1. Rebutan Handphone

256 17 4
                                    

Seorang cewek sedang membaca cerpen dari handphone miliknya. Dia gadis yang mudah bergaul, pintar, disiplin, dan agak kasar. Namanya adalah Fazlaa Aqla Feranazya. Biasanya disapa Fazlaa. Dia menjabat sebagai sekretaris di kelasnya-XI IPA 3. Dia susah untuk ditebak, kadang lembut dan kadang sadis.

Saat asyik membaca, handphone nya di rebut oleh seseorang yang tidak asing lagi. Dia adalah ketua kelas. Namanya Arka Devano Sastria. Dia mempunyai kepribadian yang tegas, bertanggung jawab, dan cukup pintar. Hanya saja dia kadang bersikap konyol, lebih tepatnya setiap hari. Dia bertingkah usil dan sering buat masalah.

Fazlaa masih diam di tempat, belum merebut HP nya dari tangan Arka. Dia mencoba untuk sabar.

"Kok gak di ambil? Gak berani lawan gue?" Tanya Arka sambil memutar-mutar HP di tangannya.

"Please, Ka. Jangan ganggu gue. Ini masih pagi, gak usah cari ribut." Ucap Fazlaa

"Pagi ini cuacanya cerah, secerah semangat gue. Jadi, gak asyik kalo gue cuma duduk sambil baca buku atau main HP doang."

"Loe udah ganggu konsentrasi gue, mending loe balikin HP gue terus duduk di tempat loe!"

"Hidup itu penuh semangat dong, bukannya ngebosenin kayak loe!"

"Terserah gue, ini hidup gue. Jadi, loe gak berhak ngatur!" Ucap Fazlaa berdiri

"Masih gak mau ngambil?" Tanya Arka menyodorkan HP di depan wajah Fazlaa, berniat memanasi cewek di hadapannya tersebut.

Fazlaa berusaha menjangkau HP nya dari tangan Arka. Namun, karena ia lebih rendah dari Arka, membuatnya tidak berhasil.

"Kasian, gak nyampe. Makanya tinggi tuh ke atas, bukan tinggi ke samping," ejek Arka sambil mencubit pipi Fazlaa.

Fazlaa kesal dengan ucapan Arka barusan. Ia cewek yang cukup tinggi dan memiliki tubuh ideal. Meski pipinya agak chubby, dia termasuk cewek bertubuh bagus. Dengan tinggi 167 cm dan berat badan 47 kg. Ia juga termasuk cewek tertinggi kedua di kelas.

"Apaan sih loe? Cubit-cubit segala? Gak punya kerjaan banget sampai gangguin orang!. Gak bisa liat orang tentram? Mau yang rame terus? Sana bakar rumah orang. Gue jamin 100 % bakal rame!!!" Tawa Fazlaa mengejek

Yang lain sudah menutup telinganya masing-masing ketika mendengar suara melengking milik Fazlaa yang menggema di kelas dan sekitarnya.

"Dasar mulut toa loe! Kecilin dikit napa suara loe? Suara loe tuh bikin telinga orang-orang sakit! Bisa rusak gendang telinga gue denger teriakan loe yang gak berfaedah itu."

"Kelakuan loe tuh yang gak berfaedah, orang asyik dikit langsung ganggu. Gak seneng liat gue bahagia?"

Beberapa orang di kelas memilih keluar. Mereka tidak ingin nantinya pergi ke dokter THT karena pendengaran mereka yang bermasalah akibat pertengkaran antara Ketua dan Sekretaris tersebut.

"Gue bahagia liat muka loe yang kayak singa gitu, sadis. Bikin orang di dekat loe menjauh."

"Itu lebih baik, sana loe jauh-jauh. Gak usah cari masalah sama gue."

"Ngusir?"

"Nggak, gue cuma nyuruh loe pergi jauh-jauh dari hidup gue. Kalo perlu gak usah balik. Hidup gue bakal tenang tanpa ada gangguan makhluk aneh kayak loe," Fazlaa tersenyum mengejek.

"Emang nyari gara-gara sama gue nih cewek. Berani loe sama gue? Paling gue bentak dikit udah nangis. Cengeng. Biasanya cewek emang gitu, kalo ada apa-apa nangis."

"Sayangnya gue gak termasuk cewek biasa, gue bisa main tangan. Satu hal lagi, gue gak suka loe jelek-jelekin harga diri cewek. Ingat, orang yang ngelahirin loe juga cewek. Hargai cewek dong, bukan bikin masalah terus. Bikin pusing tau gak???"

"Sekretaris dengan sikap kasar dan mulut toa."

"Ketua kelas dengan sikap usil dan nyebelinnya nauzhubillah."

"Dasar lo ce-" Ucapan Arka terhenti tatkala Fazlaa menginjak kakinya. Fazlaa juga langsung merebut HP nya dari tangan Arka. Ia juga sempat mencubit lengan Arka yang tak kalah sadis. Fazlaa senyum kemenangan, dia berjalan meninggalkan kelas dan ketua kelas yang tengah meringis.

"Dasar cewek sadis, gue gak akan tinggal diam!!!" Teriaknya

Ketua Kelas VS SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang