-two

3 1 0
                                    

"Mau kemana lagi kamu ?" tanya seorang pria yang sedang duduk di sofa sambil membaca kitab umat islam, Al Qur'an

"apa urusan anda menanyakan itu ?"

pria itu hanya menatap penampilan anak semata wayangnya yang bisa dibilang sangat terbuka

"berhenti ra,papa capek liat kamu kaya gini" ucap sang pria tersebut kepada anak perempuannya

"papa ? masih pantas kah anda menyebut diri anda papa setelah membunuh mama saya ?"

Pria itu nampak terkejut atas ucapan anaknya itu

"Kamu nggak tau yang sebenarnya Rara, bukan papa yang ngebunuh mama" pria itu meninggikan nada bicaranya

"Anda kira saya tidak tahu? Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri anda mendorong mama saya sampai dia jatuh dari atas gedung" Rara ikut meninggikan nada bicaranya

Rara segera meninggalkan rumah itu dan menuju ke tempat tujuannya

***

Disinilah Rara sekarang ,duduk disalah satu meja dengan ditemani segelas wine

"Hai cantik turun sama saya yuk ,nanti saya kasih tip" senakal nakal nya Rara dia gak bakalan mau dijamah sama laki laki manapun sebelum sah

"Maaf saya nggak mau" segera Rara meninggalkan laki laki berhidung belang tersebut dan keluar dari club itu

Sampai diluar club ada yang menarik tangannya

"Hei mau kemana cantik ,kita kan belum bersenang senang" tebakan Rara benar itu laki laki hidung belang yang  tadi, sekarang lelaki itu mencengkeram pergelangan tangan Rara

"Lepaskan saya" kata Rara dengan penekanan

"Tidak segampang itu sayang"lelaki hidung belang itu berusaha menarik Rara

"Lepasin saya!! Tolong!!! Tolong!!" Rara berusaha memberontak, tetapi tenaganya tidak cukup kuat

Bughh

Lelaki hidung belang itu jatuh tersungkur di atas trotoar

Tangan Rara berhasil terlepas dari cengkeraman si lelaki hidung belang

"Apa anda tidak mendengarnya? Dia tidak mau. Jadi jangan dipaksa"kata lelaki bertubuh jangkung yang berhasil meninju pelipis si lelaki hidung belang

Rara menyembunyikan dirinya dibelakang lelaki jangkung itu ,dia merasa takut

"Hey kau jangan ikut masalah orang lain!! Oh apa kau juga ingin bersenang senang dengan dia?"lelaki itu bangkit dan menepuk nepuk bagian yang kotor pada kemejanya

"Hhhh kalau iya memang kenapa? Anda keberatan?" Lelaki jangkung itu memberikan smirk -nya

Rara yang mendengar jawaban si lelaki jangkung  lantas menjadi ketakutan Ia mundur beberapa langka berusaha menjauhi lelaki jangkung itu

"Ow ow maaf anak kecil dia milik ku lebih baik kau cari saja yang lain" lelaki hidung belang itu berjalan mendekati Rara

Belum saja tangannya menyentuh  Rara, sebuah tinju sudah lebih dahulu mendarat diperutnya

Dan terjadilah perkelahian antara mereka berdua

Akhirnya lelaki hidung belang itu tumbang,lelaki jangkung segera menghampiri Rara

" Kamu tidak apa apa?" Tanyanya sambil memastikan. Rara hanya diam, dia masih memikirkan apakah nanti lelaki ini juga akan mengajaknya 'bersenang - senang' seperti yang dikatakannya tadi

"Tenang saja saya tidak akan melakukan apa apa ke kamu, rumah kamu dimana biar saya antar pulang . Itu mobil saya ada di indo*maret depan sana, mari" katanya halus

Akhirnya Rara mengikuti lelaki itu. Rara melihat pelipis dan sudut bibir lelaki itu yang berdarah

Tapi Rara masih takut kepadanya, sampai didepan indo*maret dengan perasaan was-was Rara memasuki mobil lelaki itu

" Rumah kamu dimana?" Tanya lelaki itu sekali lagi

" Ja- jalan merpati nomer 39" jawab Rara takut ,dia takut lelaki itu akan mendatanginya lain waktu dan memintanya lakukan sesuatu

Mobil nya berjalan di jalanan kota yang lenggang. Hanya ada sedikit mobil yang berlalu lalang di jalanan

" Oh iya nama saya Arka " katanya memecah keheningan mereka berdua

"Rara" jawab Rara

"saya tadi melihat kamu digoda sama lelaki tua itu jadi saya tolong " arka berusaha mencari topik pembicaraan untuk mencairkan suasana tetapi Rara hanya diam menatap kearah luar jendela disampingnya
,Dia masih ketakutan dengan insiden tadi

"Sudah sampai" kata arka , dia keluar dari mobil dan membuka kan pintu untuk Rara

Rara melihat darah yang keluar dari pelipis dan sudut bibir Arka, akhirnya dengan mengumpulkan keberaniannya Rara berkata"Sebentar jangan pulang dulu saya mau obati luka kamu"

langka Arka berhenti tatkala ia mendengar Rara mengucapkan itu . Arka langsung berbalik menghadap Rara

" Ah ini? Tenang saja hanya luka kecil saya bisa mengobatinya sendiri" jawab Arka tersenyum  sambil memegang luka yang berada di sudut bibirnya

" Tak apa biar saya obati sebagai tanda terima kasih, ayo masuk saya obati kamu didalam" kata Rara mempersilahkan Arka untuk memasuki rumahnya

"Terima kasih" jawab Arka, mengikuti Rara untuk memasuki rumah Rara

"Silahkan duduk dulu,saya mau ngambil kotak P3K" Arka langsung duduk di sofa ruang tamu mengikuti instruksi dari Rara

Rara kembali dengan membawa kotak P3K nya. Rara duduk disebelah Arka ,mereka berhadapan hadapan

Rara memberikan alkohol di kapas dan membersihkan luka di wajah Arka. Setelah itu Rara memberinya Betadine

Rara sangat telaten mengobati luka arka, wajah mereka sangat dekat sesekali Arka meringis saat luka nya terkena Betadine

Setelah itu Rara memberikan plester di pelipis arka

"Cha selesai" katanya sambil membereskan kotak P3K nya

"Rara?" Panggil Arka , Rara hanya menoleh kepadanya

"Terima kasih" kata arka diakhiri dengan senyum manisnya

"Sama sama. Mari saya antar kedepan"kata Rara sambil berdiri




- d i f f e r n t Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang