1

112 14 4
                                    

Allahu akbar.. Allaaaahu akbar
Suara adzan subuh terdengar di telinga perempuan yang sering dipanggil Adiba, ia beranjak dari tempat tidur dan melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan kakak lelakinya.
   
Adiba tinggal berdua dengan kakak lelakinya yang bernama Muhammad Mirza. Mirza 3 tahun lebih tua darinya dan sekarang ia kuliah jurusan hukum semester 6. Mereka berdua hidup dari tabungan kedua orang tuanya yang mungkin cukup hingga Mirza memiliki pekerjaan.
 
Orang tua mereka meninggal 1 tahun yang lalu, tepatnya ketika hari ulang tahun Adiba yang ke 17 karena kecelakaan mobil setelah membelikan Adiba kado dan sejak saat itu, ia membenci hari ulang tahunnya dan juga membenci dirinya sendiri.

"Dek.. Ayo kita mulai sholatnya" ajak kak Mirza memecah lamunan Adiba.

"Eh iya kak"
                                                               🍭
    
Hari ini adalah hari senin dan seperti biasanya, setiap pagi Adiba harus menyiapkan sarapan pagi untuk ia dan kakaknya. Hari ini sarapannya hanya roti tawar dengan selai karena ia lupa belanja  kemarin. Adiba sering lupa belanja bahan masakan karena sibuk sekolah. Namun, Mirza selalu mengerti dan memahami.

"Dek kakak habis ini langsung berangkat ya, ada kelas dadakan. Kamu berangkat naik angkot aja ya? Nggapapa kan?" Tanya Mirza membuka pembicaraan.

"Eh iya kak, nggapapa kok. Hitung-hitung latihan mandiri hehe" Jawabku

"Terimakasi adekku yang pengertiaan ini" ucap Mirza sambil mengusap ujung kepala Adiba yang dilapisi dengan jilbab putih.

                                                            🍭

Seperti biasa, jakarta selalu macet. Seperti nya kali ini Adiba hampir terlambat. Ia memutuskan untuk keluar dari angkot dan berlari menuju sekolahnya.

"Ini bang" ucapnya sambil memberikan uang 5 ribuan kepada sopir angkot. Lalu bergegas keluar dan berlari menuju sekolah yang jaraknya kira-kira 40meter dari tempatnya keluar dari angkot tadi.

Setelah 8 menit berlari, ia hampir sampai di depan gerbang namun "Paak.. Jangan di tutup dulu!" teriaknya kepada satpam yang berjaga di depan gerbang sekolah.
    
"Tumben terlambat neng?"

"Iya pak, kejebak macet tadi. Yaudah pak, saya masuk dulu" jawabnya sambil ngos ngosan karena habis berlari.

Aku menuju kelas sambil sesekali berlari kecil, namun...
BRAK.

Nb: sorry kalo masih ada cerita yang gajelas tau ceritanya terlalu biasa tolong dimaklumi karna author baru pertama kali nulis. But, jangan lupa beri like and coment
#salam cinta dari author💕

ADIBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang