-------;------
*****
***
**
*
Sorry for typo
----;;;-------Jimin baru saja pulang dari kampusnya ,dia memasuki rumah dan di kaget kan dengan kehadiran gadis yang akhir- akhir ini selalu menggaunya
" neo!' kenapa bisa ada di disini?" tanya jimin datar ,
Suzy tersenyum lebar ,ya gadis itu adalah suzy ,darimana suzy tahu rumah jimin,jawabannya adalah dia di beri tahu oleh jiso
Dan kebetelulannya lagi ternyata omma nya suzy dan ommanya jimin itu berteman baik sejak jaman SMA" hay " sapa suzy tersenyum lebar ,tanpa menghiraukan tatapan malas dari jimin ,menurut suzy itu sudah biasa karna memang selama ini ,jimin itu selalu berusaha menghindar dari nya ,sekali nya bertemu jimin pasti bersikap dingin,tapi kemajuannya jimin bisa banyak bicara padanya seperti tadi contohnya
" ayo cepat kau mandi dan ganti pakaian mu ,ayo kita keluar! " ujar suzy yang berjalan mendekati jimin
" tidak mau!" jawab jimin cepat dan dingin ,lalu berjalan melewati suzy
Suzy melipat tangannya di depan dada lalu berujar
" yakin tidak mau,"jimin mengehentikan langkahnya dan memutar tubuh nya menghapa suzy menatap penuh selidik,jika suzy sudah berbicara dengan nada seperti itu ,itu artinya pasti dia akan melakukan hal yang tidak di masuk akal,seperti kemarin, suzy memaksanya untuk pergi bersamanya ke super market untuk membeli perlengkapan dapur miliknya( rumah jimin)
Dan saat dia menolaknya suzy mengancam akan mengadukan pada omma nya kalau jimin tidak mau dan dia lebih memilih untuk pergi ke bar padahal itu kan tidak mungkin,mengingat jimin itu menutup dirinya dari dunia luar jadi bagaimana mungkin dirinya bisa pergi ke bar,dan anehnya juga dia mau menurut pada ucapan suzy aneh kan.Suzy melangkah maju mendekati jimin
" jika kau tidak mau aku akan,menyeret mu pergi kekamar mandi dan memandikan mu, mau??" tanya suzy sambil berbisik di telinga jimin
Jimin menatap suzy tidak percaya
" kau akan melakukan hal itu,aku tidak percaya " saut jimin menantang,suzy tersenyum miring
" oh kau mau bukti" lalu suzy mengerakkan tangannya memegang ujung baju jimin dan sedikit menaikan nya ,suzy bisa melihat perut kotak- kotak jimin yang begitu menggoda
Jimin yang melihat itu sontak mendorong suzy
" baik-baik aku ikut" setelah mengatakan itu jimin berlari tetbirit- birit menuju kamarnya
Suzy tersenyum lebar melihatnya,lalu kemudian dia menghembuskan nafasnya lega,sumpah suzy tadi menahan nafasnya saat melihat perut kotak- kotak jimin ,yak benar saja dia akan melakukan hal seperti itu,itu tidaklah mungkin.Suzy mengajak jimin pergi ke taman hiburan,disana ada banyak sekali wahana permainan
" ck untuk apa datang kemari ,memangnya kau ini anak kecil apa? " jimin berdecak sebal menatap tempat yang berisikan banyak orang dari anak kecil,orang dewasa ,bahkan ,sampai kakek,dan nenek- nenek" tentu saja kita akan bermain,kau tahu mulai besok aku akan sangat sibuk ,aku akan mulai proses pelatihan di rumah sakit jadi aku akan jarang menemuimu, jadi aku akan bermain denganmu sebelum aku tidak akan bisa mengajakmu datang kemari lagi,karna aku akan sangat sibuk arra" ujar suzy panjang lebar,jimin hanya memutar bola matanya malas
" memangnya siapa yang mau banyak menghabiskan waktu denganmu, tapi syukurlah besok kau tidak akan mengangguku lagi" ucap jimin ,suzy mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan jimin" ya' jangan bilang seperti itu nanti kamu kangen loh sama aku,liat saja nanti" setelah mengatakan itu suzy menarik tangan jimin ke sebuah wajahnya roler kosster
" kau berani tidak naik ini?" tanya suzy sambil melipat tangannya di dada
" untuk apa naik wahana seperti ini seperti anak kecil saja" saut jimin cuek
" bilang aja takut" ucap suzy meremehkan
" ayo bertaruh ,siapa yang berteriak ketakutan dia harus meneraktir makan apa saja selama satu minggu,bagaimana kau berani tidak" ucap suzy menantang,jimin sedikit berpikir
" baiklah aku terima " saut jimin
Dan pada akhirnya suzy lah yang kalah ,lihat saja wajahnya sekarang sudah pucat pasi,dan berterima kasih lah pada sahabat suzy wendy yang membohongi nya suzy masih ingat betul, wendy mengatakan kalau permainan roler kosster tidaklah menyeramkan ,begitulah perkataan wendy yang begitu meyakinkan dan sialnya suzy mempercayai ucapan teman yang kurang ajar itu
Dan lihat wajah jimin sekarang ,dia malah tertawa ,melihat wajah suzy yang pucat pasi, tapi dibalik semua itu suzy juga merasa sangat senang melihat jimin tertawa lepas seperti itu,ya walaupun menertawakan dirinya." sudah puas tertawanya? " tanya suzy memandang jimin sebal
" haha,makanya jangan suka menantang orang jika kau sendiri takut ,hahaha" jimin menghapus sisa- sisa air matanya yang keluar karna terlalu keras tertawa
" hahaha" tidak lucu tau,suzy langsung meningalkan jimin ,sedangkan jimin mengakat bahunya tidak peduliJimin celingak-celinguk mencari keberadaan suzy yang tiba- tiba saja menghilang, "perasaan tadi suzy ada di depanku tapi kenapa sekarang menghilang ," ucap jimin membantin,lalu jimin terus berjalan kedepan hingga dirinya melihat sebuah taman yang cukup sepi di sana dia melihat suzy tengah berdiri sambil merentangkan tangannya menikmati semilir angin yang membuat beberapa bunga sakura berjatuhan
Jimin berjalan mendekat
" sedang apa aku ada disini?" tanya jimin memandang kosong kedepan
Suzy membuka matanya dan menengok kearah jimin yang kini berdiri sambil menatap kosong kearah depan,melihat itu suzy menepuk bahu jimin guna menyadarkannya
" hey,kau memikirkan masa lalumu lagi" ucap suzy ,jimin menengok kearah suzy menatap nya dengan tatapan sendu
" seberapa kuat pun kau membantuku untuk keluar dari rasa bersalah ku,itu akan sia- sia saja suzy ,jadi berhentilah " ucap jimin dengan suara melirih
" tidak akan,aku tidak akan pernah menyerah, jimin jika kau berusaha pasti kau bisa,kau hanya cukup mencoba memaafkan dirimu sendiri,setelah itu baru kau bisa keluar dari semua rasa bersalahmu" ujar suzy sambil menggenggam tangan jimin erat,lalu suzy memeluk jimin eratSuzy memenag sudah mengutarakan tujuannya mendekati jimin ,awalnya jimin menolak keras ,tapi karna permintaan sang ibu yang menangis memohon padanya jadinya jimin menyetujuinya
dan itu sudah berlangsung sudah hampir dua minggu dan suzy tidak pernah apsen untuk datang kerumahnya dan mengajaknya bersosialisasi, tapi sampai sekarang pun jimin masih tetap sama.Tbc
Ini gak ada kompliknya ya ini hanya perjalan suzy untuk mengembalikan senyum jimin dan bisa membuatnya keluar dari rasa bersalahnya
Gak tahu deh kedepannya akan jadi kayak apaJadi semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan comet ya karna vote dan coment kalian sangat lah berharga
Terima kasih