First

0 0 0
                                    


Suara rintikan hujan semakin deras bersahutan dengan suara gemuruh dari langit, suasana menakutkan seperti ini sebagian besar manusia akan memilih berdiam atau tidur. Namun tidak membuat sepasang suami istri ini berhenti berdebat. Seorang wanita dengan raut marah tidak menerima kenyataan saat suaminya pulang membawa bayi kerumah mereka untuk dia rawat, hati perempuan itu hancur . Perempuan itu sadar sampai sekarang ia belum bisa memberikan anak pada suaminya selama pernikahan hampir 4 tahun tapi tidak seperti ini kenyataan yang ia dapatkan. Dengan emosi yang masih memuncak perempuan itu menolak.

"AKU TIDAK MAU TAU, AKU TIDAK INGIN MENERIMA BAYI INI ADA DI SINI"

"Lihatlah baik-baik, apa kau tidak kasian padanya. Kau boleh benci padaku tapi jangan pada bayi ini."

"BAGAIMANAPUN AKU TIDAK AKAN MENYUKAINYA JEON"

"Lalu siapa yang akan merawatnya nay" ucap suaminya pasrah

"Buang sejauh-jauhnya aku tidak ingin merawat bayi yang BUKAN DARAH DAGINGKU, aku memang belum bisa memberimu anak. Tapi apakah kau mengerti perasaanku?" perempuan itu melembutkan suaranya dan menangkup wajah suaminya, memberitahukan perasaannya saat ini.

"Kalau kau masih mencintaiku, buanglah dia sebagai anakmu. Aku tak peduli, aku tidak ingin melihatnya dan aku juga tidak ingin kau merawatnya ." Lanjutnya sambil menundukan kepalanya. "Tapi kalau kau lebih mencintai ibu dari bayi ini, silahkan pergi dan jangan temui aku lagi" suaranya semakin lirih. Membuat pria dihadapannya terdiam bingung untuk memilih tindakan yang benar-benar berat untuknya bagaimanapun naya adalah wanita yang dijodohkan oleh keluarganya, dan hubungannya dengan taerin sama sekali tidak diketahui oleh naya dan keluarga. Tapi bagaimana dengan taehyung anaknya yang masih bayi. Pilihan ini benar-benar berat untuknya.

Bruukk

Perempuan itu ambruk begitu saja, dengan cepat pria itu meletakkan bayi yang terlelap di
lantai dan menggendong istrinya untuk dibawa ke kamar.

Karena hentakan yang mungkin keras untuk seorang bayi membuatnya menangis cukup keras. Tak lama pria itu kembali lagi menggendong bayi yang sekarang sedang menangis dan tangan kirinya mengetik sesuatu di ponsel untuk segera memanggil dokter.

Bayi laki-laki itu pun terlelap kembali, membuat pria yang menggendongnya tak henti mencium wajah lembutnya.

"maafkan appa tae"

Flashback

"maafkan aku sayang, aku benar-benar sibuk."

wanita dengan wajah pucat pasi itu pun tersenyum.

"tak apa aku mengerti"

"kenapa kau selalu tidur nak, saat appa datang" ucapnya yang mengajak berbicara kepada bayi yang tidur disisi perempuan itu.

"appa datangnya malam, jadi taetae tidur duluan ya" balas wanita dihadapannya ini dengan suara yang seperti anak kecil yang membuat gemas pria yang sedang menatapnya lalu mencubit pipinya.

"aku merindukanmu, entah kenapa aku benar-benar merindukanmu hari ini. Padahal baru sehari tak bertemu denganmu" ucap pria itu sambil memeluk wanita itu dan mencium keningnya dengan sayang. Wanita itu menatap pria dihadapannya dengan mata sayu yang hampir berkaca-kaca.

"aku pun" balasnya dan tersenyum

"kenapa kau semakin pucat, apa kau baik-baik saja hm"

"entah, aku merasa seperti tidak ingin waktu ini berakhir"

"kau bicara melantur chagi"

"berjanjilah padaku, jaga taetae kalau memang waktuku tidak akan lama aku merasa,.."

TAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang