STORY /1/

69 9 0
                                    

"DAFFA!." Panggil seorang perempuan paruh baya yang berada di lantai dasar rumah. Suara nya menggema di rumah yang besar itu.

"DAFFAAAAAA!!! DENGER MAMA GAK SIH KAMU?!! TURUN GAK!."

Daffa pun terlihat sedang menuruni satu per satu anak tangga dengan earphone di telinga nya.

"Hm? Ada apaan?." tanya Daffa yang bersiap menambah volume suara di handphone nya.

Vella menarik nafas dan bersiap mengeluarkan suara nya yang seperti suara macan terjepit.

"DAFFAAAAAAA!!! SEJAK KAPAN KAMU NGAMBIL DUIT ORANG TUA SEMBARANGAN?!!!."

Untung udah gue gedein volume nya. Batin Daffa yang mulai mengecilkan volume handphone nya lagi.

Daffa menghela nafasnya. Dan melepas earphone yang tadi menyantol di telinga nya.

"Ck. Ma, Daffa kan udah bilang sama mama kalo Daffa minta uang buat nambahin beli I-Phone yang baru." Jawab Daffa santai.

Vella menghela nafas kasar. Sangat kasar.

"MANA LIAT SINI HAPE BARU NYA!." Vella pun mengambil handphone yang di pegang Daffa.

"Udah sini. Daffa mau tidur."Daffa mengambil kembali handphone nya dan beralih ke atas untuk menuju kamar nya.

"Eh Daffa bentar." panggil Vella.

"Besok kamu udah mulai masuk sekolah kan?."

Daffa mengangguk.

"Besok juga Papa pulang."

Wajah Daffa datar seketika.

"Oh. Yaudah Daffa ngantuk."

Vella mengernyit.

"Kemana Daffa yang dulu? Yang selalu pingin Papa nya pulang dengan cepat. Daffa yang selalu minta Mama nya telfonin Papa. Daffa yang selalu manja minta di beliin sesuatu kalo Papa nya mau pulang?."

Vella hanya diam dan bersedih kalau mengingat betapa cerianya Daffa dan Daffi saat dulu.

Dikamar Daffa.

"Besok udah sekolah. Ga sabar banget pengen ketemu Nadya. Kangen banget gue."

Suara pintu terbuka terdengar di telinga Daffa.

Hap!.

Daffa merasa di peluk. Saat dirinya berada di balik selimut.

Berat sial. Siapa sih.

"Heh!."

Ternyata Daffi.

"Anjing! Gue kira Mama. Ngapain disini?." Tanya Daffa kesal.

"Biasa aja kali. Eh btw lu kan punya ya nomer Nadya?." Tanya Daffi.

Daffa mendaham pelan.

"Bagi dong."

Tiba-tiba ekspresi wajah Daffa berubah terkejut.

"Mau ngapain?." Tanya Daffa berusaha tenang agar tidak ducurigai Daffi.

"Selow aja. Gua pengen minta nomer Nayya sama dia."

Oohh..

"Heh Daf!? Diem aja. Mana?."

"Eh. Nih ah ribet lo!." Daffa memberikan handphone nya.

"Jangan bercanda Daf." Ucap Daffi dengan wajah nya yang datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psycostory✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang