Mari berburu

317 36 12
                                    

Cahaya mentari memandikan tubuh tanah Pertiwi. Cahaya nya menembus sela-sela kegelapan dimanapun mereka berada. Kehangatan yang diberikan membuatmu bahagia. Semangat yang meluap membuatmu ingin berlarian dengan penuh tenaga. Lalu tentu saja cahaya tanpa batas dapat memberikanmu penglihatan yang luas. Seluas mata memandang. Itu semua adalah saat yang bagus untuk berburu. Bisa dibilang pagi hari, dimana stamina, suhu, dan emosi masih sangat stabil untuk berkeliaran mencari mangsa.

Tapi itu hanya pemikiran seekor Katzenman yang normal, waras dan tidak menyimpang. Garis bawahi 'normal, waras dan tidak menyimpang' !!!

Berbeda dengan Katzenman yang satu ini. Tengah malam bolong, dia berkeliaran ditengah hutan yang gelap gulita. Tempat dengan minim cahaya, lalu asap yang entah timbul dari mana membuat suasana seakan mencekam. Angin menghembus, menggoyangkan bulu-bulu halus nan indah sang Katzen dalam bentuk kucingnya. Langkah yang pelan namun pasti dan ekor yang menjuntai mengikuti irama jalan sang tubuh.

Sang Katzen celingak-celinguk memastikan ada atau tidak adanya mahluk yang kini sedang ia cari tapi selain itu dia juga sekalian berburu makanan untuk persiapan menghadapi musim dingin. Secara Katzenman tidak bisa berburu disaat musim salju atau musim dingin. Karena itu sebelum hari itu datang, mereka harus bergegas mencari makanan sebanyak mungkin  untuk bekal dan persiapan saat musim dingin tiba.

Selain tujuan bekal untuk musim dingin, sang Katzen yang satu ini punya tujuan lain. Yaitu : agar sang ibunda tidak nyuruh-nyuruh lagi mencari mangsa disaat waktu yang mepet. Lebih baik dia pakai untuk ekspedisi, eksperimen atau bermain kejar-kejaran dengan Nifa, Aiji dan Abel. Itu lebih baik dan lebih menyenangkan batin Katzen dengan bulu berwarna coklat itu.

Sang Katzen menggeleng kepalanya. Dia harus pada tujuannya. Kiranya berburu mangsa dan mencari keberadaan 'mahluk itu' bagaikan sekali mendayung satu dua pulau terlewati. Jadi ketika dia berburu dimalam hari sekalian lah sambil mencari keberadaan 'mahluk itu' yang sering diceritakan sesepuh Katzen untuk menakuti para katzen cilik.

Sang Katzen ingin membuktikan apakah benar-benar sungguhan cerita itu ? Tapi yang lebih penting dia harus mendapat mangsa sebagai sogokan kepada ibunda tercinta agar tidak kena omel telah keluar tanpa ijin. Ya, singkatnya sang mangsa adalah kambing hitam yang menjadi tumbal untuk diberikan kepada ibunda dengan menutupi bahwa dia sebenarnya sedang mencari 'mahluk itu'. *Ngomong apasih*

Kresek !!

Suara gesekan ranting terdengar. Pelan tapi cukup dekat. Entah kenapa perasaan sang Katzen mulai tidak enak. Rasanya ada mahluk lain disekitar hutan yang sedang dia jelajahi. 'mahluk itu'kah ? Atau yang lain ?

Rasa debar didada sudah tidak menentu. Hembusan angin hanya membuat tulang-tulang sang Katzen membeku dan membuat tubuhnya menggigil. Tubuhnya menegang. Rasa yang tidak pernah dirasakan selama ini menggerogoti hatinya. Takut, gelisah, penasaran, bersemangat menjadi rasa yang bercampur dalam dirinya.

Sang Katzen menunduk. Matanya mengawasi dengan tajam. Telinga runcing khas kucing dia pasang dengan baik. Bergulir ke kanan dan ke kiri. Mengawasi setiap suara dan gerakan asing yang ada disekitarnya.

Lagi

Suara itu terdengar lagi. Tapi kali ini sangat jelas. Tepat di depan, suara itu terdengar lagi. Sang Katzen dengan bulu coklat itu berinisiatif mendekati nya. Pelan.. sangat pelan langkah yang dia ciptakan sehingga dia tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Cahaya yang minim tidak menghalanginya untuk terus mendekati sang objek. Malah ini membuatnya menjadi unggul untuk diam-diam mendekatinya. Walaupun tidak yakin apa dan siapa yang menimbulkan suara itu, tanpa dilihat kita tidak tahu bukan ?

Desir angin menghembus rerumputan dan daun-daun pohon rindang disekitarnya yang konon sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dan konon pohon-pohon ini menjadi saksi persatuan antara manusia dan penyihir saat dulu hidup bersama. Bah.. masa bodo, batin sang Katzen. Siapa peduli dengan manusia dan penyihir itu. Toh dia hanya mitos karena para Katzenman benar-benar belum pernah melihat sosok mereka.

Cats Dreamer (Levi x Hanji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang