5.

254 6 2
                                    

"Merelakanmu pergi bukanlah pilihan terbaik, namun meminta agar dirimu kembalipun bukan hal yang tepat.Pasrahkan semuanya kepada Allah karena hanya takdirNyalah yang terbaik"

#😥😭 Dear pujaan hati.
-------------------

.....................................................................Jambi, 02 November 18.29

"Mencintaimu Dalam Diam"

Mungkin engkau tak pernah merasakan
Rasa yang selalu menghantui hatiku
Mencintaimu dalam diam, sangatlah tersiksa

Namun apalah dayaku untuk mengungkapkan rasa
Rasa yang ada di hati ini telah tumbuh berbunga, indah di dalam hatiku

Ingin rasanya mengungkapkan kepadamu
Tapi ku tak mampu untuk mengungkapkan padamu
Andai engkau tahu,

betapa diri ini sangat menginginkan dirimu
Kucoba diam dalam seribu kata
tak berbahasa.

Berandai engkau menyapa diriku dalam sepi
Tapi pikiranku salah!
Ternyata tak ada satu kata pun yang terlontar dari bibir manismu

Aku menanti sapaanmu walau hanya sebuah salam
Bagiku sudah cukup membuatku tersenyum

Entah harus apa yang aku lakukan
Hati ini berdegup merdu bila ku berbicara denganmu
Seakan hati ini tahu bahwa engkaulah pujangga hatiku

Aku coba untuk menyadarkan diri
Bahwa engkau tercipta bukan untukku

Tapi hati ini enggan untuk berpaling
Tetap kukuh pada pendirian
Mungkinkah cinta ini akan selamanya diam?

Mungkinkah rasa ini akan tersimpan rapi dalam hatiku?
Atau akan buyar dengan seiring waktu yang berjalan!
......................................................................

Itu adalah seuntai puisi yang tertulis rapi dalam buku diary-ku, walau mencintainya sangatlah sakit.

Tapi aku bersyukur pada rasa dalam hatiku, bahwa aku mengerti mencintai seseorang dalam diam tanpa satu orang pun yang tahu terkecuali Allah SWT.

Teringat kata-kata ibuku, ketika aku bertanya sebuah cinta dalam diam. Dan ibu hanya berkata

"Bila dia jodohmu, sejauh mana pun dia melangkah pasti akan bertemu juga, dan sebaliknya sedekat apa pun engkau dengannya bila dia bukan jodohmu pasti akan berpisa juga akhirnya."

Bagiku hidup hanya sekali, cinta sekali dan mati pun juga sekali.
Maka tak ada yang namanya mendua. Dengan memegang prinsip yang
demikian,

aku tetap menutupi perasaanku darinya, dan memilih untuk mencintainya dengan caraku sendiri sambil mengharapkan Tuhan mengaruniaiku sedikit keberanian untuk bisa memilikinya seutuhnya.

Sempat aku bertanya, entah pada siapa, mungkin pada diriku sendiri. Apakah waktunya akan terhenti sementara di saat aku mencari-cari keberanian yang entah dimana keberadaanya?

Atau dia akan berlalu bersama waktu dan berhasil menemukan cintanya sendiri? Oh, betapa menyakitkannya jika itu terjadi.

Cinta selalu memberikan bahagia dan sakit di hati. Bahagia saat berada di dekatnya, dan nyeri di saat kusadari begitu rapuhnya diriku.

Hal ini terus kurasakan sampai suatu pagi, dia datang bersama seorang l
Wanita yang membuatku sadar bahwa waktunya tak dapat berhenti sementara hanya untukku yang tak pernah ada keberanian untuk menggapainya,

menyadari bahwa aku hanyalah pemuja rahasianya, menyadari bahwa waktunya telah lelah menunggu kedatanganku, menyadari bahwa betapa rapuhnya aku.

Kini dia telah menjadi milik orang lain yang mencintainya dengan keberanian sebagai modalnya.

Dan aku hanya mampu meneriakkan namanya di derasnya hujan, memandangnya dari kejauhan dan melihatnya tersenyum dalam pelukan orang lain.

Kini tak ada lagi yang dapat kuimpikan, tak ada lagi yang dapat kuharapkan hanya cinta dalam diam inilah yang mampu kupertahankan.

Aku berjanji akan menunggumu jika memang itu pantas untukku yang rapuh ini.

😭😭😭😭😭😭

Cinta dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang