apapun cita-citamu aku akan selalu mendukungmu jisoo-ya.
"Aku juga akan selalu mendukungmu oppa, jangan lupakan aku saat kau sudah menjadi artis?" pesan jisoo. "Mana mungkin aku akan melupakanmu jisoo, kau itu sahabatku dan juga rumah kita bersebelahan, jadi itu tidak akan terjadi" balas mino. "Janji ya oppa?" tantang jisoo sambil memajukan jari kelingkingnya. Mino tersenyum sambil menautkan jari kelingkingnya. "Iya aku janji".Janji yang mereka buat seakan bertahan untuk selamanya, ternyata hanya bertahan untuk beberapa tahun saja.
My first story, mohon bantuannya ya kalo kurang ngena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting My Love
RomanceKisah cinta antara seorang guru dengan seorang idola. Cinta yang tumbuh dengan alami harus berakhir dengan luka. Apakah mereka akan bersatu kembali?