Soulmate

1.2K 78 3
                                    

Soulmate hm? Ada yang bilang soulmate itu bisa jadi seorang sahabat, dan bisa pula cinta. Tapi jika soulmate disini artinya sahabat sekaligus cinta bagaimana? Itulah yang membuat Jimin dilema akhir-akhir ini. Ia sayang Taehyung sebagai sahabat, tapi entah kenapa rasa panas menggerogoti hatinya saat melihat Taehyung jalan berdampingan sambil berpegang tangan dengan seorang wanita cantik berambut pirang panjang?

Jimin cemburu. Tapi pada siapa? Pada Taehyung? Jimin bahkan tak mengenal wanita itu, bagaimana bisa ia cemburu padanya? Lantas pada wanita itukah? Kenapa Jimin harus cemburu pada wanita itu? Apa Jimin menyukai Taehyung?

"tidak.." bisik Jimin pelan pada dirinya. Tak mungkin ia menyukai Taehyung. Suka dalam artian cinta. Tak mungkin. Mungkin Jimin hanya cemburu karena Taehyung sudah memiliki seorang kekasih, sedangkan ia sendiri masih setia dengan status lajangnya?

"haha.. ya. Pasti begitu" ucap Jimin parau sambil meremas rambutnya


.

"Jimin.. boleh aku masuk?" tanya Taehyung sambil mengetuk pintu kamar Jimin, membuat sang pemilik kamar tersadar dari tidurnya

"Taehyung? Masuklah" ucap Jimin setengah berteriak sambil duduk diatas ranjangnya. Pintu pun terbuka, menampilkan sosok Taehyung dengan wajah suntuk dan ketakutannya, membuat Jimin yang melihatnya pun jadi terheran

"ada apa? Kenapa wajahmu seperti orang yang habis melihat hantu?" tanya Jimin sambil terkekeh pelan. Taehyung mengangguk.

Ha? Jimin melotot horor. Jadi Taehyung benar-benar habis melihat hantu?

"aku.. aku cuma mimpi buruk, Chim" ucap Taehyung parau. Jimin tersenyum sambil mengusap surai coklat Taehyung. Ternyata Taehyung sebegini polosnya. Padahal dulu Jimin yang paling takut hantu, tapi sekarang berbanding terbalik

"lalu kau mau apa hm? Tidur bersamaku?" tanya Jimin sambil terkekeh pelan. Dan anggukan Taehyung pun menjadi jawaban mutlak atas pertanyaan Jimin

"hmm.. kemarilah bayi besarku" Jimin lantas memeluk Taehyung sambil merebahkan tubuh mereka berdua keatas ranjang diiringi kekehan pelan dari mereka berdua, kemudian Jimin menyelimuti tubuh mereka berdua.


.

Disinilah Jimin, disebuah bangku taman dipinggir jalan, merenung sendirian sambil menatap jalanan aspal dibawahnya. Ia masih memikirkan Taehyung.. dan wanita tadi. Sial! Kenapa ia jadi kacau begini setelah melihat Taehyung? Seharusnya ia senang kalau sahabatnya kini sudah memiliki seorang kekasih (mengingat Taehyung sangat payah dalam urusan perempuan)

Tapi apa yang hatinya katakan? Hatinya seolah menolak jika Taehyung memiliki seseorang yang dicintainya. Hatinya berteriak dan meraung kesakitan entah apa sebabnya. Biasanya jika sudah seperti ini, Jimin akan berlari kepelukan Taehyung dan menceritakan masalahnya hingga tuntas dan berakhir menangis bersama. Hanya Taehyung yang bisa mengobatinya. Tapi jika penyebab Jimin kacau seperti ini adalah Taehyung sendiri.. lantas siapa yang akan mengobati luka hatinya?

Jimin terkekeh pelan sambil mengusap air mata dikedua sudut matanya dengan ibu jari dan telunjuknya. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menetralkan emosinya sambil memutar kembali memori berharganya bersama Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang